Apa itu Resesi? Begini Langkah Antisipasinya!

Para ahli ekonomi muncul di televisi, menyiarkan kabar akan proyeksi resesi ekonomi yang mungkin akan terjadi pada 2023 nanti. Ada banyak penyebab terjadinya resesi, salah satunya adalah perang Ukraina-Rusia. Namun, sebenarnya, apa itu resesi? Apa pengaruhnya bagi kita?

Apa itu resesi? 

Resesi merupakan sebuah kondisi di mana perekonomian suatu negara memburuk, ditandai dengan adanya pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Resesi ditandai dengan adanya peningkatan jumlah pengangguran, penurunan produk domestik bruto (PDB), dan pertumbuhan negatif ekonomi riil.

Indonesia juga pernah mengalami resesi, yakni pada tahun 1998 lalu. Saat itu, krisis mata uang yang terjadi di beberapa negara di Asia menjalar sampai ke Indonesia. Akibat dari hal ini adalah inflasi yang melonjak hingga 77%, sedangkan ekonomi terkontraksi hingga lebih dari 13.7%. Krisis inilah yang memicu pendemo untuk menurunkan posisi Presiden Soeharto dan menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Itulah yang dimaksud dengan apa itu resesi.

Ancaman resesi 2023, benarkah?

Anda sudah mengetahui soal apa itu resesi. Namun, benarkah akan terjadi pada tahun 2023? Seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh beberapa bank sentral di dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi akan terjadi resesi ekonomi dunia pada 2023 mendatang. Tak hanya Menteri Keuangan Indonesia yang memproyeksi hal tersebut, Bank Dunia dan IMF juga mengatakan hal serupa. Mereka memperkirakan bahwa perekonomian di 60 negara memiliki potensi kejatuhan.

Kejatuhan ekonomi ini tidak hanya sekadar proyeksi. Perekonomian negara adidaya Amerika Serikat sudah mengalami pertumbuhan negatif. Pada saat yang sama, Uni Eropa juga mengalami tekanan pada pertumbuhan ekonominya. Kedua hal ini sudah mencerminkan adanya resesi ekonomi di negara maju. 

Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi?

Meski roda ekonomi negara sedang lesu dan prediksi resesi di mana-mana, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegah dampak resesi. Lakukanlah lima cara mengatasi resesi ini agar Anda bisa mengurangi risiko terdampak.

1. Evaluasi pos pengeluaran

Untuk mencegah keborosan, ada baiknya Anda mulai mengevaluasi ulang pos pengeluaran. Pisahkan dana pokok untuk kebutuhan sehari-hari dan dana untuk memenuhi keinginan pribadi. Terkait dengan dana untuk keinginan pribadi, Anda bisa mulai menghemat pengeluaran untuk nongkrong dengan teman, jalan-jalan, atau membeli barang yang bukan kebutuhan pokok. 

Ketika mengevaluasi pos pengeluaran, Anda juga bisa cek kesehatan keuangan sederhana. Misalnya, cek utang terhadap pengeluaran, rasio likuiditas, dan rasio tabungan.

2. Segera lunasi utang

Ketika Anda sudah menerapkan gaya hidup yang lebih hemat dan mengelompokkan pos pengeluaran sesuai dengan gaya hidup tersebut, saatnya untuk mengurangi utang. Pastikan utang Anda seminim mungkin untuk mengantisipasi adanya resesi. 

Bayarlah utang mulai dari yang berbunga besar. Ini karena bunga tinggi bisa berpengaruh pada arus kas keluarga. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa proporsi utang terhadap pengeluaran bulanan yang sehat adalah di bawah 30%. Anda juga bisa mengurangi proporsi itu untuk berjaga-jaga, misalnya kurang dari 20%.

3. Hemat, hemat, hemat

Meski resesi belum terjadi, ada baiknya untuk mulai berhemat dari sekarang. Utamakan untuk membeli kebutuhan pokok terlebih dahulu agar Anda tetap memiliki uang lebih untuk dialokasikan ke hal lain, misalnya melunasi utang, investasi, membuat dana darurat, dan lain sebagainya.

4. Kumpulkan dana darurat

Cara mengatasi resesi berikutnya adalah mengumpulkan dana darurat. Bahkan jika resesi tidak terjadi, dana darurat adalah salah satu hal penting yang perlu dikumpulkan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Dana darurat yang ideal umumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 3-6 bulan jika pendapatan hilang.

5. Mulai pertimbangkan investasi 

Jika Anda sudah berhemat, melunasi utang, dan memiliki dana darurat, tidak ada salahnya untuk mulai mempertimbangkan investasi. Investasi bisa menjadi salah satu cara mengatasi resesi dan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu caranya dengan berinvestasi melalui Pendanaan UMKM Online Modalku. 

Dengan berinvestasi pada Pendanaan UMKM Online, Anda tidak hanya mendukung perekonomian negeri, tetapi juga mendapatkan banyak keuntungan. Anda akan mendapatkan tingkat bunga hingga 17% per tahun dan tenor pendanaan yang singkat, mulai dari satu hingga 24 bulan. Selain itu, pendanaan juga bisa dimulai dari Rp100 ribu saja! Segera danai UMKM dengan klik tombol di bawah ini:

Danai Sekarang

Itu dia penjelasan mengenai apa itu resesi serta cara mengatasinya. Meski pertumbuhan ekonomi memang buruk dan prediksi resesi tampak semakin nyata, jangan panik.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan