Saat berbicara tentang dunia kerja, persepsi kita pasti langsung mengarah pada industri, pabrik, perkantoran, saham, angka-angka, dan masalah keuangan. Kebanyakan bidang pekerjaan tersebut masih digeluti oleh pria. Perempuan seringkali dianggap remeh dan sulit berkompetisi dengan kaum adam. Benarkah demikian? Jika diperhatikan dengan lebih jauh, anggapan tersebut tidak benar. Buktinya Menteri Keuangan Republik Indonesia saja adalah seorang perempuan, yakni Sri Mulyani.
Menurut International Labour Organization (ILO), dari tiga sektor kerja yakni, agrikultur, industri, dan jasa, pekerja pria hanya mendominasi di sektor industri saja. Fakta ini membuktikan bahwa masih banyak peluang dan kesempatan bagi perempuan.
Tidak hanya dalam bidang pekerjaan, dalam berinvestasi pun perempuan juga punya kesempatan dan peluang yang sama. Meskipun kesetaraan gender sudah lama digaungkan, perempuan masih sering diremehkan. Mereka dianggap kurang mampu dan “berani” saat mengambil keputusan, sehingga keuntungan tidak maksimal. Benarkah demikian? Lantas, apa saja peran perempuan dalam bidang finansial? Mari kita kupas satu per satu!
Faktor Psikologis Jadi Penentu
Jika laki-laki terkenal agresif dalam mengambil keputusan saat investasi, perempuan justru lebih hati-hati. Secara umum, investor laki-laki lebih percaya diri. Semakin percaya diri seorang investor, semakin banyak frekuensi trading yang dilakukan. Hal ini berdampak pada biaya dan imbal hasil instrumen investasi. Jika laki-laki lebih sering memperdagangkan instrumennya, di sisi lain perempuan cenderung lebih mempertahankan investasi untuk menghindari risiko yang lebih besar. Walaupun caranya berbeda, FX Iwan selaku Independent Wealth Management Advisor berpendapat bahwa faktor psikologis perempuan yang tenang dan dan sabar ini menjadi potensi kesuksesan investasi.
Perbedaan karakter ini justru menjadi “senjata” untuk memaksimalkan keuntungan. Bayangkan jika laki-laki dan perempuan berkolaborasi, tentu keputusan-keputusan investasi yang dihasilkan dapat lebih matang. Perspektif akan makin luas, dan investor dapat mengerti potensi keuntungan serta risiko-risiko yang ada. Ajak pasangan ataupun teman Anda untuk berkolaborasi dalam investasi. Dengan cara ini, perbedaan kondisi psikologis keduanya akan menjadi “senjata” ampuh untuk meningkatkan bunga.
Berawal dari Keluarga
Tidak hanya dalam investasi, perempuan juga memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Biasanya, keuangan rumah tangga di Indonesia diserahkan pada istri. Tentu kebiasaan ini bukan tanpa alasan. Meski sering dituduh rentan tergoda diskon dan belanja, secara umum perempuan juga dianggap lebih cermat dan disiplin terhadap anggaran keuangan. Dan sesuai yang dijelaskan sebelumnya, perempuan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Tetapi, bukan berarti perempuan mengabaikan peran pria. Dalam rumah tangga, semua hal harus didiskusikan dengan pasangan. Apalagi menyangkut masalah keuangan. Hilangkan pola pikir, “uangku/uangmu” dan ganti menjadi “uang kita”. Bicarakan bagaimana cara mengelola keuangan dengan pasangan. Misalnya, apakah rekening bank akan terpisah atau disatukan? Atau kombinasi antara keduanya. Selalu ingat, untuk merancang anggaran rumah tangga bersama-sama.
Lihat juga: “Meraih Kebahagiaan Pernikahan dengan Menyusun Keuangan Rumah Tangga”
Menabung Sejak Dini: Peran Perempuan dalam Edukasi Finansial
Tak hanya dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, peran perempuan diperlukan dalam memberikan edukasi finansial, khususnya kepada anak-anak. Melalui perannya sebagai ibu, perempuan bisa menanamkan pentingnya menabung sejak dini. Si kecil perlu diperkenalkan tentang pentingnya menabung. Ini adalah tahap awal sebelum mereka mengenal investasi. Dengan demikian, nantinya mereka akan menjadi generasi yang memiliki literasi keuangan yang baik.
Kenalkan konsep uang dan berhitung terlebih dahulu. Setelah itu mulai batasi uang jajannya dalam sehari, misalnya Rp 10 ribu. Nah, jika ia ingin membeli barang yang harganya lebih dari itu, maka ia akan memikirkan cara untuk mendapatkan barang tersebut. Nah, di sinilah Anda dapat memberikan saran pada mereka untuk menabung dengan menyisihkan sebagian uang saku. Cara ini akan melatihnya untuk mengendalikan diri dalam membelanjakan uangnya.
Setelah ia mulai terbiasa menabung, ajari dia untuk menabung di bank. Anda bisa membantunya membuat rekening. Sesekali tunjukkan jumlah uang yang berhasil ia kumpulkan. Jangan segan untuk memberikan apresiasi kecil atas kerja kerasnya dalam menabung, seperti memberikan es krim atau cokelat. Bahkan Anda bisa memberi motivasi dengan uang bonus.
Dengan mengajarkan menabung di lembaga keuangan formal, Anda tidak hanya mengajarkan pentingnya menghargai uang, tapi juga membentuknya untuk menjadi pribadi yang selalu memiliki tujuan dalam menabung. Setelah sukses mengajarkan tabungan, Anda bisa mengenalkan konsep investasi dan prinsip keuangan lainnya.
Literasi keuangan yang baik tentu akan meningkatkan kesejahteraan. Generasi melek keuangan tidak akan mudah tergiur penipuan seperti investasi bodong hanya karena bunga yang tinggi, karena mereka sudah paham cara memitigasi risiko dengan baik.
Lihat juga: “Mengapa Banyak Orang yang Tertipu dengan Investasi Bodong?”
Peran Sentral Perempuan
Pada era digital seperti saat ini, batasan perempuan dalam meraih kesempatan sudah menghilang. Dengan potensi yang dimiliki, perempuan memilki peran sentral dalam dunia finansial. Kecermatan dan kedisiplinan yang dimiliki dapat digunakan perempuan untuk menjadi financial planner handal, tak hanya di dunia karir tapi juga dalam rumah tangga.
Tidak berhenti sampai di situ. Edukasi finansial juga menjadi peran sentral bagi seorang ibu. Generasi selanjutnya dapat memiliki literasi keuangan yang lebih baik. Mengajarkan si kecil menabung, menjadi langkah awal agar generasi muda memiliki kemampuan mengendalikan diri saat membelanjakan uangnya. Dengan demikian, masa depan keuangan akan lebih cerah.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.