Naiknya harga BBM menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan sejumlah masyarakat Indonesia. Setelah naik pada awal Februari 2022, pemerintah kembali menaikkan harga sejumlah jenis BBM pada 3 Agustus 2022 untuk wilayah DKI Jakarta dan daerah yang memiliki nilai pajak kendaraan sejumlah 5 persen.Fenomena tersebut tentunya akan berdampak besar bagi banyak sektor kehidupan, terutama kepada para pelaku bisnis.
Bukan tidak mungkin mereka harus menaikkan harga produk mengingat stok barang biasanya akan mengalami penurunan selama kenaikan harga BBM. Hal ini dapat berakibat pada turunnya daya beli masyarakat. Lantas, bagaimana harga BBM bisa mengalami peningkatan? Lalu, bagaimana siasat yang harus dilakukan para pelaku bisnis saat harga BBM naik? Simak penjelasan berikut ini!
Kenapa Harga BBM Naik?
Menurut Patra Niaga Irto Ginting selaku Corporate Secretary Pertamina, naiknya harga BBM disebabkan oleh tertahannya harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada angka yang cukup tinggi, yaitu sekitar US$106,73 per barel. Padahal, angka tersebut sudah mengalami penurunan harga yang sebelumnya berada pada angka US$117,62 per barel.
Selain itu, situasi negara-negara produsen minyak juga menentukan naik-turunnya harga minyak mentah dunia. Bertambahnya ketegangan antara negara-negara penghasil minyak mentah di Timur Tengah bisa menaikkan harga minyak mentah dunia, belum lagi masih memanasnya konflik antara Rusia-Ukraina yang berujung pada sanksi ekspor minyak terhadap Rusia. Kondisi ini pun mencekik sejumlah negara di Kawasan Eropa yang bergantung pada minyak dari Rusia.
Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Bisnis
Salah satu dampak yang sering terlihat saat harga BBM naik adalah meningkatnya harga sejumlah komoditas, khususnya pangan. Hal ini terjadi karena para pelaku bisnis, terutama usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah satu penggerak roda perekonomian Indonesia, akan terganggu selama naiknya harga BBM.
Hal ini terjadi karena mereka harus kembali menghitung biaya operasional yang membengkak karena peningkatan dari modal sebelumnya sebagai akibat naiknya harga BBM. Pelaku bisnis yang bergerak di sektor pangan jadi salah satu yang paling merasakan efek tersebut. Akibat meningkatnya harga bahan pangan, daya beli masyarakat jadi menurun, khususnya masyarakat dari kalangan menengah ke bawah yang kesulitan melakukan pembelian.
Selain itu, pelaku bisnis di sektor transportasi juga akan mengalami dampak yang besar karena BBM merupakan komoditas utama mereka. Naiknya harga BBM akan membuat mereka harus menaikkan tarif transportasi demi mengimbangi biaya bahan bakar yang cukup besar.
Baca juga: Cara Menghemat Pengeluaran di Tengah Krisis
Cara Menyiasati Harga BBM
Akibat dampak harga BBM naik, para pelaku bisnis umumnya terpaksa menaikkan harga jual produk demi mengimbangi modal yang juga mengalami kenaikkan. Akan tetapi, pelaku bisnis juga bisa menerapkan sejumlah langkah untuk membantu mereka menjelaskan tentang kenaikan harga produk tanpa harus kehilangan konsumen. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Goda konsumen dengan hadiah dan diskon yang menarik
Pertama, pelaku bisnis bisa menerapkan sistem hadiah, terutama untuk konsumen loyal. Memberikan penawaran menarik seperti diskon ataupun undian bisa menjadi salah satu siasat untuk diterapkan saat harga BBM naik. Nantinya penawaran ini juga bisa terus diterapkan setelah harga BBM kembali normal untuk menarik konsumen baru.
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan servis
Saat konsumen akan sedikit terganggu dengan harga yang meningkat, pelaku bisnis bisa tetap mengambil hati konsumen dengan meningkatkan mutu pelayanan seperti menyediakan sistem delivery. Lalu, bagi pelaku bisnis transportasi, misalnya, bisa menambah aksesoris yang menarik konsumen atau menjaga kondisi kendaraan dengan servis dan mencuci kendaraan secara teratur.
3. Beri tahukan kepada pelanggan
Terkadang, pelaku bisnis langsung kenaikan harga baru tanpa memberitahukan kepada konsumen terlebih dahulu. Hal ini bisa mengakibatkan berkurangnya daya tarik produksi di mata konsumen, terlebih para konsumen loyal yang sudah biasa membeli dengan harga lama.
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan juga perhatian terhadap konsumen, sangat dianjurkan agar pelaku bisnis memberitahukan tentang penyesuaian harga berdasarkan naiknya harga BBM baik secara langsung kepada konsumen saat bertransaksi maupun secara tidak langsung, contohnya melalui selebaran atau baliho.
BBM naik merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Sebagai pelaku bisnis yang turut terkena dampaknya, Anda bisa menerapkan beberapa strategi di atas agar konsumen tidak kabur. Bahkan jika memang butuh modal lebih untuk mempertahankan konsumen ditengah BBM naik, tak perlu bingung karena Anda bisa mengajukan pinjaman dana lewat Modalku. Prosesnya aman dan mudah sehingga Anda pun bisa mendapatkan dana pinjaman dalam waktu relatif cepat. Klik tombol di bawah ini untuk ajukan pinjaman:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Referensi
https://industri.kontan.co.id/news/menakar-dampak-kenaikan-harga-bbm-bagi-bisnis-logistik
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.