1

Kupas Tuntas Seluk Startup Unicorn

Belakangan ini istilah unicorn ramai dibicarakan di berbagai media. Hal ini dipicu oleh adanya pertanyaan tentang unicorn dalam Debat Pilpres 2019. Bagi yang sering “berkeliling” di dunia digital, baik itu media sosial, berita daring, e-commerce atau bahkan bekerja di perusahaan teknologi berbasis online, istilah unicorn mungkin sudah sering terdengar. Namun, faktanya masih banyak orang yang belum tahu apa itu unicorn. Sebenarnya, apa itu unicorn? Seberapa penting perannya? Dan bagaimana cara menjadi unicorn? Mari kita kupas satu persatu!

Kenali Startup, Sebelum Unicorn

Konsep unicorn tidak bisa lepas dari perusahaan startup, karena istilah tersebut memang muncul di dunia startup. Kata startup sendiri berasal dari bahasa Inggris yang merujuk pada sebuah perusahaan yang baru dirintis. Beberapa orang pun menyebut startup dengan perusahaan rintisan. Karena masih rintisan, sebagian besar startup biasanya masih berada dalam tahap pengembangan dan penelitian demi menemukan market yang tepat.

Dari sekian banyak startup yang muncul, ada startup yang dikenal dengan sebutan unicorn startup. Predikat unicorn diberikan kepada startup yang valuasinya telah mencapai 1 miliar dolar AS. Indonesia telah memiliki empat unicorn startup, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Istilah unicorn pertama kali dimunculkan sekitar tahun 2013 oleh Aileen Lee, seorang pemodal ventura dari Cowboy Ventures dalam artikel berjudul Welcome to the Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups. Pada dasarnya, unicorn merupakan makhluk mitos berbentuk seekor kuda bertanduk satu. Lantas, mengapa Lee menggunakan istilah tersebut? Padahal valuasi perusahaan-perusahaan startup itu nyata dan terhitung angka, bukan mitos. Menurutnya, istilah unicorn mewakili obsesi magis para startup yang berburu valuasi hingga miliaran dolar AS.

Lihat juga: “Mengenal Lebih Jauh Tentang Dunia Startup”

Keberadaan unicorn startup memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat. Beberapa di antaranya adalah menciptakan lapangan kerja, membantu UMKM, hingga meningkatkan kunjungan wisata lokal. Go-jek telah menciptakan lapangan kerja bagi jutaan driver. Sementara itu, Tokopedia dan Bukalapak berhasil memunculkan pelaku-pelaku usaha baru sebagai mitra bisnis. Dengan layanannya, Traveloka berhasil memudahkan banyak orang dalam mengunjungi destinasi wisata tanah air. Sebagai bagian dari ekonomi digital, tentu kontribusi unicorn startup sangat nyata.

Secara nasional kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sudah cukup besar, yakni mencapai 7,3% pada tahun 2016 dan ditargetkan akan meningkat hingga 11-12% dari PDB tahun 2020.

Lihat juga: “Membangun Semangat di Tengah Perlambatan Ekonomi”

Bagaimana Cara Menjadi Unicorn Startup?

Dalam laporan Mapping & Database Startup Indonesia 2018 dari Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah perusahaan rintisan teknologi (startup) di Indonesia mencapai 992. Dari jumlah tersebut, hanya ada empat unicorn startup. Lantas, bagaimana cara menjadi unicorn? Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi unicorn?

Pengujian Produk

Maraknya perkembangan dunia digital semakin mempercepat laju pasar. Oleh karena itu, diperlukan pengujian produk secara terus menerus agar dapat mengikuti keinginan pasar. Motti Vaknin, seorang venture capitalist, mengatakan bahwa konsumen mau membeli produk jika mereka menganggap produk tersebut benar-benar dibutuhkan. Karenanya, lakukan pengujian produk secara terus-menerus kepada konsumen untuk mendapat feedback positif.

Model Bisnis yang Menguntungkan

Setelah melakukan pengujian produk, startup bisa masuk ke tahap pencarian model bisnis yang menguntungkan. Dalam mencari model bisnis, diperlukan pendekatan yang lebih unik dan menguntungkan daripada bisnis-bisnis yang sudah ada. Investor lebih menyukai startup yang membawa ide-ide baru. Sebagai pendatang baru, Go-jek berhasil memperkenalkan layanan ride sharing yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Model bisnis yang ditawarkan juga menarik. Tidak heran jika Go-jek berhasil meyakinkan investor. Mereka mendapatkan investasi besar dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital serta Capital Group Private Markets.

SDM yang Berkualitas

Sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu bahan baku utama dari perusahaan teknologi. Dengan SDM yang berkualitas, perusahaan startup akan mampu menghadapi persaingan. CEO Tokopedia, William Tanuwijaya menaruh perhatian besar pada pengembangan keahlian SDM. Ia menjelaskan bahwa Tokopedia akan mengalokasikan sebagian pendanaan dari Softbank dan Sequoia untuk meningkatkan kualitas SDM.

Manfaatkan Momentum

Perusahaan startup harus menemukan momentum yang tepat agar produknya selalu “laku” dan banyak digunakan. Dengan begitu, startup akan semakin berkembang karena berhasil mengikuti permintaan konsumen. Traveloka adalah contoh unicorn yang memanfaatkan momentum dengan sangat baik. Mereka memanfaatkan peningkatan tren traveling di tengah-tengah masyarakat. Layanan yang ditawarkan Traveloka pun berhasil memudahkan banyak orang dalam memesan tiket pesawat, kereta api, kamar hotel, maupun beragam atraksi wisata.

Passion

Passion merupakan salah satu faktor kunci untuk meraih status unicorn. Dengan passion, Founder, Co-Founder, hingga karyawan startup akan bekerja dengan sepenuh hati, sehingga target dapat dicapai dengan maksimal. Tanpa passion, mustahil startup dapat berkembang dengan pesat. Hal ini diamini oleh founder Bukalapak, Achmad Zaky. Sedari kecil ia sangat menyukai teknologi dan computing, sehingga ia dengan senang hati meluangkan waktunya untuk menciptakan produk teknologi yang berkualitas.


Itulah informasi tentang unicorn startup serta cara yang harus dilakukan untuk meraih status tersebut. Dengan menjadi unicorn, maka kontribusi startup pada perekonomian bangsa akan semakin besar.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Comments 1

  1. Pingback: Mengapa Passion Diperlukan Saat Bekerja di Startup? - Modalku

Tinggalkan Balasan