3

Mengenal Lebih Jauh tentang Dunia Startup

Di era serba digital seperti sekarang, banyak anak muda yang memutuskan untuk mendirikan startup sendiri daripada bergabung dengan perusahaan konvensional. Pertumbuhan startup di Indonesia bahkan termasuk salah satu yang paling pesat di lingkup Asia Tenggara. Laporan dari Startup Ranking yang dikutip dari beritasatu.com, menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi keempat untuk daftar lima besar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak, yakni mencapai 1.705 startup.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia (144), Singapura (508), dan Thailand (81). Bahkan kini Indonesia telah memiliki empat startup dengan label unicorn, yakni Traveloka, Bukalapak, Tokopedia, dan Go-Jek.

Menariknya, dengan pertumbuhan startup yang cukup pesat tersebut, sepertinya masih muncul kesalahpahaman tentang startup. Banyak orang menganggap bahwa startup adalah perusahaan yang berbasis teknologi. Namun, apakah benar seperti itu? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasannya berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Startup?

Kata startup sendiri berasal dari bahasa Inggris yang merujuk pada sebuah perusahaan yang baru dirintis. Beberapa orang pun menyebut startup dengan perusahaan rintisan. Karena masih rintisan, sebagian besar startup biasanya masih berada dalam tahap pengembangan dan penelitian demi menemukan market yang tepat. Lalu, kondisi apa yang membuat sebuah perusahaan bisa disebut sebagai startup?

Nah, kebanyakan orang menilai bahwa startup umumnya berhubungan dengan teknologi, internet, atau web. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi tentu saja ada karakteristik lain yang menjadi “identitas” startup seperti yang dikutip dari Tech in Asia berikut ini:

  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi dan melalui website
  • Usia perusahaan masih kurang dari tiga tahun
  • Jumlah pegawai tidak sampai dua puluh orang
  • Pendapatan kurang dari $100,000 per tahun
  • Menghasilkan produk dalam bentuk digital

Startup Unicorn, Startup  yang Valuasinya Mencapai 1 Miliar Dolar

Jika mengacu pada karakteristik tersebut, apakah seluruh startup yang ada memiliki value yang sama?

Tentu saja tidak. Dalam dunia startup, dikenal pula yang namanya startup unicorn. Sebelumnya telah disebutkan bahwa Indonesia telah memiliki empat startup unicorn, yaitu Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka. Predikat unicorn diberikan kepada startup yang valuasinya telah mencapai $1 miliar.

Namun, valuasi $1 miliar ini tidak serta merta didapatkan langsung. Penghitungan yang paling mudah bisa dengan menambahkan modal awal dan pendanaan dari investor. Misalnya, jika suatu startup memiliki nilai awal $100 juta, lalu ada venture capital yang memberikan pendanaan tambahan senilai $200 miliar, maka valuasi startup tersebut menjadi $300 miliar. Meski begitu, pada kenyataannya, menentukan nilai valuasi cukuplah rumit. Biasanya, valuasi pada saat investasi ditentukan oleh nilai tengah dari ekspektasi founder dan investor.

Lebih lanjut: “Membangun Startup Tidak Mudah, Simak 5 Tips Ampuhnya!”

Perbedaan Startup  dengan Perusahaan Konvensional

Mayoritas startup pasti dimulai sejak bisnisnya masih sangat kecil. Seiring berjalannya waktu, selama dikelola dengan baik, startup tersebut pasti bertambah besar dan pada suatu titik sudah cukup mapan berdiri. Namun, apabila startup dan perusahaan konvensional sama-sama merintis dari bawah, di mana letak perbedaannya?

Nah, menurut Steve Blank, seorang entrepreneur terkenal di dunia, sebagaimana yang dikutip dari Tech in Asia, perbedaan keduanya terletak pada mentalitas awal. Biasanya, perusahaan biasa fokus menghasilkan profit secepat mungkin dengan tujuan untuk mensejahterakan pemilik perusahaan.

Sedangkan, startup bersifat lebih eksperimental karena biasanya ia mencoba model bisnis baru atau menyasar market yang punya potensi pertumbuhan besar. Startup sejak awal dirancang agar bisa scalable sehingga mampu menggebrak pasar yang sudah ada atau menciptakan market baru.


Itulah penjelasan singkat mengenai startup. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi Anda yang tertarik untuk terjun ke dunia startup dalam waktu dekat!

Lebih lanjut: “Yakin Mau Terjun ke Dunia Startup? 6 Sifat yang Wajib Dimiliki”

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, platform peer-to-peer (P2P) lending nomor 1 di Indonesia. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Comments 3

  1. Pingback: Selengkapnya tentang Sejarah Perkembangan Startup - Modalku

  2. Pingback: Kupas Tuntas Seluk Startup Unicorn - Modalku

  3. Pingback: Dunia Startup Mungkin Berisiko, tapi Ini 6 Alasan Milenial Memilihnya untuk Berkarir - Modalku

Tinggalkan Balasan