1

Mengapa Generasi Sandwich Muncul?

Generasi sandwich adalah sebutan bagi generasi yang harus mencukupi kebutuhan orang tua sekaligus anak-anak mereka. Disebut sandwich karena mereka terhimpit oleh dua generasi (orang tua yang berusia senja dan anak-anak muda). Istilah ini pertama kali digunakan pada 1981 oleh pekerja sosial, Dorothy Miller.

Berdasarkan survei Pew Research Center, hampir 47% orang-orang yang berusia 40 – 50 tahun memiliki orang tua yang berusia 65 tahun ke atas, dan sedang membesarkan anak berusia 18 tahun ke atas. Sekitar 15% di antaranya masuk dalam kategori generasi sandwich. Dari tahun ke tahun, generasi sandwich terus muncul. Lantas, apa yang menyebabkan munculnya generasi sandwich ini?

Perencanaan Masa Pensiun yang Kurang Matang

Masih banyak orang yang meremehkan masa pensiun sehingga perencanaannya menjadi kurang matang. Padahal, masalah inilah yang menjadi penyebab kemunculan generasi sandwich. Masa pensiun bukan berarti Anda tidak lagi membutuhkan biaya hidup sehari-hari. Masih ada kebutuhan yang harus Anda penuhi meski telah memasuki masa pensiun, misalnya seperti makan dan kesehatan.

Supaya generasi sandwich tidak muncul lagi, masa pensiun harus dipersiapkan dengan baik. Perhitungkan finansial Anda, tidak hanya untuk hari ini saja, tapi juga untuk masa senja nanti. Tujuannya tak lain adalah supaya masa pensiun bisa menjadi masa kebebasan finansial untuk Anda. Tidak perlu muluk-muluk, Anda cukup menyisihkan 10% dari gaji tahunan untuk dana pensiun. Jumlah ini dirasa cukup untuk hari senja yang sejahtera.

Lebih lanjut: Kiat-Kiat Mempersiapkan Dana Pensiun” dan “Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Menyiapkan Dana Pensiun”

Salah Memilih Produk Investasi

Setelah Anda menghitung kondisi finansial dan ternyata tidak cukup untuk dana pensiun, investasi bisa dijadikan solusi. Namun, Anda juga harus cermat dalam menentukan produk investasi. Beberapa instrumen investasi tidak cocok untuk digunakan persiapan tabungan pensiun. Contohnya memilih instrumen investasi yang high risk seperti saham.

Saham memang punya karakteristik keuntungan besar, diiringi dengan risiko besar, sehingga lebih cocok jika hasilnya digunakan untuk kebutuhan jangka pendek. Lebih baik Anda memilih instrumen investasi jangka panjang sebagai dana pensiun. Reksadana adalah salah satu instrumen investasi aman yang tepat. Selain berjangka panjang, investasi ini juga minim risiko. Dengan reksadana, Anda juga dapat mengalokasikan dana investasi sesuai dengan kemampuan finansial mengingat ada beragam jenis reksadana yang tersedia. Di samping itu, pastikan Anda selalu membekali diri dengan informasi keuangan sebanyak mungkin agar terhindar dari investasi bodong yang bisa merugikan Anda.

Lebih lanjut: “Edukasi Sebelum Investasi untuk Memaksimalkan Portofolio” dan “Membedakan Investasi Bodong dengan Investasi Terpercaya”

Pengelolaan Dana Pesangon yang Buruk

Di saat Anda pensiun, biasanya perusahaan akan memberikan dana pesangon. Dengan dana ini, Anda mungkin akan merasa aman. Namun, biasanya hal ini tidak akan bertahan lama, terutama jika pengelolaan dana pesangon Anda buruk. Untuk mencegah hal itu terjadi, perlu pengelolaan dana pesangon yang baik dan terperinci. Pengelolaan ini tidak harus dilakukan saat pensiun, Anda juga bisa memulainya dari sekarang.

Contohnya adalah dengan membeli asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, dana pesangon tidak akan terusik jika suatu saat Anda jatuh sakit. Selain itu, Anda juga dapat memutar dana pensiun dengan investasi. Tujuannya tak lain adalah supaya dana pesangon Anda tidak hanya diam dan berkurang, tetapi justru bertambah.

Investasi akan membantu Anda untuk menambah pemasukan di hari senja nanti. Dengan berinvestasi, Anda berpotensi mendapatkan bunga yang menguntungkan. Pilihlah instrumen investasi yang tepat untuk memutar dana pesangon Anda, misalnya reksadana atau properti. Kedua instrumen investasi ini cenderung minim risiko dan tidak rawan terimbas inflasi.

Lebih lanjut: “Menemukan Investasi yang Paling Menguntungkan, Mungkinkah?” dan “Memilih Instrumen Investasi Sesuai Kebutuhan”


Langkah pencegahan agar anak-anak Anda tidak menjadi generasi sandwich bisa dilakukan mulai sekarang. Anda bisa mulai menata hidup dan mencari pundi-pundi pemasukan lain di luar gaji. Sebagai alternatif investasi, Anda bisa menggunakan peer-to-peer (P2P) lending melalui Modalku. Tak hanya membantu menyiapkan masa pensiun yang gemilang, Anda pun bisa turut membantu perekonomian Indonesia.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Comments 1

  1. Pingback: Mencegah Kemunculan Generasi Sandwich Baru - Modalku

Tinggalkan Balasan