Masalah ekonomi dan finansial merupakan hal paling krusial bagi seseorang. Pernahkah Anda mengalami uang gajian habis sebelum tanggal tua? Atau pengalaman mengenai ketidakjelasan pengeluaran yang membengkak? Hal itu bisa saja terjadi karena Anda tidak memiliki perencanaan keuangan pribadi yang baik. Padahal, perencanaan tersebut sangat penting. Setidaknya, berikut manfaat rencana keuangan yang perlu Anda ketahui agar kondisi finansial semakin sehat.
Lebih lanjut: 5 Cara Perencanaan Keuangan agar Kondisi Finansial Terus Stabil
Mengenal Tujuan Keuangan Pribadi
Rencana keuangan pribadi sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi Anda. Secara mendasar, manfaat itu di antaranya adalah Anda bisa mengetahui bagaimana kondisi dan posisi keuangan dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, Anda akan lebih dimudahkan dalam merancang pengalokasian keuangan.
Tak hanya itu saja, perencanaan keuangan pribadi dapat memberikan Anda gambaran bagaimana batasan kapasitas tabungan ketika digunakan. Sementara bila Anda memiliki usaha, cara ini juga bisa menjadi dasar untuk pengelolaan arus kas yang lebih baik anggaran dana pribadi tidak tercampur dengan anggaran bisnis atau usaha.
Tahu ke mana Uang Dialokasikan
Perencanaan keuangan pribadi sangat dibutuhkan untuk mengalokasikan pendapatan atau penghasilan dengan besaran kebutuhan yang diperlukan. Hal ini penting apabila Anda masih dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan. Misalnya saja, keluarga baru yang membutuhkan banyak anggaran untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, maupun tabungan.
Untuk menghitung anggaran keuangan yang dialokasikan untuk kebutuhan dalam perencanaan keuangan, maka Anda bisa menerapkan metode 50/30/20. Rumus ini dikenalkan oleh Elizabeth Warren dalam bukunya yaitu All You Worth: The Ultimate Lifetime Money.
Perhitungan pengalokasian keuangan tersebut adalah 50% dari pendapatan dapat Anda anggarkan untuk pos pengeluaran yang penting, seperti biaya hidup dan sebagainya. Sisanya, 30% bisa dianggarkan untuk keperluan lain seperti biaya renovasi, membeli sandang, dan lainnya. Lalu, untuk 20% lainnya dapat Anda gunakan untuk menabung atau berinvestasi. Sebenarnya, hal itu bisa diatur kembali, misal 30% untuk menabung dan 20% untuk keperluan tambahan tergantung pada kebutuhan.
Masa Depan Lebih Terjamin
Perencanaan keuangan pribadi juga bisa membantu Anda dalam mencapai tujuan dan membuat masa depan lebih terjamin. Biasanya, orang yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang cenderung menjadi tidak terkontrol dan boros. Sehingga, apa yang menjadi tujuan dan cita- citanya malah menjadi terganggu.
Misalnya saja anggaran untuk pendidikan anak di masa depan, anggaran darurat di hari tua, dan sebagainya. Jadi, manfaat rencana keuangan ini bisa dirasakan secara langsung maupun tak langsung. Selain membuat masa depan keluarga lebih terjamin, nyatanya juga bisa melindungi kebutuhan anggota keluarga, terutama dalam masalah finansial.
Tidak Perlu Khawatir Kalau Ada Keperluan Mendadak
Dalam hidup, selalu saja ada keperluan mendadak yang tidak diduga. Keperluan mendadak itu tak jarang pula mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Misalnya ketika Anda sedang sakit atau harus memperbaiki properti yang rusak secara tiba-tiba.
Di sini, manfaat rencana keuangan dapat Anda rasakan. Anda pun menjadi lebih siap untuk mengantisipasi keperluan darurat tersebut. Dengan begitu, bisa membantu Anda terhindar dari utang. Terlebih lagi bila Anda sering berhutang kepada rentenir dengan bunga yang tinggi karena panik membutuhkan dana besar dalam waktu singkat.
Bagaimana Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi?
Saat membuat perencanaan keuangan pribadi yang baik, memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal penting yang perlu Anda pertimbangkan. Tujuannya agar semua perencanaan tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan dapat digunakan dengan tepat guna. Dasar dalam membuat perencanaan keuangan yang baik setidaknya harus memenuhi aspek berikut:
- Harus realistis dan sesuai dengan besaran pendapatan maupun kondisi kehidupan yang dijalani. Contohnya, tidak realistis membeli mobil setahun sekali bagi Anda yang baru mulai kerja.
- Perencanaan keuangan harus spesifik dan terukur. Dalam hal ini, Anda harus mengetahui berapa besaran yang dibutuhkan. Selain itu, pikirkan juga cara untuk mendapatkan anggaran dana tersebut.
- Tentukan target waktunya untuk menilai kemajuan perencanaan keuangan agar bisa mendapatkan manfaat terbaik.
- Mulailah untuk berhenti berhutang dan carilah investasi maupun pekerjaan sampingan untuk memperoleh pendapatan tambahan dalam membuat perencanaan keuangan pribadi.
Itulah metode perencanaan keuangan pribadi dan manfaat rencana keuangan untuk hidup yang lebih baik. Perencanaan keuangan di atas juga sangat cocok digunakan bila Anda memiliki sebuah usaha dengan modal yang cukup besar.
Anda mungkin juga tertarik: 4 Tips Cerdas Menyusun Rencana Keuangan Pribadi
Berbicara mengenai masalah modal usaha, Anda pun kini tidak perlu khawatir. Ada platform Modalku yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan pinjaman modal yang mudah, aman, dan nyaman. Selamat mencoba!
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
