Strategi pemasaran jasa dan produk tentu saja berbeda. Keduanya memiliki karakteristik dan pendekatannya masing-masing. Oleh karena itulah mereka tidak bisa menggunakan strategi pemasaran yang sama. Bagi Anda yang mungkin berpindah pekerjaan dari memasarkan produk ke jasa atau sebaliknya, artikel ini cocok untuk dibaca. Artikel ini juga pas untuk Anda yang sedang mencari tahu bagaimana pemasaran jasa dan produk dilakukan. Kalau begitu baca informasinya sampai selesai, ya!
Perbedaan Strategi Pemasaran Jasa dan Produk
Dalam pemasaran, terdapat berbagai strategi yang bisa dipilih. Strategi mana yang akan Anda gunakan tentunya bergantung pada apa yang dijual dan kepada siapa produk atau jasa tersebut dijual. Ini berarti dalam menentukan strategi pemasaran, Anda tidak bisa sembarangan memilih, tetapi perlu mempertimbangkan berbagai macam hal. Jadi apa saja yang perlu dipertimbangkan? Anda bisa melihat unsur-unsurnya di bawah ini:
1. Permintaan
Suatu produk dibuat berdasarkan tujuan dan target pasar yang sudah ditentukan sebelumnya. Saat membuka bisnis dan mengambil keputusan untuk menjual produk, pasti Anda sudah memikirkan terlebih dahulu tujuan dari produk tersebut dibuat dan kepada siapa produk tersebut ditujukan.
Mengacu pada hal ini, produk jadi tepat sasaran, yakni sesuai dengan preferensi dan kebutuhan dari masyarakat. Penjualan jasa juga sebenarnya memiliki proses yang sama, hanya saja jasa lebih memungkinkan untuk diubah sesuai permintaan klien. Misalnya Anda merupakan perusahaan jasa yang menjual layanan pembuatan website.
Perusahaan Anda sebenarnya sudah memiliki beberapa layanan yang bisa dipilih oleh klien, namun klien juga bisa meminta layanan lain yang tidak ada di daftar. Melihat hal ini berarti jasa memiliki fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh produk.
Dengan begitu dalam pemasaran jasa, Anda bisa menyoroti hal ini, di mana klien bisa memilih layanan yang mereka butuhkan saja. Ini bisa jadi nilai tambah yang dapat meyakinkan klien untuk memakai jasa yang Anda sediakan.
Untuk meningkatkan layanan, Anda perlu menambah modal usaha. Ajukan saja kredit usaha di Modalku:
2. Pemakaian dan Pengiriman
Perusahaan yang menjual produk bisa langsung mengirimkan produk kepada pelanggan saat ada pesanan yang masuk. Setelah itu pelanggan bisa memakai produk dan tidak perlu terhubung dengan perusahaan yang mengeluarkannya. Sebaliknya, perusahaan jasa tidak mengirimkan layanan melalui ekspedisi, layaknya pengiriman produk.
Pelanggan atau klien yang ingin menggunakan layanan jasa perlu mendatangi penyedia layanan. Misalnya Anda berlangganan streaming musik atau film. Untuk menonton film atau mendengarkan musik, Anda perlu mengunjungi laman penyedia layanan untuk dapat menikmatinya. Pemakaian layanan jasa tidak terpisahkan dari perusahaan penyedia layanan tersebut.
Dengan begitu pemasaran jasa perlu memperhatikan bahwa laman yang digunakan oleh para pelanggan atau klien merupakan laman yang nyaman dan bisa diakses dengan mudah. Pengalaman baik yang dirasakan oleh pelanggan nantinya akan membawa pelanggan baru berdatangan.
3. Kepemilikan
Produk yang sudah dibeli pelanggan, bisa dikembalikan atau dijual saat mereka merasa tidak puas. Namun layanan tidak bisa dikembalikan atau dijual kembali. Hal ini menunjukkan bahwa suatu produk tidak terikat dengan perusahaan yang menjualnya, sedangkan jasa terikat atau tidak bisa dipisahkan dengan perusahaannya.
