Gaya Hidup Digital Bikin Boros, Mengapa?

Tanpa disadari, kini setiap orang menerapkan gaya hidup digital. Gaya hidup yang pertama kali diperkenalkan oleh Bill Gates ini dianggap memudahkan kehidupan. Proses yang awalnya susah dan berbelit-belit, bisa menjadi lebih sederhana dengan gaya hidup digital. Cukup dengan menggunakan gadget dan konektivitas, semua bisa diselesaikan.

Walau begitu, bukan berarti kemudahan ini tidak memiliki kekurangan. Jika diperhatikan baik-baik, gaya hidup digital justru bisa memicu Anda untuk menjadi lebih boros. Mengapa?

Main Internet Sampai Lupa Waktu

Berselancar di dunia maya kini sudah menjadi semacam kebutuhan yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak akan lengkap jika dalam satu hari Anda tidak scrolling media sosial atau sekadar menggunakan mesin pencarian Google. Apabila dibiarkan, hal ini tentu bisa menjadi sebuah kebiasaan yang merugikan.

Media sosial bisa sangat menyita waktu Anda. Coba bayangkan saja, Anda mungkin membuka media sosial Instagram hanya untuk mencari tahu kabar seorang teman. Namun, tanpa disadari Anda sudah membuka halaman lain dan hal tersebut terus berlanjut. Sudah berapa banyak kuota data internet yang Anda habiskan? Berapa banyak waktu yang terbuang hanya untuk mengamati media sosial? Padahal, waktu tersebut bisa Anda gunakan untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif.

Lihat juga: “Kecanduan Gaya Hidup Digital”

Langganan Aplikasi Berbayar

Hiburan bisa dibilang merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi Anda yang memiliki kesibukan tinggi. Hiburan bisa membuat pikiran Anda tetap segar dan jauh dari kejenuhan karena padatnya aktivitas. Untungnya, di era digital sekarang, mendapatkan hiburan bisa dilakukan dengan mudah melalui layanan konten digital.

Beberapa layanan digital yang populer adalah streaming film seperti Netflix dan layanan streaming musik semacam Spotify. Namun, layanan hiburan tersebut tidak datang secara cuma-cuma. Untuk dapat mengakses seluruh layanan atau menjadi premium member, Anda diharuskan membayar biaya berlangganan. Jika Anda berlangganan semua layanan hiburan tersebut, sudah berapa banyak tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya?

Kecanduan Game Online

Selain layanan streaming film dan musik, hiburan digital juga bisa didapatkan dari game online. Di Indonesia sendiri, game online sudah banyak peminatnya mulai awal tahun 2000-an. Fenomena game online di Indonesia pun terus berkembang. Dari yang awalnya hanya bisa diakses melalui komputer, kini bisa diakses melalui smartphone.

Kemudahan ini tanpa disadari membuat keinginan bermain game online terus ada hingga menjadi kecanduan. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan untuk bermain game online tidak sedikit. Untuk kuota datanya saja, sudah sangat besar karena kebanyakan game online sekarang memiliki grafik beresolusi tinggi. Belum lagi jika pemain harus membeli beberapa item game. Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk sekadar mendapat hiburan dari game?

Belanja Online

Salah satu bentuk gaya hidup digital adalah belanja online. Saat ini toko konvensional perlahan mulai ditinggalkan karena toko online dianggap lebih praktis dan lengkap. Namun, sama seperti kemudahan yang ditawarkan oleh gaya hidup digital, belanja online juga rentan membuat Anda menjadi boros.

Belanja online sangat mudah dilakukan, Anda bahkan tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk berbelanja. Hal ini tanpa disadari membuat Anda lebih cepat mengambil keputusan untuk membeli barang tanpa memikirkan lebih lanjut tentang kegunaannya. Pada akhirnya, keputusan belanja Anda hanya akan menjadi impulsif karena barang yang dibeli sebenarnya tidak terlalu penting kegunaannya.

Lihat juga: “Belanja Online Bikin Boros? Kok Bisa?”

Malas Keluar, Lebih Suka Delivery

Tidak dapat dipungkiri lagi, tingkat kesibukan di zaman sekarang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Waktu dalam satu hari seolah kurang untuk bisa menyelesaikan tugas yang ada. Untuk itu, gaya hidup digital diperkenalkan agar waktu yang ada bisa menjadi lebih efisien.

Salah satu contohnya adalah delivery atau layanan antar makanan. Dengan alasan menghemat waktu dan malas keluar, delivery pun dipilih. Namun, jika dihitung kembali, sebenarnya delivery jauh lebih boros karena Anda tidak hanya mengeluarkan uang untuk makanan, tapi juga jasa antarnya (ongkos kirim).


Digital lifestyle memang memudahkan kehidupan Anda, tetapi sebaiknya gaya hidup tersebut juga diimbangi manajamen finansial yang baik. Misalnya, Anda bisa membuat daftar pengeluaran bulanan yang khusus mencatat pengeluaran online. Intinya adalah manfaatkan teknologi digital, jangan sampai Anda yang justru dimanfaatkan oleh teknologi digital.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan