Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Lebaran

antisipasi harga jelang lebaran

Mahalnya bahan pokok menjelang Lebaran memang kerap terjadi. Sebagai konsumen dan pelaku usaha, Anda tentunya harus mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi fenomena kenaikan harga ini. Dengan begitu, kebutuhan pun tetap bisa terpenuhi. Namun, bagaimana caranya? Anda bisa menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pola Kenaikan Harga Bahan Pokok dan Penyebabnya

Kenaikan harga bahan pokok menjelang perayaan Idulfitri sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bahkan, bisa dibilang ini merupakan sebuah fenomena yang pasti akan terjadi setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, salah satu faktor utamanya adalah karena tingkat permintaan melonjak. Jelang peringatan hari raya, seperti Lebaran, jumlah pembeli bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, daging, hingga telur pasti akan naik.

Singkatnya, kenaikan harga bahan pokok adalah suatu fenomena yang berulang. Ketika suatu fenomena terjadi secara berulang, Anda bisa menganalisis polanya. Nah, berikut adalah pola umum dari kenaikan harga menjelang Lebaran.

1. Fase pertama

Pola kenaikan harga dimulai menjelang bulan Ramadan. Memasuki Ramadan, masyarakat akan berbondong-bondong membeli bahan pokok untuk dijadikan persediaan. Sebab, mobilitas masyarakat untuk berbelanja akan cenderung turun selama bulan Ramadan.

2. Fase kedua

Selanjutnya, pola bergerak menuju saat-saat beberapa minggu atau hari sebelum Lebaran. Semakin mendekati Lebaran, tingkat permintaan akan semakin naik. Harga beli bahan pokok pada fase ini pun akan terus naik karena masyarakat akan mulai menyiapkan kebutuhan Lebaran.

3. Fase ketiga

Selepas Lebaran, pola fluktuasi harga akan masuk ke fase terakhir. Meski Lebaran telah usai, biasanya harga barang masih tinggi. Sebab, pasokan bahan pokok dari supplier sudah menipis. Dengan kata lain, demand yang tinggi tidak disertai dengan supply yang tinggi pula. Akibatnya, permintaan pun tidak terpenuhi dan harga pun semakin naik.

Cara Antisipasi Naiknya Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas pokok menjelang Lebaran? Fenomena ini jelas dapat diantisipasi, tetapi membutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk bisa memastikan keberhasilannya. Mulai dari supplier, pedagang, konsumen, hingga pemerintah, semuanya harus berperan aktif. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan.

1. Tingkatkan produksi sesuai kebutuhan

Seperti yang telah disebutkan di atas, faktor utama penyebab kenaikan harga bahan pokok adalah karena adanya lonjakan permintaan. Nah, agar permintaan dari masyarakat bisa tetap terpenuhi, maka produksi pun harus ditingkatkan.

Meski begitu, bukan berarti para produsen harus melakukan produksi besar-besaran melampaui kapasitas mereka. Produksi bahan pokok tetap harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bisa diprediksi jumlahnya dari Lebaran tahun lalu.

2. Lakukan pengendalian stok

Peningkatan produksi saja tidak cukup untuk mengantisipasi kenaikan harga karena stok produk yang beredar pun harus dikontrol dengan baik. Jangan sampai ada pedagang nakal yang menimbun stok dan baru menjualnya ke pasar setelah harga naik.

Pengadaan bahan pokok impor pun harus dikalkulasikan secara cermat. Jangan sampai stok bahan menipis saat harga pangan dunia naik dan Lebaran semakin dekat. Keduanya bisa diprediksi dengan melihat pola kenaikan harga pada tahun-tahun sebelumnya.

3. Laksanakan operasi pasar

Bagian ini dijalankan oleh pemerintah untuk mengendalikan harga menjelang Ramadan. Operasi pasar harus dilakukan dengan tegas agar tidak ada oknum pedagang yang memainkan harga hingga merugikan konsumen. Agar optimal, operasi pasar hendaknya dilaksanakan pada fase pertama, kedua, dan ketiga dari pola kenaikan harga jelang Lebaran.

Apakah Anda adalah seorang konsumen atau pelaku usaha yang sedang mencari cara antisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Lebaran? Penjelasan di atas tentunya penting untuk Anda pahami dan terapkan agar bisnis tetap berjalan lancar.

Bagi Anda yang tengah memikirkan kemungkinan untuk mengembangkan bisnis bahan pokok atau sembako, tapi masih terhalang masalah modal, tak perlu merasa khawatir. Modalku hadir sebagai solusi pendanaan untuk Anda yang ingin meningkatkan skala bisnis saat Lebaran nanti.

Modalku menawarkan solusi yang simpel dan bebas agunan. Anda bahkan bisa memilih tenor sesuai kemampuan, mulai dari 3 sampai 12 bulan. Selain itu, prosedur pengajuannya pun mudah karena 100% online. Tertarik? Yuk, kembangkan bisnis bahan pokok Anda dengan pendanaan dari Modalku. Klik tombol di bawah ini untuk ajukan kredit:

Ajukan Sekarang!


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini. 

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan