Ragam Startup di Indonesia: Tak Melulu Berkecimpung di Bidang IT

Pada era revolusi industri 4.0 ini, perusahaan startup menarik perhatian banyak pihak. Hal ini wajar mengingat besarnya impact yang dihasilkan, padahal startup masih tergolong baru. Melihat dari namanya, startup­ merujuk pada pemahaman rintisan atau baru dimulai. Startup juga masih berada pada tahap pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Istilah startup menjadi populer pada sekitar akhir tahun 1990-an dan hingga saat ini masih menjadi sorotan bagi investor dari seluruh dunia. Kabarnya, bibit kemunculan startup ini berawal dari Silicon Valley, lalu menyebar ke seluruh dunia. Bahkan saat ini sudah menyebar hingga ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun dekat dan sangat mengandalkan teknologi informasi (IT) pada pengoperasiannya, tidak semua startup muncul dari “dunia IT”. Banyak startup yang fokus memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi konsumen. Masalah yang diatasi pun berasal dari berbagai bidang. Apa saja?

Lihat juga: “Selengkapnya tentang Sejarah Perkembangan Startup”

Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Dari tahun, ke tahun permintaan jasa pendidikan semakin meningkat. Tak hanya di bidang pendidikan formal seperti sekolah, tetapi pendidikan penunjang yang informal juga semakin dibutuhkan. Salah satu contohnya adalah jasa bimbingan belajar, baik dengan sistem kelompok maupun privat.

Sejak beberapa dekade sudah banyak bermunculan lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang membantu siswa dalam menghadapi berbagai ujian. Bahkan, banyak brand yang sudah menancapkan “pasak”nya di kota-kota besar di Indonesia, misalnya Primagama, Sony Sugema College (SSC), dan Ganesha Operation. Namun, kebanyakan dari brand tersebut menawarkan jasa les secara kolektif.

Ada banyak siswa yang butuh les secara privat. Nah, biasanya jasa les privat disediakan individu-individu yang menawarkan jasanya. Masalahnya, mencari guru les privat bukan perkara mudah. Begitu juga sebaliknya, guru les privat kesulitan mencari murid. Dari masalah ini muncullah startup seperti Ruang Guru dan Pesoda Edu. Ruang Guru berusaha menghubungkan siswa dengan guru les privat melalui aplikasi. Sedangkan Pesona Edu menyediakan software berisi materi mata pelajaran matematika dan sains. Hanya dengan sentuhan jari, masalah kesulitan belajar pun beres.

Kesehatan

Selain pendidikan, kesehatan juga merupakan kebutuhan yang selalu mengalami perkembangan. Memang, dunia kesehatan sudah berkembang pesat. Rumah sakit, klinik, hingga apotek sudah tersebar di penjuru negeri. Meski demikian, tidak semua orang dapat mengakses layanan dokter maupun apotek, selain karena jumlah dokter yang belum mencukupi, padatnya antrean saat berobat juga menjadi kendala.

Dari masalah inilah muncul startup kesehatan. Pengguna bisa berkonsultasi dengan dokter hanya lewat aplikasi. Tak hanya dokter, Anda pun bisa beli obat secara online.

Selain layanan kesehatan, ada juga startup yang memberikan layanan tranfusi darah. Sering kita menjumpai orang yang kesulitan menemukan golongan darah yang sesuai. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia mencapai 5,1 juta kantong darah per tahunnya atau sekitar 2% dari jumlah penduduknya. Namun kenyataannya, Indonesia kekurangan 500 ribu kantong darah. Nah, dengan startup bernama Reblood, kita bisa mendapatkan stok darah yang tersedia dengan lebih mudah.

Kuliner

Meskipun bisnis makanan atau kuliner sudah ada sejak lama, namun startup yang berkecimpung di industri kuliner juga banyak. Lantas, apa beda bisnis mereka dengan industri kuliner yang sudah ada? Ada berbagai perbedaaan yang merek temukan. Mulai dari model bisnis, inovasi produk, hingga pemilihan ceruk pasar yang unik.

Model bisnis yang unik bisa kita lihat pada startup Zomato. Startup ini memberikan direktori tentang menu kuliner, tempat makan, hingga berbagai diskon & voucher makanan yang menarik. Selain direktori, startup kuliner juga ada memberikan layanan katering online seperti Kulina dan Berry Kitchen. Lantas, apa perbedaan layanan-layanan ini dengan katering biasa?

