Financial disaster bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya bisa berasal dari diri sendiri atau dari faktor “luar”, misalnya krisis ekonomi. Tidak seperti financial disaster lainnya, krisis ekonomi dapat diprediksi karena bagian ekonomi makro. Meski demikian, banyak orang yang khawatir dampak dari krisis ekonomi, mulai naiknya harga-harga barang, hingga kehilangan pekerjaan.
Kekhawatiran tersebut beralasan mengingat Indonesia juga pernah mengalami krisis ekonomi diperkirakan akan terjadi tahun lagi. Lantas, apa yang harus kita lakukan agar dapat menghadapinya?
Siapkan Dana Darurat
Tentu Anda tidak harus menunggu krisis untuk menyiapkan dana darurat. Dalam keadaan normal pun Anda harus selalu menyiapkan dana darurat. Keadaan darurat juga bisa datang saat tiba-tiba rumah tertimpa pohon dan kondisi dompet sedang menipis. Sementara renovasi harus sesegera mungkin dilakukan agar rumah kembali aman untuk ditinggali. Dalam kondisi tersebut, dana darurat sangat diperlukan.
Besarannya tergantung pada jumlah kebutuhan bulanan secara menyeluruh. Jumlah besarannya pun tidaklah sama antara satu orang dengan lainnya. Misalnya saja untuk lajang, jelas berbeda dengan yang sudah menikah serta dengan yang sudah memiliki anak. Untuk lajang, dana darurat yang ideal adalah enam kali jumlah pengeluaran bulanan. Sementara bagi yang sudah menikah dan belum memiliki anak, jumlah dana daruratnya sebesar sembilan kali dari jumlah pengeluaran bulanan. Sedangkan bagi yang memiliki anak, jumlahnya mencapai dua belas kali dari jumlah pengeluaran rumah tangga.
Anda akan lebih mudah mengetahui jumlah dana darurat jika selalu mencatat cash flow secara rutin. Oleh karena itu, jika Anda belum melakukannnya, mulailah sekarang juga. Dengan adanya catatan cash flow Anda akan mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi keuangan Anda. Catatan tersebut akan mempermudah Anda menentukan jumlah dana darurat.
Setelah itu, Anda tinggal mencari cara menyiapkan dana darurat tersebut. Dalam menyiapkan dana darurat, sebaiknya jangan hanya mengandalkan tabungan saja. Alternatif investasi dapat menjadi pilihan yang lebih tepat karena potensi keuntungannya yang relatif lebih besar jika dibandingkan tabungan biasa di bank. Pilihlah alternatif investasi dengan seperti Modalku, online platform untuk platform pendanaan digital bagi UMKM.
Lihat juga: “Menghadapi Krisis Ekonomi Dengan Dana Darurat”
Buat Rencana Cadangan
Selain dana darurat, untuk menghadapi krisis atau resesi tahun depan, Anda juga harus punya rencana cadangan. Mungkin, dana darurat bisa membuat Anda bertahan untuk beberapa saat. Namun, jika dampak krisis begitu besar pada diri Anda, tentu Anda tidak bisa mengandalkan dana darurat saja. Pelan tapi pasti, jika dipakai terus menerus, dana darurat akan habis. Rencana cadangan akan membuat Anda berhasil melalui krisis ekonomi.
Jika diibaratkan, dana darurat hanyalah banteng pertahanan terdepan. Diperlukan benteng-benteng lainnya, agar pertahanan finansial kita tetap kuat, sehingga krisis bisa dengan mudah dilewati. Misalnya, Anda karyawan, krisis berdampak pada perusahaan sehingga ada di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Nah, selama masa transisi, Anda bisa gunakan dana darurat. Dengan demikian, berbagai kebutuhan dan cicilan tetap dapat dibayar.
