Sebelum mengintip sejarah bisnis startup, ada baiknya jika terlebih dulu Anda mengenali apa yang sebenarnya dimaksud dengan startup itu sendiri. Melihat dari namanya, startup merujuk pada pemahaman rintisan atau baru dimulai. Ya, memang benar, startup merupakan perusahaan yang belum lama beroperasi. Startup juga masih berada pada tahap pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Istilah startup menjadi populer pada sekitar akhir tahun 1990-an dan hingga saat ini masih menjadi sorotan bagi investor dari seluruh dunia. Kabarnya, bibit kemunculan startup ini berawal dari Silicon Valley, lalu menyebar ke seluruh dunia. Bahkan saat ini sudah menyebar hingga ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berikut perkembangan startup yang sudah dirangkum oleh Modalku untuk Anda.
Lebih lanjut: “Mengenal Lebih Jauh Tentang Dunia Startup”
Sillicon Valley Itu Apa?
Silicon Valley merupakan sebuah kawasan yang meliputi daerah San Fransisco, Bay Area, dan California yang dikenal sebagai kawasan industri teknologi informasi terbesar di dunia. Meskipun demikian, nama Silicon Valley sendiri tidak terdaftar secara legal sebagai nama suatu kawasan. Ini hanyalah sebutan yang merujuk pada pusat industri teknologi di negara Amerika Serikat tersebut.
Kawasan Silicon Valley berkembang sebagai pusat perusahaan teknologi dunia karena banyak dijadikan tempat penelitian yang dilakukan oleh para pelajar dari Stanford University, dimulai dari dua orang sahabat yang mendirikan bisnis pada tahun 1939 di kawasan tersebut. Bisnis ini adalah awal mula berdirinya perusahaan bidang teknologi HP yang digawangi oleh Bill Hewlett dan Dave Packard.
Lahirnya Apple Inc. dan Google
Keberhasilan yang diraih oleh duet Hewlett dan Packard membawa nama perusahaan HP semakin besar rupanya memberi inspirasi beberapa perusahaan lainnya yang mulai tertarik untuk menetap di kawasan tersebut, termasuk Apple Inc. dan Google.
Seperti yang Anda ketahui, Apple Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional besutan Steve Jobs dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang elektronik seputar komputer, smartphone, tablet, dan sejenisnya. Sejak didirikan pada tanggal 1 April 1976 oleh Steve Jobs, perusahaan ini terus menciptakan produk elektronik yang inovatif.
Meski baru secara resmi beroperasi pada tahun 1998, perusahaan Google yang bergerak pada bidang jasa dan produk internet meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring ini menjadi raksasa teknologi dunia. Tak tanggung-tanggung, di awal tahun 2018 ini, Google telah mengantongi pendapatan hingga Rp 1.347 triliun.
Penyebaran Startup di Seluruh Dunia
Sampai saat ini penyebaran startup di seluruh dunia masih terus berkembang pesat. Di Indonesia sendiri saat ini sudah terdapat 1.705 perusahaan startup yang bergerak di berbagai bidang usaha. Hingga saat ini, ada tiga perusahaan startup tanah air yang mendapat predikat unicorn, alias mempunyai valuasi di atas US$1 miliar atau setara Rp 13,5 triliun, yaitu Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Daftar unicorn ini tidak bertahan lama, pasalnya perusahaan startup e-commerce Bukalapak pun menyusul mendapatkan predikat unicorn.
Bisa dikatakan bahwa startup memberikan sesuatu yang baru dan belum pernah ditawarkan sebelumnya. Termasuk soal modal usaha, perusahaan startup ini bahkan bisa dimulai dengan modal kecil. Perusahaan biasanya mulai mencari sejumlah investor yang dapat menyuntikkan dana tambahan setelah bisnis berjalan. Selain untuk biaya operasional, dana pinjaman tersebut biasanya juga dimanfaatkan untuk pengembangan perusahaan.
Lebih lanjut: “Membangun Startup Tidak Mudah, Simak 5 Tips Ampuhnya”
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, platform peer-to-peer (P2P) lending nomor 1 di Indonesia. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
