Hai! Balik lagi di series #MakingHERStory! Kali ini kita akan berkenalan dengan Senior Finance Manager dari FSMK Singapura, Nikita Tibrewal. Pada kasus ini, Nikita menunjukkan bagaimana cara mengkombinasikan kualitas seorang wanita dengan kompleksitas kepemimpinan. Kita semua akan belajar tentang bagaimana cara untuk menjadi pemimpin yang penuh kasih sayang, kolaboratif dan kesempurnaan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita bisa bekerja bersama menciptakan tempat kerja dan masyarakat yang lebih baik.
Sebagai salah satu pimpinan di Modalku, bisa diceritakan pada kami tentang kepemimpinan yang sudah Anda alami selama ini?
Kualitas itu seperti kehangatan, penuh kasih sayang, dan empati. Itulah salah satu keunikan pemimpin wanita. Dengan kualitas tersebut, wanita bisa menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan inklusif, dimana setiap orang di dalamnya dihargai dan didengar.
Selain itu, pemimpin wanita dapat membawa perspektif yang unik untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan, seperti yang sudah mereka lakukan selama ini. Menjadi pemimpin wanita juga perlu memberi kesempatan untuk menghilangkan stereotip gender serta menjadi role model bagi sesama wanita di tempat kerja.
Siapa sosok wanita yang menginspirasi Anda? Ceritakan pada kami siapa sosok hebat tersebut?
Ada banyak pemimpin wanita yang menginspirasi saya, sehingga saya terus bertumbuh & tidak berhenti. Selama karir saya, saya sudah bekerja dengan wanita-wanita yang berhasil mendobrak batasan dengan memimpin tim-tim hebat. Meski di dalam tim tersebut didominasi oleh laki-laki.
Kehebatan wanita-wanita tersebut telah tertanam dalam benak saya dan berhasil membuat saya makin percaya diri dan yakin, bahwa wanita bisa mencapai apapun yang mereka inginkan. Sebagai wanita, salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi adalah menemukan keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi. Meski demikian, pemimpin wanita seperti mantan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern berhasil menjadi lentera harapan dan inspirasi bagi kita semua. Beliau membuktikan bahwa keduanya (karir dan kehidupan pribadi) bisa berjalan secara harmonis.
Jacinda Ardern melahirkan anak wanitanya, saat menjabat di tahun pertama sebagai perdana menteri. Fakta ini membuktikan bahwa keibuan dan kepemimpinan bukan sesuatu yang bertentangan. Jacinda Ardern menginspirasi saya untuk berjuang untuk mencapai kesuksesan karir sembari mewujudkan tujuan pribadi dengan penuh dedikasi.
Apa yang memotivasi Anda dalam bekerja?
- Kesempatan untuk mengatasi masalah-masalah yang menantang dan menemukan solusi kreatif
- Peluang untuk berkolaborasi berbagai individu yang beragam, dengan demikian saya bisa belajar dari mereka.
- Ada rasa puas saat kita berhasil mencapai sesuatu, misalnya saat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas tinggi.
Nasihat apa yang dapat Anda berikan pada pemimpin wanita generasi selanjutnya?
Percaya pada dirimu sendiri! Menurut kajian KPMG menemukan bahwa hampir 75% pegawai wanita menderita imposter syndrom, hal ini membuat mereka merasa tidak kompeten. Sindrom ini terjadi karena secara historis, posisi manajemen selalu didominasi laki-laki.
*Imposter syndrome merupakan pola perilaku seseorang yang seringkali merasa tidak pantas meraih pencapaian atau pencapaiannya sendiri
Pada tahun 2021, Catalyst melaporkan bahwa laki-laki cenderung mempertahankan 90% posisi atau jabatan C level. Hasilnya, wanita tidak melihat wanita lainnya di berbagai level manajemen dalam perjalanan karirnya. Oleh karena itu, kita harus tetap harus percaya diri pada kemampuan kita.