Alasan ini membuat Anda yang menjual layanan jasa perlu memperhatikan citra dari brand dan layanan yang ditawarkan. Saat citra atau image dari brand dan layanan semakin baik, maka pelanggan akan dengan senang hati menggunakan layanan Anda. Pelanggan yang puas pada dasarnya akan terus menggunakan layanan Anda dalam jangka waktu yang panjang.
Ketika layanan berkualitas rendah, mereka bukan hanya berhenti berlangganan, tetapi mereka juga tidak akan kembali menjadi pelanggan Anda. Oleh karena itu Anda perlu memastikan bahwa kualitas layanan yang diberikan adalah kualitas yang terbaik.
Baca Juga: 5 Langkah Strategi Pemasaran Online untuk Bisnis Baru
4. Waktu
Layanan jasa yang digunakan oleh pelanggan memiliki batas waktu tertentu yang bisa dibatalkan atau dilanjutkan. Sebaliknya produk yang sudah dibeli tidak memiliki batas waktu pembaruan. Saat sudah dibeli, produk bisa langsung digunakan selamanya oleh pelanggan.
Ini berarti pemasaran layanan jasa perlu menekankan harga berlangganan yang menguntungkan bagi pelanggan. Entah itu potongan harga untuk berlangganan tiga bulan secara langsung atau dalam satu tahun. Anda perlu menekankan keuntungan apa saja yang didapatkan, agar pelanggan memutuskan untuk berlangganan.
Harga berlangganan juga dapat berfungsi layaknya sebuah “tali” yang akan terus mengikat konsumen Anda untuk tetap menggunakan jasa Anda. Sebenarnya, harga berlangganan juga ada pada produk, namun lebih banyak digunakan untuk sistem jasa. Anda juga dapat memperkuat tali dengan pelanggan dengan membangun hubungan baik dengan mereka. Misalnya, dengan mengirimkan hampers di setiap hari-hari besar, mendengarkan keluhan mereka hingga mengenal pelanggan secara personal.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Strategi Komunikasi Pemasaran
5. Wujud
Perbedaan paling signifikan dari keduanya adalah wujud. Produk sudah pasti memiliki wujud tetap yang bisa dipegang, dimiliki dan dilihat oleh pelanggan. Sebaliknya, layanan tidak memiliki wujud yang bisa dipegang, dimiliki dan dilihat oleh pelanggan. Wujud dari layanan berupa suatu status yang akan muncul pada laman atau website layanan yang digunakan.
Dalam pemasaran, Anda mungkin bisa menggunakan foto-foto produk untuk membuat pelanggan tertarik dengan produk yang dijual. Pemasaran layanan berbeda, di mana pemasaran bisa dilakukan dengan menunjukkan manfaat dan nilai apa saja yang bisa mereka rasakan.
Demikian perbedaan strategi pemasaran jasa dan produk yang perlu Anda tahu. Saat mengetahui hal ini, Anda jadi bisa bergerak dan memilih strategi pemasaran yang paling cocok. Anda jadi bisa melihat bagian-bagian mana saja yang perlu diberi penekanan agar pelanggan mengerti manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Apabila Anda ingin mengembangkan bisnis namun terbatas soal urusan dana, jangan khawatir! Modalku adalah solusinya. Modalku menyediakan pinjaman dana tunai yang bisa Anda ajukan tanpa agunan. Semua proses pengajuan mudah dilakukan dan sudah berhasil membantu ribuan UMKM yang ada di Indonesia.
Kini saatnya Anda menjadi bagian dari UMKM yang berhasil dalam mengembangkan bisnis bersama dengan Modalku. Untuk informasi lengkap tentang pendanaan, klik tombol di bawah ini:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.