Sebagai salah satu kebutuhan pokok, rumah menjadi dambaan banyak orang. Apalagi selain untuk tempat tinggal, rumah juga bisa menjadi instrumen investasi. Masalahnya, harga rumah yang terus melambung membuat banyak generasi milenial kesulitan untuk beli rumah. Apalagi tidak sedikit generasi milenial yang kecanduan gaya hidup digital, pengeluaran mereka makin membengkak. Beli rumah terasa masih jauh dari angan-angan. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Lihat juga: “Nikmati Hunian Apartemen Idamanmu, Biar Modalku yang Bayar di Depan”
Generasi Penuh Tantangan
Meski demikian, ketidakmampuan milenial membeli rumah bukan tanpa alasan. Perlu dicatat bahwa generasi milenial menghadapi lebih banyak tantangan dari generasi sebelumnya. Harga rumah di zaman orang tua milenial atau generasi baby boomers belum semahal sekarang. Baby boomers relatif bisa menjangkau harga properti dengan standar gaji saat itu. Saat ini peningkatan harga rumah yang terlampau tinggi. Ini terjadi karena karena supply and demand-nya tidak sesuai. Jika harga rumah lebih murah dan gaji milenial lebih tinggi pasti pada mereka mau beli. Itu artinya, harga rumah yang sangat mahal membuat milenial beralih tujuan keuangan. Memiliki rumah pun bukan lagi sebuah prioritas bagi mereka.
Fakta di atas diperkuat dengan studi Credit Suisse. Studi tersebut menunjukkan bahwa walaupun segmen milenial memiliki tingkat pendidikan dan keahlian yang lebih tinggi dibandingkan orang tuanya, mereka menghadapi harga rumah yang jauh lebih tinggi, minimnya akses dana pensiun, serta mobilitas pendapatan yang lebih rendah. Aturan kredit juga semakin ketat, sehingga lebih sulit mengambil pinjaman untuk berbagai kebutuhan. Ini menciptakan situasi yang sulit. Pendidikan dan membangun skill set memerlukan modal, bahkan modal yang tidak sedikit. Tetapi investasi tidak selalu berbalik modal karena butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan pendapatan yang memadai, membeli rumah, dsb. Tidak heran bila mengelola keuangan di era milenial tidak semudah generasi orang tua mereka.
Generasi milenial boros dan suka hura-hura? Ah kata siapa! Lihat penjelasannya di artikel ini: “Kata Siapa Generasi Milenial Boros?”
Adaptasi Gaya Hidup
Tantangan berupa mahalnya harga rumah mendorong generasi milenial untuk beradaptasi, yakni dengan sewa tempat tinggal. Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan bahwa sewa tempat tinggal jadi opsi bagi milenial, khususnya yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta. Sekitar 47,4 persen pilih tinggal di kos-kosan, kemudian sebanyak 47,1 persen berkeinginan untuk tinggal di apartemen, sedangkan sisanya memilih tinggal di kediaman keluarga atau saudara.
Opsi sewa tempat tinggal bukan hanya lebih terjangkau, tapi juga cocok dengan karakter generasi milenial yang dinamis. Sebagai kelompok usia produktif, generasi milenial menginginkan banyak pengalaman dan hidup yang dinamis sebelum lebih settle atau membentuk karir yang lebih stabil. Mencari pengalaman baru, menggeluti hal baru, hingga menjelajahi tempat baru bukan hambatan bagi mereka.
Dengan menyewa, generasi milenial bisa bebas menentukan untuk pergi ke mana saja. Misalnya, saat bosan bekerja di ibukota dan ingin merasakan pengalaman baru tinggal di kota lain. Atau malah ingin bekerja atau belajar di luar negeri. Tentu dengan ngekos atau sewa apartemen, lebih hemat. Tak perlu pusing dengan biaya perawatan rumah atau cicilan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah).
Tingginya minat traveling atau tinggal berpindah-pindah kota sebelum hidup settle bukan hanya cara milenial untuk memperkaya pengalaman, tetapi juga kenalan atau network baru. Tidak jarang ide bisnis muncul saat “berpetualang” di kota lain. Bagi milenial yang berkesempatan bekerja di kota atau negara lain, pengalaman tersebut menjadi investasi bagi karir jangka panjang.
Generasi milenial tumbuh dewasa bersama kemajuan dan kuatnya penetrasi internet. Akibatnya, wawasan dan informasi yang didapatkan milenial jauh lebih luas. Generasi milenial tumbuh sambil menyadari bahwa pilihan hidup sangat beragam. Termasuk pilihan tempat tinggal. Jika generasi sebelumnya selalu memprioritaskan untuk beli rumah, generasi milenial punya pilihan lain yakni sewa rumah, ngekos, hingga sewa apartemen.
