Saat ini keberadan investasi saham dinilai lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan menabung dengan cara konvensional. Tidak hanya melindungi uang dari infllasi yang tiap tahunnya naik, investasi saham juga akan memberikan keuntungan berupa bunga jangka panjang dan jangka pendek.
Adapun pilihan populer produk investasi, selain investasi saham adalah reksadana. Seringkali para investor pemula masih belum mengetahui secara lengkap perbedaan reksadana, saham, dan produk investasi lainnya. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena Modalku telah merangkum perbedaan investasi saham dan reksadana untuk Anda dalam artikel berikut ini!
Apa itu Investasi Saham?
Investasi saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, yang diperjualbelikan melalui Bursa Efek Indonesia. Pemilik saham akan menerima dividen yang akan dibayarkan setiap kuartal tertentu. Saham dapat memberi keuntungan yang cukup besar jika Anda menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli semula. Anda harus membuka rekening sekuritas di berbagai macam perusahaan sekuritas di Indonesia untuk melakukan transaksi saham.
Anda memiliki kebebasan untuk membeli saham di perusahaan mana pun dan menentukan strategi investasi yang ingin Anda lakukan. Pada umumnya, investasi saham diutilisasi untuk jangka panjang yakni diatas 10 tahun agar menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Apa itu Reksadana?
Reksadana adalah produk investasi yang bisa berupa saham, surat utang, deposito, maupun obligasi yang dikelola oleh manajer investasi. Produk investasi ini nantinya akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek berupa surat berharga. Manajer investasi adalah pihak yang akan mengelola portofolio investasi Anda serta bertanggung jawab untuk memutuskan produk investasi apa yang ditransaksikan serta bertanggung jawab terhadap kinerja reksadana tersebut.
Apa Saja Perbedaan Saham dan Reksadana?
Walaupun terdengar mirip, saham dan reksadana memiliki perbedaan khusus. Berikut beberapa unsur yang membedakan kedua produk investasi tersebut.
1. Pengelolaan Dana
Pada transaksi saham, Anda selaku investor bebas untuk mengelola dana yang akan Anda gunakan untuk berinvestasi. Anda juga bebas memilih perusahaan manapun yang akan Anda beli sahamnya. Sedangkan, dalam reksadana, dana akan dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi bertanggung jawab dalam membeli berbagai macam diversifikasi investasi yang akan memberikan keuntungan maksimal.
Baca Juga: Reksadana, Sukuk, atau Deposito, Pilih yang Mana?
2. Return
Saat menerima bunga atau keuntungan pada saham, Anda tidak perlu membayar biaya layanan manajer investasi. Biasanya, Anda hanya perlu mengalokasikan dana untuk membayar biaya online trading dengan besaran yang bervariasi dan tergantung pada perusahaan sekuritas tempat Anda menanam saham. Bunga yang akan Anda dapatkan otomatis akan lebih tinggi karena Anda bisa menentukan sendiri investasi saham Anda. Sedangkan, pada reksadana, Anda akan dikenai biaya pengelola serta potongan biaya operasional saat melakukan penarikan dana.
Ingin wujudkan liburan impian Anda? Simak tipsnya di artikel ini: “Investasi Jangka Pendek, Opsi Pintar untuk Dana Liburan Akhir Tahun”
3. Tingkat Risiko
Saham memiliki tingkat risiko yang tinggi, terutama jika Anda merupakan investor pemula yang belum mengerti berbagai macam analisa fundamental maupun teknikal dari saham yang Anda beli. Sedangkan, reksadana memiliki tingkat risiko yang lebih rendah karena dana Anda akan dikelola manajer investasi yang tentunya sudah berpengalaman dalam proses pengelolaan investasi.
4. Pajak
Dalam investasi saham, Anda akan dikenai biaya pajak sebesar 0,1 persen dari nilai jual saham. Anda juga akan dikenakan pajak sebesar 10 persen saat menerima dividen perusahaan. Sedangkan, reksadana adalah produk investasi yang tidak dikenai pajak, namun menurut Bareksa, Anda harus melaporkan keuntungan yang Anda dapat dari reksadana ke dalam laporan pajak tahunan Anda.
Baca Juga: 5 Sektor Saham yang Diprediksi Melambung Tinggi di 2021
5. Proses Pencairan Dana
Saham biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 2 hari untuk proses pencairan dana. Sedangkan, reksadana biasanya memerlukan waktu sekitar 5 hari karena harus melalui proses manajer investasi terlebih dahulu.
Jika Anda masih awam terhadap saham, maka tidak ada salahnya Anda mencoba untuk membeli reksadana terlebih dahulu karena risiko kerugiannya rendah. Namun, jika Anda sudah mengerti tentang analisa saham, maka sah-sah saja bagi Anda untuk langsung mencoba berinvestasi saham. Sesuaikan kegiatan investasi Anda dengan kapasitas diri yang Anda miliki. Selamat berinvestasi!
Anda investor pemula yang tertarik untuk berinvestasi saham? Minimalkan risikonya dengan memperdalam pengetahuan Anda dengan membaca artikel ini: “Cara Bermain Saham untuk Pemula”
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.