Dana darurat juga berguna untuk bertahan selama Anda mencari pekerjaan baru. Nah, pada kondisi krisis ataupun resesi, biasanya perusahaan-perusahaan lainnya juga sedang melakukan efisiensi. Kemungkinan besar mereka juga tidak membuka rekrutmen. Di sinilah rencana cadangan sangat diperlukan. Anda bisa membuat rencana cadangan seperti berbisnis kecil-kecilan.
Ada banyak kisah sukses orang yang sukses berbisnis setelah di-PHK. Salah satunya adalah Muhammaad Al Mufid. Setelah di-PHK ia sukses berbisnis jasa pemasangan dan instalasi pendingin ruangan. Bisa jadi dengan rencana-rencana tersebut Anda justru lebih sukses daripada karir Anda sebelumnya. Dengan demikian, rencana cadangan tak hanya menyelamatkan Anda dari krisis, tapi juga menjadi jalan baru meraih kesuksesan.
Lihat juga: “Memulai Usaha Mikro, Kenapa Tidak?”
Lakukan Penghematan
Meskipun kita punya dana darurat, ini bukan alasan untuk menghambur-hamburkannya. Mengapa Anda harus melakukan penghematan? Pertama, kita tidak tahu apa yang terjadi esok hari. Keadaan bisa jadi semakin buruk. Bujet Anda akan membengkak jika kemungkinan terburuk terjadi, karena harga-harga barang pokok naik dengan cukup drastis.
Meski demikian, Anda harus tetap tenang. Krisis ekonomi adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi kapan pun. Yang penting adalah bagaimana strategi kita dalam menghadapinya. Dengan melakukan penghematan bukan berarti perekonomian Anda memburuk. Ini adalah langkah penyesuaian agar Anda tetap selamat di tengah krisis.
Kedua, dengan melakukan penghematan, Anda akan punya kelebihan uang cash. Ketersediaan uang tunai sangat berguna saat krisis. Selain berguna sebagai dana cadangan untuk menghadapi inflasi, dana tersebut juga bisa Anda gunakan untuk membeli aset. Ingat, saat inflasi, harga-harga paper asset seperti saham sedang turun. Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan portofolio Anda.
Tahukah Anda jika tidak semua orang bisa melakukan penghematan. Hal ini memang tidak mudah. Menurunkan standar sama artinya dengan menurunkan tingkat kenyamanan. Bisa saja Anda stres saat melakukannya. Oleh karena itu, saat kondisi ekonomi normal, jangan boros. Dengan cara ini saat melakukan penghematan, Anda terbiasa. Mulailah ikuti gaya hidup minimalis.
Selalu Ada Peluang di Setiap Krisis
Di tengah lambatnya roda ekonomi, turunnya daya beli, dan sulitnya mencari kerja, masih adakah peluang? Dengan kejelian, tentu peluang masih terbuka lebar. Mungkin hal ini terdengar berlebihan, tapi nyatanya ada orang-orang yang sukses mendapatkan peluang di tengah krisis.
Misalnya saja, bisnis daycare atau penitipan anak. Saat penghasilan menurun, tentu perempuan yang sudah jadi ibu tidak akan berdiam di rumah. Ia perlu bekerja agar tetap dapat bertahan di tengah krisis. Nah, karena pasangan suami-istri sibuk bekerja, maka pekerjaan rumah tangga seperti mencuci tidak sempat dilakukan. Di sinilah peluang untuk bisnis jasa laundry.
Saat krisis, orang-orang juga akan enggan untuk membeli mobil baru. Mereka akan lebih memilih untuk merawat mobil yang sudah ada. Nah, ini menjadi peluang bagi Anda yang punya keahlian atau minat di bidang otomotif. Jasa bengkel akan diburu, agar performa kendaraan makin terjaga. Tentu merawat mobil lama akan lebih ekonomis dibandingkan.
Apapun dampak krisis yang menimpa Anda, jangan pernah putus asa. Temukan peluang-peluang Anda. Ingat, usia mudah adalah modal. Anda punya banyak waktu untuk melakukan banyak hal. Siapa tau, krisis ekonomi justru menjadi batu pijakan untuk meraih kesuksesan.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).