Milenial harusnya cari tempat tinggal yang kayak gimana sih? Simak tipsnya di sini!
Ngekos atau Sewa Apartemen?
Setelah sewa menjadi pilihan untuk tinggal, pertanyaan berikutnya adalah mau sewa apa? Rumah? Ngekos? Atau sewa apartemen? Tentu setiap pilihan ini punya keunggulan dan kelemahan masing-masing. Bagi milenial yang tinggal merantau bahkan sejak masa belajar atau kuliah, tentu ngekos bukan hal yang asing. Harga sewa kamar kos yang terjangkau menjadi nilai plus bagi mahasiswa. Harga makanan di sekitar kos-kosan juga cenderung murah. Belum lagi adanya fasilitas pendukung lainnya, seperti laundry, counter pulsa, hingga warung-warung kecil di sekitarnya.
Saat menjadi mahasiswa, tentu ngekos adalah pilihan terbaik. Namun, kini saat masuk usia kerja sudah saatnya untuk mempertimbangkan sewa apartemen. Apalagi sekarang banyak pilihan sewa apartemen murah. Tahukah Anda? Tinggal di apartemen punya banyak keunggulan lho? Apa saja itu?
Lokasi Strategis
Inilah yang menjadi keunggulan utama apartemen. Lokasinya cenderung dekat kantor dan pusat bisnis akan memudahkan Anda ke tempat kerja. Dengan menyewa apartemen, waktu perjalanan Anda ke kantor akan lebih singkat. Ongkos perjalanan dari apartemen ke kantor juga akan lebih hemat. Dengan demikian, waktu berkualitas Anda akan makin banyak. Kerja pun jadi makin produktif, karir pun makin lancar.
Fasilitas Lengkap
Tak hanya dekat dengan pusat kota, apartemen kerap dilengkapi dengan fasilitas yang akan memudahkan penghuninya. Mulai dari minimarket, pusat kebugaran, jasa laundry, hingga kolam renang. Tentu hidup Anda akan makin mudah jika sewa apartemen. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Anda tinggal melangkahkan kaki. Kini, Anda juga bisa memilih apartemen berkonsep one stop living. Berbagai fasilitas pun sangat lengkap. Tak hanya kebutuhan sehari-hari, gaya hidup pun bisa terpenuhi. Karena di bawah apartemen berkonsep ini biasanya ada mall dan pusat perbelanjaan.
Full Furnished
Memang, di tempat kos juga ada perabotan. Namun, tidak selengkap apartemen. Jika Anda menyewa apartemen, Anda tak hanya mendapatkan lemari, meja, dan tempat tidur, tapi juga mendapatkan kulkas, rice cooker, hingga kompor. Penataan furniturenya juga lebih rapi dan kekinian. Tentu ini tidak hanya akan memudahkan Anda, tapi juga memanjakan mata. Kesan rapi dan ringkas dapat hadir saat Anda sewa apartemen.
Privasi
Keistimewaan berikutnya dalah privasi sewa apartemen. Waktu istirahat Anda akan lebih terjaga saat tinggal di apartemen. Jika tinggal di kosan, bisa jadi ada saja warga sekitar Anda ngekos mengadakan hajatan. Tidak jarang acara itu berlangsung hingga tengah malam. Tentu ini akan menganggu Anda dikala besok pagi ada meeting penting dengan klien.
Punya waktu untuk nabung beli rumah
Meski kini Anda sewa apartemen, bukan berarti Anda harus mengubur impian untuk beli rumah. Justru Anda makin punya waktu untuk menabung dan mengumpulkan uang untuk beli rumah idaman. Anda juga makin punya banyak waktu untuk mengumpulkan informasi dan berinvestasi. Bukan tidak mungkin Anda bisa beli rumah secara cash.
Beli rumah cash? Apakah mungkin? Tentu saja mungkin. Anda bisa mengumpulkan dananya dengan Investasi Dulu, Beli Rumah Kemudian.
Mengambil keputusan beli rumah tentu bukan hal mudah. Anda harus jeli memilih lokasi, jenis rumah, luas tanah, hingga harga yang cocok. Jika pun Anda tetap ingin menyicil rumah, tentu harus memilih produk KPR (kredit pemilikan rumah) yang sesuai. Dana DP yang tidak sedikit juga perlu Anda siapkan. Ini tentu butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengumpulkannya.
Selalu ingat bahwa menyicil rumah adalah komitmen jangka panjang, oleh karena itu jangan terburu-buru. Kalau sekarang mampunya sewa apartemen, mengapa tidak? Kini sudah banyak pilihan apartemen murah. Jadi, Anda dapat semakin mudah melakukan sewa apartemen murah.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini. Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.