Berbeda dengan katering pada umumnya, Kulina sebenarnya adalah perusahaan layanan antar langsung dari online caterer. Kulina menghubungkan pelanggan dengan dapur katering atau restoran sesuai pilihan. Pelanggan bisa memilih menu dan harga yang bervariasi.

Setali tiga uang dengan Kulina, Berry Kitchen juga punya layanan katering serupa. Diawali dengan kebosanan terhadap katering yang sudah ada, sang Founder menghadirkan konsep katering online yang mudah dan praktis. Pelanggan bisa mengatur sendiri menu makan siang lengkap dangan panduan kalori di setiap lauk.

Tak hanya itu , ada juga perusahaan startup yang khusus melayani permintaan makanan sehat. Lemonilo adalah contohnya. Perusahaan ini menggarap ceruk pasar yang unik, yakni penyuka makanan sehat. Tentu ini menjadi peluang bisnis yang menarik. Sebagai e-commerce makanan sehat, Lemonilo meyakinkan konsumen bahwa makanan sehat juga bisa enak dan terjangkau. Salah satu yang contohnya adalah produk mie goreng instant sehat Lemonilo.

Transportasi

Untuk layanan yang satu ini, pasti Anda sudah familiar. Ya, jasa transportasi online. Berawal dari keresahan para founder pada masalah kemacetan, mereka menawarkan solusi transportasi yang mudah, murah, dan cepat. Salah satu brand startup transportasi ini bahkan sudah menjadi unicorn.

Kini, layanan startup-startup ini semakin merambah berbagai bidang seperti pembayaran online (Go-Pay, OVO), layanan antar makanan (Go-Food dan Grab Food) layanan leisure (Go-Massage, Go-Glam), dan berbagai layanan lain. Tidak berlebihan jika layanan ride sharing sudah bertransformasi menjadi super apps. Yakni sebuah aplikasi yang bisa melayani berbagai aspek kehidupan penggunanya.

Teknologi Keuangan

Teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan kita. Perkembangan teknologi juga berdampak pada bidang keuangan. Saat ini, FinTech atau financial technology sedang marak di Indonesia. Banyak perusahaan FinTech yang memanfaatkan teknologi sebagai dasar bisnis di bidang keuangan. 

Ada beberapa jenis FinTech yang ada di Indonesia. Beberapa yang populer adalah FinTech payments atau pembayaran, seperti Go-Pay, OVO, DANA dan lainnya. Dengan layanan ini, berbagai transaksi pun jadi lebih mudah dan cepat. Keberadaan FinTech payment ini mendukung program pemerintah yakni cashless society.

Selain pembayaran, ada FinTech yang bergerak di bidang permodalan, baik memberikan pilihan alternatif investasi maupun pinjaman modal usaha.

Salah satunya adalah Modalku yang saat ini menjadi salah satu perusahaan FinTech berizin di Indonesia. Modalku memudahkan masyarakat untuk mengakses modal sekaligus mencari alternatif investasi. Platform FinTech yang disediakan oleh Modalku mampu mendukung pertumbuhan pengusaha dan bisnis kecil serta memberikan alternatif investasi yang menarik dan terpercaya untuk setiap pemberi pinjaman.

Menariknya, usaha FinTech di Indonesia sangat terbantu berkat sifat yang terbuka dari bank dan regulator. Bagi mereka yang konvensional, usaha FinTech dapat dianggap kunci kehancuran bidang perbankan. Namun, bukan seperti itu. Usaha FinTech justru mampu berkolaborasi dengan baik bersama bank. Keterlibatan usaha FinTech dengan sistem perbankan Indonesia juga memperlebar jaringan layanan keuangan bagi penduduk lokal, sehingga nasabah semakin banyak dan inklusi finansial di Indonesia semakin berkembang. Hal ini juga tentu akan sangat baik bagi perkembangan produk keuangan di Indonesia yang saat ini relatif rendah.

Lihat juga: “Sejarah dan Perkembangan FinTech”

Itulah berbagai contoh startup yang bergerak di berbagai bidang. Meski idenya bukan berasal dari “Dunia IT”, layanan mereka dapat langsung menyasar kebutuhan – kebutuhan konsumen. Dengan teknologi, perusahaan startup-startup tersebut dapat memperkuat ekonomi digital di tanah air.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan