#MakingHERStory Bersama Pui San Yong, Jodie

Pada kesempatan ini, #MakingHERStory akan membahas tentang cerita dari Associate Director of Business Development, Pui San Yong, atau akrab disapa Jodie. Ia akan membagikan cerita pemberdayaan wanita selama bekerja di FSMK (Funding Societies Modalku)

Ceritakan tentang kepemimpinan serta pengalaman unik saat menjadi pemimpin wanita?

Sebagai pemimpin yang berorientasi pada hasil, saya punya kecenderungan untuk lebih memperhatikan anggota tim daripada kepentingan saya sendiri. Saya berkomitmen untuk mendorong semua anggota tim memaksimalkan potensinya dengan efisien, hingga mereka berhasil menjalankan perannya masing-masing. Sejak saat itu saya menyadari bahwa menjadi pemimpin wanita juga berkontribusi pada kredibilitas kepemimpinan saya. Kini, misi saya adalah membangun tim yang berperforma tinggi, tentu selama mereka percaya pada saya dan memilih saya sebagai pemimpinnya.

Saya juga memberikan pentunjuk serta dukungan pada para anggota tim, sehingga mereka dapat mencapai hasil kerja yang optimal. Saya merasa akuntabel/bertanggung jawab pada performa semua anggota tim serta menjembatani ekspektasi mereka dengan ekspektasi manajemen. 

Sebagai pemimpin wanita, saya mampu memberikan perspektif yang berbeda, pendapat yang lebih inklusif, serta ide-ide inovatif yang dapat dijadikan panduan untuk membuat keputusan pada tingkat perusahaan. 

Apakah Anda punya sosok perempuan yang menginspirasi Anda dalam bekerja dan menjadi pemimpin? Ceritakan pada kami!

Ya. Saya terinspirasi oleh bibi keenam saya, yang hebat dalam memimpin dirinya sendiri. Selain itu saya juga terinspirasi oleh Tan Sri Datin Paduka, Dr Ungku Zeti Akhtar Binti Ungku Abdul Aziz, perempuan pertama yang menjadi Gubernur Bank Negara Malaysia atau Bank Sentral Malaysia. Keduanya merupakan inspirasi saya saat memasuki industri perbankan. Tetapi selain itu, saya juga didorong oleh keinginan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi sehingga dapat mendobrak dominasi laki-laki pada industri ini. 

Apa yang memotivasi Anda dalam bekerja?

Segala sesuatu tentang pekerjaan memberi saya energi. Saya menikmati bekerja dengan anggota tim saya dan mendapatkan pengetahuan baru tentang tantangan yang akan datang. Itu memberi saya kepuasan kerja yang luar biasa dan ruang untuk pertumbuhan pribadi yang luar biasa.

Apa saran Anda bagi kepemimpinan wanita untuk generasi selanjutnya?

Selalu percaya pada diri sendiri dan jangan membatasi diri dalam stereotip budaya, gender, atau sosial. Ikuti saja kata hatimu dan lakukan apa yang kamu inginkan. Setelah kamu menentukan pikiran dan sikap, semua pasti menjadi mungkin asalkan ada usaha dan kerja keras.

Bagaimana FSMK Memberdayakan Anda melalui #breakthebias dan menjadikanmu seorang pemimpin?

Saya diajarkan untuk menjadi diri saya sendiri dan didorong untuk menyuarakan sudut pandang saya sebagai individu. Di FSMK (Funding Societies | Modalku Grup), berdiskusi dan saling terbuka adalah hal yang biasa. Sehingga meskipun ada perbedaan sudut pandang dengan atasan, kita bisa tetap saling berbagi tanpa ragu-ragu. Saya percaya kebebasan berekspresi ini juga membantu saya membangun kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum.

Bagaimana seharusnya wanita dapat mendukung rekan-rekan wanitanya dalam organisasi?

Bersikap proaktif untuk menawarkan dukungan yang mereka butuhkan, seperti memberikan nasihat/dukungan emosional yang berguna jika diperlukan dan mendorong mereka untuk berani speak up jika mengalami stereotip gender ketika bekerja. Begitulah seharusnya hasil dari kepemimpinan wanita

Apa yang paling menarik bagi Anda dari Program FSMK #makingHERstory – Women in Leadership?


Saya sangat berterima kasih kepada FSMK karena telah memilih saya sebagai salah satu narasumber di program ini, sebagaimana saya juga belajar banyak melalui ini. Hal menarik yang saya dapatkan dari program ini: Pertama, belajar lebih percaya diri, terutama memberikan apresiasi untuk prestasi saya sendiri. Kedua, bersikap tegas terhadap apa yang saya inginkan, dengan begitu saya bisa menjadi panutan bagi rekan-rekan perempuan lainnya di organisasi saya yang masih ragu untuk memberikan aspirasi mereka. Saya sekarang lebih sadar akan sindrom imposter dan secara sadar melakukan upaya untuk mengatasinya, karena saya tidak akan berada di tempat saya sekarang jika saya tidak memiliki kemampuan yang tepat. Dan akhirnya, saya tidak boleh meragukan kemampuan saya sendiri, tidak peduli betapa menantangnya hal-hal itu.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan