Masa pensiun merupakan masa yang tidak bisa terhindarkan. Pada masa pensiun, idealnya Anda dapat menikmati hasil kerja keras selama masa produktif. Oleh karena itu, dana pensiun harus sudah dipersiapkan sejak dini. Keberadaan dana pensiun sangat penting, terutama jika Anda menginginkan masa senja yang tenang dan sejahtera. Namun, hal tersebut tidak dapat Anda raih dengan mudah. Diperlukan beberapa usaha untuk menyiapkannya.
Berinvestasi menjadi salah satu cara efektif untuk menyiapkan dana pensiun. Mengapa? Karena inflasi dapat menggerus nilai uang kita, sehingga tidak cukup hanya dengan menabung. Lantas, apa instrumen investasi yang tepat untuk menabung? Nah, kali ini kita akan membahas emas sebagai instrumen untuk mempersiapkan dana pensiun. Efektifkah instrumen ini? Mengapa harus emas?
Potensi Emas Sebagai Dana Pensiun
Emas merupakan instrumen investasi yang digemari banyak orang karena emas sebagai alat untuk menjaga kekayaan. Emas punya nilai lindung yang baik terhadap inflasi. Saat biaya hidup naik, harga emas juga ikut naik. Dengan menabung emas, kekayaan Anda tidak akan tergerus inflasi. Harga emas akan selalu naik dari waktu ke waktu. Jika disimpan dalam jangka panjang, emas berpotensi untuk dijadikan instrumen untuk menyimpan dana pensiun Anda. Kebutuhan pensiun akan tercukupi dengan instrumen yang satu ini.
Selain itu, emas juga punya likuiditas yang tinggi dan bisa dicairkan di mana pun. Hal ini dikarenakan logam mulia ini sudah dibekali sertifikat internasional. Artinya, tabungan emas tersebut diakui secara global. Meski demikian, Anda harus benar-benar disiplin, jangan mudah mencairkan emas. Ingat bahwa tujuan Anda menabung emas adalah untuk dana pensiun.
Karakteristik Instrumen Emas
Kebanyakan orang memilih emas untuk berinvestasi karena risikonya yang cenderung rendah. Namun, investasi emas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan keuntungan. Meski cenderung naik, nilai emas bisa mengalami fluktuasi, khususnya saat kondisi tidak menentu seperti saat resesi dan krisis ekonomi. Harga emas dapat tiba-tiba naik dan beberapa waktu kemudian turun lagi.
Selama tiga bulan terakhir harga emas Antam melonjak tajam. Harga emas Antam per 24 Agustus 2019 mencapai Rp 766.500,- per gram naik 15% dari harga per 2 Juni 2019 sebesar Rp 665.000 per gram. Kenaikan ini disinyalir karena adanya gejolak ekonomi global yang belum menentu, bahkan cenderung memburuk. Diprediksi Amerika Serikat (AS) akan dililit resesi ekonomi di tahun 2020.
Hal ini membuat banyak investor khawatir dan memindahkan dananya ke aset yang lebih safe haven. Karena permintaan naik, maka harga emas pun naik. Namun, Anda harus berhati-hati. Pasalnya, kenaikan harga emas tidak hanya dipengaruhi krisis ekonomi atau gejolak geopolitik, tapi juga ulah para spekulan. Mereka memanfaatkan kesempatan dan momentum ketidakpastian ekonomi dunia.
Penasaran mengapa harga emas bisa naik tiba-tiba? Klik di sini!
Pada Senin (9/9/2019), emas mengalami penurunan harga secara beruntun. Penurunan harga ini diyakini terkait dengan rencana pertemuan Cina-Amerika Serikat bulan Oktober nanti. Meski hubungan kedua negara tersebut sedang memanas, namun bukan tidak mungkin kedua negara tersebut akan akur.
Fakta tersebut membuktikan bahwa kenaikan harga emas kemungkinan besar dipengaruhi spekulan. Buktinya setelah naik, beberapa hari kemudian harga emas turun secara beruntun. Oleh karena itu, Anda harus tetap fokus untuk meningkatkan tabungan emas, meski di luar sana harga naik tiba-tiba. Jangan tergiur untuk menjualnya. Ingat tabungan tersebut baru bisa Anda ambil saat Anda memasuki usia pensiun, bukan sekarang.
Pilih “Emas” yang Mana?
Tahukah Anda bahwa ada banyak jenis instrumen emas? Ya, investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dalam bentuk batangan, koin emas, perhiasan emas, tabungan emas, atau dengan kepemilikan surat berharga seperti Exchange Traded Fund (ETF) emas atau reksa dana emas. Berikut ini adalah penjelasannya:
Emas batangan & Koin Emas
Emas batangan menjadi pilihan investasi paling umum yang dipilih. Emas batangan lebih mudah dibeli dan dijual kembali dalam jangka panjang ketika nilai investasinya semakin tinggi. Pastikan Anda membeli emas batangan asli yang selalu disertai dengan sertifikat dan keterangan mengenai bobot emas batangan tersebut.
Berbeda dari emas batangan, investasi koin emas biasanya berupa mata uang. Misalnya, koin emas dalam mata uang Dirham ataupun di Indonesia tersedia koin emas Ongkos Naik Haji (ONH). Sebagai informasi tambahan, saat akan membeli koin emas, maka pembeli akan dibebankan pajak pertambahan nilai (PPN).
Kedua jenis emas ini cocok untuk mempersiapkan dana pensiun, karena kemudahan beli dan jualnya. Emas batangan dan koin emas tersedia dalam beragam variasi berat dan nilai. Hal ini akan memudahkan Anda saat pencairannya nanti. Selain itu, keasliannya juga lebih terjamin karena adanya sertifikat.
