Kate Nguyen: Wanita Harus Lebih Percaya Diri

Kate Nguyen

Pada tanggal 20 Oktober lalu, Vietnam merayakan hari Perempuan atau Women’s Day. Kami, Funding Societies Group juga merayakannya bersama mereka. Pada edisi Making HER Story kali ini, kita akan duduk sejenak, berbincang, dan menyelami kisah luar biasa dari Finance Operation Manager dari tim Vietnam, yaitu Kate Nguyen. Yuk kita simak dan perhatikan kisahnya, bagaimana dia bisa menjadi pemimpin hebat. 

Ceritakan pada kami tentang kepemimpinan yang sudah Anda dapatkan sebagai pemimpin wanita? 

Tidak ada pembelajaran khusus sebagai pemimpin, tetapi saya punya perhatian pada isu yang sering muncul pada wanita, yaitu dilema saat harus memilih antara karir atau mengasuh anak. Biasanya banyak yang terhambat karena mengalami dilema tersebut. 

Saya melihat banyak manajer perempuan di circle saya yang harus menomorduakan karir ataupun kesempatan promosinya karena melahirkan. Selain itu, mereka juga harus menghadapi banyak hambatan saat kembali bekerja, sembari tetap mengurus bayi. Menurut sebuah penelitian, perempuan memang kurang disukai untuk diberikan promosi daripada pria, khususnya setelah mereka punya anak. 

Itulah alasan mengapa saya benar-benar kagum pada para bossmum: Mereka mampu mengatur timnya, menghadapi berbagai hambatan, mendapat promosi, serta tetap menjaga keseimbangan antara karir dan anak-anaknya. Saya kagum sekali pada keinginan serta energi mereka. Kita juga bisa seperti itu!

Apakah Anda mendapatkan inspirasi dari sosok wanita lainnya? Ceritakan pada kami siapa sosok hebat tersebut

Buku favorit saya adalah “Lean In” karya Sheryl Sandberg, mantan COO Meta Platform yang banyak menginspirasi saya dalam hal kepemimpinan. Salah satu bab yang saya sukai dari buku ini adalah “Duduk di meja”.

Biasanya saat meeting, karyawan perempuan banyak yang memilih untuk duduk di pojok, dekat dengan tembok, bukan di tengah-tengah kursi. Ini sangat berbeda dibanding karyawan pria yang selalu “terdepan”. Situasi ini seringkali kita temui di berbagai kantor. 

Sheryl membahas isu kurangnya rasa percaya diri wanita dengan sangat baik. Saya punya concern yang sama dengan isu tersebut. Itulah mengapa saya sangat tertarik dan tersentuh pada ceritanya. Saya berharap dapat belajar dari Sheryl.

Apa yang memberi Anda energi untuk bekerja?

  • Potensi untuk memberi dampak: Saya menghabiskan 3 tahun untuk bekerja di lingkungan NGO dan 4 tahun setelahnya saya bekerja di perusahaan pertanian, keduanya punya visi serupa yaitu memperkuat komunitas masyarakat. Inilah mengapa visi perusahaan di FSMK “make an impact” ini sangat relate dengan saya, sehingga saya putuskan untuk bergabung di sini.
  • Bekerja dengan orang hebat dengan budaya yang luar biasa: Saya berharap bisa banyak belajar dari para pemimpin dan kolega-kolega dalam sebuah lingkungan yang terbuka. Mereka selalu mampu berjuang mendapatkan yang terbaik serta senantiasa menantang batasan yang ada. 
  • Rasa memiliki: Komitmen saya pada organisasi akan sangat bergantung pada sejauh mana rasa kepemilikan kita pada perusahaan. Saya ingin menjadi bagian dari perusahaan dan menyatu dengan tim. Saya juga ingin tim saya merasakan hal yang sama. 

Nasihat apa yang dapat Anda berikan pada pemimpin wanita generasi berikutnya?

  • Beranilah untuk suarakan aspirasimu, kita semua layak mendapatkannya.

Bagaimana seharusnya wanita mendukung wanita lainnya dalam sebuah organisasi?

  • Pertama, saya akan memberikan nasihat yang sudah saya sebutkan di atas. Wanita harus percaya diri dan “duduk di meja”. Kita harus menjadi teladan dalam “duduk di meja” dan berani berbicara lebih keras agar ide-ide kita selalu didengar. Dan tentu saja, saya ingin terus mendorong para wanita untuk melakukan hal itu. 
  • Kedua, jangan simpan pujian-pujian untuk dirimu sendiri. Saat ada wanita lain meraih sesuatu, berikan selamat padanya dan bagikan kabar gembira tersebut pada banyak orang. 
  • Last but not least, perempuan seharusnya memahami kesulitan yang mereka hadapi selama perjalanan karirnya. Jadi, jangan takut untuk berbagai pengalaman dan pelajaran penting tersebut pada orang lain. Cobalah untuk jadi mentor bagi sesama wanita. 

Para wanita yang saling mendukung merupakan fenomena indah untuk disaksikan. Bahkan, setiap orang di dunia ini juga harus saling mendukung, juga telah menjadi tujuan utama masyarakat kita. Jika Anda mendapatkan sesuatu dari artikel seri ini, maka Anda dapat menjadi pemimpin yang menggunakan suaranya untuk “membuka” pintu-pintu kesempatan dan menciptakan peluang-peluang baru untuk setiap orang yang datang kepada Anda.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini. 

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan