Sudah setengah tahun pandemi Covid-19 terjadi dan dampaknya pun masih terasa. Beragam aturan pun dijalankan seperti memakai masker, physical distancing, work from home, hingga kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan kebijakan tersebut akibat pandemi akan berujung pada resesi ekonomi. Salah satu langkah antisipasi untuk menghadapi resesi adalah menghitung net worth atau kekayaan bersih.
Lihat juga: “Ada Resesi? Jangan Khawatir! Lakukan 5 Langkah Ini!”
Mengapa menghitung kekayaan bersih ini penting? Dengan menghitung networth, kita bisa memetakan seluruh aset, hingga utang yang ada. Kondisi kesehatan keuangan dapat terlihat jelas. Berbekal gambaran finansial yang mumpuni, setiap keputusan yang diambil pun akan tepat. Lantas, bagaimana cara menghitung net worth dengan tepat?
Hitung Aset
Sekecil apapun pendapatan Anda, pasti ada aset yang dimiliki. Minimal peralatan operasional untuk menunjang pekerjaan. Misalnya, dalam berjualan online, Anda pasti punya gadget, seperti laptop, modem, hingga smartphone.
Aset dapat digolongkan ke dalam 3 jenis. yaitu aset lancar, aset tetap dan aset tidak berwujud.
Aset Lancar
Aset lancar atau sering disebut dengan current assets merupakan harta yang biasanya digunakan atau dicairkan dalam waktu cepat. Biasanya, aset lancar digunakan untuk membayar atau mendanai hal-hal penting. Beberapa contoh aset lancar misalnya, dana tunai, investasi jangka pendek, piutang dagang, invoice, hingga surat berharga.
Aset Tetap
Sifat aset tetap sangat berbeda dengan aset lancar. Aset tetap tidak dapat dicairkan dalam waktu cepat. Contoh aset tetap adalah tanah, bangunan, hingga kendaraan.
Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset jenis ini merupakan harta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan manfaatnya di masa depan. Misalnya, hak cipta, hak sewa, hingga, franchise. Bahkan bisnis modal kecil yang sedang Anda rintis saat ini juga bisa saja punya aset tetap tidak berwujud. Misalnya, Anda buat logo untuk produk di toko online Anda. Maka, logo tersebut punya hak cipta yang akan punya nilai di kemudian hari. Atau Anda punya karya seperti buku. Saat buku dicetak di kemudian hari, maka Anda akan mendapatkan uang royalti.
Hitung Utang
Setelah menghitung aset, saatnya menghitung utang. Mungkin sebagian dari Anda merasa bahwa menghitung utang terasa tabu. Namun, demi kondisi finansial yang lebih baik dan adaptif terhadap resesi, Anda perlu mengesampingkan perasaan tersebut. Punya utang itu tidak tabu, selama Anda mampu membayarnya.
Mulailah menghitung utang jangka pendek. Buat daftarnya satu persatu. Kemudian totalkan. Lanjutkan dengan menghitung utang jangka panjang. Jumlahkan semua. Dari semua utang-utang tersebut, adakah yang bisa ditangguhkan pembayarannya? Mengingat ancaman resesi ekonomi semakin nyata. Anda harus punya sejumlah dana cadangan agar kondisi finansial Anda tetap aman.

Berapa Net Worth Anda?
Setelah terkumpul jumlah kedua item di atas (aset dan utang), Anda lanjutkan dengan mengurangkannya. TotalTodal aset dikurangi total utang. Itulah kekayaan bersih atau net worth Anda. Bagaimana? Mudah bukan? Setelah mengetahui jumlah net worth, Anda kini punya bekal untuk mengambil berbagai keputusan finansial, di antaranya:
Menunda bayar cicilan
Ingat, saat terjadi resesi ekonomi, Anda perlu menyediakan dana cadangan. Jika perlu, dana cadangan perlu ditambah, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Dalam masa awal pandemi, perlambatan ekonomi mulai terasa, pemerintah pun mulai mendorong kebijakan tunda bayar cicilan. Tentu hal ini, akan memudahkan upaya Anda dalam mengumpulkan dana cadangan.
Mencairkan Aset
Meski opsi ini cenderung dihindari, namun jika memang terpaksa, Anda harus melakukannya. Apalagi yang Anda cairkan adalah paper asset, seperti saham atau reksa dana. Di masa seperti ini, harga saham cenderung sangat fluktuatif. Jika ingin main aman, sebaiknya cairkan aset tersebut dan jadikan sebagai cadangan kas untuk hadapi resesi.
Mencari Penghasilan Tambahan di Tengah Resesi Ekonomi
Dalam rangka menambah dana cadangan atau dana darurat, Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan dengan memulai bisnis sampingan atau pekerjaan sampingan. Agar tidak memberatkan, Anda bisa memilih pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan Anda. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan berbisnis. Simak ulasannya di sini!
Menambah Passive Income
Tidak sekedar mendapatkan penghasilan tambahan, passive income atau penghasilan pasif akan terus mengalir selama aset Anda digunakan. Misalnya, ada orang yang menyewa ruangan di rumah Anda untuk kost. Atau Anda punya obligasi yang returnnya bisa dinikmati tiap bulan. Bahkan, di zaman digital saat ini, video yang diupload di Youtube pun bisa menjadi passive income. Jadi, meski Anda sudah mengunggah video beberapa bulan lalu, namun tetap banyak yang nonton, maka akan tetap dapat penghasilan dari Adsense.
Anda juga memaksimalkan portofolio investasi agar berbuah passive income. Simak caranya di artikel ini: “Tips Mendapatkan Passive Income dari Investasi”
Resesi ekonomi tidak bisa dihindari, namun bisa diantisipasi. Persiapkan diri Anda. Memang sistem ekonomi di Indonesia yang cenderung pada konsumsi domestik membuat dampak resesi kian minim. Namun, bersiap siaga tidak ada salah. Tanpa adanya resesi ataupun krisis, menghitung net worth tetap penting, agar Anda bisa terus memantau, sebesar apa kekayaan yang telah Anda kumpulkan. Dengan demikian, kita akan selalu berhati-hati membelanjakan uang.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).