Jejaring dan Hubungan Sosial – Membangun hubungan dengan mentor, teman sejawat dan kolega dapat menghasilkan dukungan yang berarti. Selain itu, mereka juga dapat membantu Anda menghadapi berbagai tantangan.
Mentor dan Pemberdayaan Wanita – Senantiasa berdayakan & dukung sesama wanita dalam karirnya. Sikap ini akan mendorong mereka untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Jadilah inspirasi bagi sesama!
Memimpin dengan Empati dan Inklusif – Wanita mampu membawa perspektif yang unik dalam sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan mereka mampu menekankan pada empati dan inklusivitas. Tentu hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang suportif bagi semua.
Bagaimana FSMK memberdayakan Anda untuk #breakthebias dan menjadikan Anda pemimpin sampai hari ini?
Kepemimpinan tim di FSMK secara aktif mempromosikan keragaman dan inklusi, sehingga dapat menciptakan budaya kerja dimana orang didalamnya dihargai dan didengar. Mereka mendorong untuk selalu terbuka dalam komunikasi dan membuka kesempatan bagi saya untuk membawa perspektif unik ke dalam pekerjaan. Dengan demikian saya dapat berkontribusi pada setiap pengambilan keputusan yang penting.
FSMK juga merancang aktivitas training dan sesi lainnya untuk pemimpin wanita tahun lalu. Program-program ini meningkatkan kepercayaan diri serta menginspirasi untuk terus membagikan ide dan pemikiran saya, serta berani mencoba tantangan baru
Bagaimana seharusnya wanita mendukung wanita lainnya dalam sebuah organisasi?
Wanita memegang peran kunci. Sangat penting untuk kita saling mendukung satu sama lain, juga mengenali hambatan dalam karir dan kehidupan kita. Berikut ini beberapa poin mengapa saya percaya bahwa pemimpin wanita perlu saling mendukung satu sama lain:
- Mengadvokasi sesama wanita dan mempromosikan pencapaian-pencapaiannya
- Mendorong dan memberdayakan sesama wanita untuk berani mengambil peran kepemimpinan dan mewujudkan tujuannya
- Membangun jaringan wanita dalam organisasi untuk mendukung sesama wanita dan mengadvokasi mereka untuk berubah jadi lebih baik.
Apa yang paling menarik dari program #makingHERstory FSMK – Women in Leadership, menurut Anda?
Pelajaran yang paling berharga yang saya ambil dari program Women in Leadership adalah tentang pentingnya percaya diri dan mengalahkan rasa takut. Seringkali, karena minimnya representasi wanita yang berperan sebagai pemimpin, kita sendiri jadi mempertanyakan apakah wanita itu mampu & layak menjadi pemimpin? Tetapi, sebagai pemimpin wanita, sangat krusial untuk mengangkat sesama wanita saat mereka mampu melewati batas dan bias yang selama ini kita hadapi, baik dalam karir maupun kehidupan pribadi.
Dengan program tersebut, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memberdayakan wanita sehingga mereka dapat memaksimalkan potensinya sebagai pemimpin. Selain itu, program ini juga mengajarkan pada saya tentang pentingnya dukungan solid dan jaringan kuat bagi sesama pemimpin wanita. Hal ini menunjukkan bahwa bersama-sama kita akan lebih kuat. Kita bisa saling belajar satu dengan yang lain, saling bertukar cerita tentang tantangan, serta kesuksesan yang berbeda-beda.
Simak kisah wanita hebat lainnya di seri #MakingHERStory lainnya di bawah ini:
- #MakingHerStory – Tingting Fan
- #MakingHerStory – Kate Nguyen
- #MakingHerStory – Renee Pak
- #MakingHerStory – Shakti Priya
- #MakingHerStory – Ayu Puspasari
- #MakingHERStory – Taryn Sock Fung Theu
- #MakingHERStory – Puy San Yong, Jodie
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.