Perhiasan emas
Emas jenis ini identik dengan kaum perempuan. Keuntungan yang dihasilkan dari perhiasan emas kecil, sehingga kurang cocok untuk investasi. Namun, Anda memperjualbelikan emas ini. Ini artinya Anda perlu berbisnis. Jadikan bisnis perhiasan sebagai bisnis sampingan Anda. Tentu, harus belajar terlebih dahulu tentang seluk-beluk bisnis perhiasan emas.
Tidak hanya belajar tentang naik turunnya harga emas, Anda dituntut untuk mampu memahami selera konsumen. Perhiasan mana yang bentuknya paling disukai konsumen. Dari keuntungan bisnis ini, Anda bisa sisihkan untuk membeli aset emas batangan atau koin emas.
Lihat juga: “Mengumpulkan Aset dengan Memulai Bisnis Sampingan”
Exchange Traded Fund (ETF) emas
Di Indonesia, investasi emas dalam bentuk Exchange Traded Fund (ETF) emas kurang begitu diminati karena memiliki prosedur yang cukup rumit. Hal tersebut dikarenakan transaksi investasi seluruhnya berlangsung di bursa efek sehingga membutuhkan analisis yang tepat dan cermat untuk menjadikan instrumen ini sebagai investasi yang menguntungkan. Jika Anda mau belajar tentang cara kerja jenis emas ini, maka Anda bisa jadikan opsi dana pensiun.
Reksa dana emas
Reksa dana emas yang dapat dijadikan alternatif untuk Anda yang ingin berinvestasi tanpa repot. Di reksa dana emas ini nantinya keuntungan didapatkan dari hasil transaksi saham perusahaan pertambangan emas dan juga perdagangan emas yang dikerjakan oleh seorang Manajer Investasi. Anda tinggal duduk manis dan memantau pergerakan aset Anda.
Pikirkan Cara Pencairan Emas Nantinya
Setelah menentukan jenis emasnya, Anda juga perlu memikirkan cara pencairannya saat menginjak masa pensiun nanti. Pertama-tama, Anda perlu menentukan dulu berapa usia pensiun Anda. Kedua, Anda perlu memperkirakan biaya hidup di masa pensiun nanti. Anda juga bisa liat proyeksi harga emas di tahun harga pensiun. Setelah itu Anda baru tahu berapa jumlah emas yang Anda perlukan.
Kemudian pikirkan cara mencairkan emas tersebut. Apakah akan dijual secara berkala? Misalnya emas yang berhasil Anda kumpulkan berat totalnya 1 kg dalam bentuk batangan 5 dan 10 gram. Apakah dalam satu bulan Anda menjual emas batangan 5 gram? Atau Anda akan menjual semuanya. Tentu Anda harus berhati-hati, jangan sampai Anda tergiur untuk menghabiskan semua simpanan emas Anda.
Untuk bentuk Exchange Traded Fund dan reksa dana emas, tentu pencairannya lebih mudah karena Anda tinggal menarik dananya secara berkala. Mengapa secara berkala? karena harga emas Anda terus mengalami pergerakan. Cairkan emas tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Ingat, Anda masih perlu uang menunjang masa pensiun Anda.
Kombinasikan Emas dengan Instrumen Lainnya
Sebagaimana instrumen investasi lainnya, emas juga punya risiko. Untuk emas batangan, perhiasan, dan koin emas tentu ada risiko kehilangan, pencurian, atau bahkan perampokan. Exchange Traded Fund dan reksa dana emas, juga punya risiko fluktuasi harga. Lantas harus bagaimana?
Dalam berinvestasi selalu ingat prinsip “jangan meletakkan telur dalam satu keranjang”. Selain emas, Anda juga harus punya instrumen investasi lainnya. Paper asset bisa menjadi pilihan menarik untuk mendiversifikasi investasi Anda. Emas bisa jadi jalan masuk untuk berinvestasi paper asset.
Mengapa pilih paper asset? Paper asset nilainya terus tumbuh, misalnya saham. Contohnya saham di perusahaan Unilever Indonesia yang bergerak di bidang consumer goods. Pada tahun 2011, harga saham per lembar di Unilever Indonesia masih berada di angka Rp 11 ribuan. Saat ini, harga tersebut sudah melonjak mencapai Rp 49 ribuan.
Selain itu, paper asset juga terjangkau dan bisa dicicil tiap bulan. Misalnya, paper assets polis asuransi dengan uang pertanggungan mencapai Rp 1 miliar. Selama sepuluh tahun, Anda perlu membayar premi sebesar Rp 1,5 juta per bulannya. Jika ditotal, jumlahnya hanya mencapai Rp 180 juta
Nah, setelah tabungan emas Anda terkumpul cukup banyak. Anda bisa menjualnya sebagian untuk membeli paper asset. Pantau terus harga emas agar saat menjual Anda bisa mendapatkan harga terbaik. Dengan mengombinasikan instrumen emas dengan paper asset, risiko investasi sudah Anda diversifikasikan. Anda pun dapat menikmati masa pensiun dengan bahagia.
Itulah cara menyiapkan dana pensiun dengan emas. Sebagai penjaga kekayaan, emas efektif untuk dana pensiun. Namun, Anda tetap perlu “menyebarkan” uang Anda di instrumen lainnya. Agar saat satu keranjang pecah, masih ada keranjang lain yang dapat diandalkan.
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.
Comments 1
Terima Kasih Infonya Sangat Bermanfaat