Dunia bisnis mengenal berbagai tipe investor dalam kegiatan pendanaan. Anda harus jeli saat memilih investor sesuai kebutuhan dan kondisi bisnis. Setiap investor memiliki cara kerja dan karakteristiknya masing-masing, jadi Anda wajib mengenali jenis-jenis investor sebelum mengajukan pendanaan.
Kegiatan pengembangan perusahaan memerlukan dana yang tidak sedikit, jadi kehadiran investor sangat diperlukan. Investor menyediakan suntikan dana sehingga pengusaha tetap memiliki modal untuk mengembangkan usahanya. Bisnis pun lebih kompetitif dan menghasilkan inovasi baru berkat kehadiran investor di belakangnya.
Berbagai Tipe Investor dan Cara Kerjanya
Bisnis berskala besar atau kecil memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan investor asalkan mereka mengetahui cara kerjanya. Sayangnya, masih banyak pengusaha belum mengenal berbagai tipe investor tersebut.
Apa saja berbagai jenis investor yang wajib dikenali oleh pengusaha dan bagaimana proses pengajuan pendanaannya? Simak keenam tipenya di bawah ini.
1. Bootstrap
Istilah bootstrap kerap digunakan dalam kegiatan pendanaan perusahaan rintisan (start-up). Pelaku investor bootstrap adalah pemilik perusahaan itu sendiri. Artinya, Anda menggunakan dana dari kantong pribadi atau perusahaan untuk mendanai kegiatan bisnis. Keuntungannya, Anda mempunyai kendali penuh atas bisnis yang dijalankan.
Proses investasinya sudah dimulai sejak Anda memiliki ide atau gagasan sebelum membangun bisnis. Anda mendapatkan dana dari tabungan atau sumber lainnya untuk membeli peralatan, membuat produk, melakukan pemasaran, dan kegiatan bisnis lainnya. Laba dari kegiatan perusahaan dimanfaatkan pula untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Tertarik Investasi Emas Antam? Ini Caranya!
2. Modal Ventura
Perusahaan start-up juga mencari dana melalui venture capital alias modal ventura. Jenis investor ini berupa lembaga keuangan yang menyediakan sejumlah dana besar untuk membantu bisnis atau perusahaan pada tahap awal operasinya. Dana tersebut berasal dari sekelompok investor pribadi atau lembaga keuangan lainnya, seperti bank.
Sebelum mendapatkan pendanaan, Anda harus mempresentasikan seluk-beluk bisnis kepada para investor di venture capital. Pengajuan pendanaan Anda akan disetujui apabila mereka melihat potensi laba atau pendapatan besar dalam jangka panjang. Mereka juga mengharapkan return atau imbal balik hasil investasi, jadi Anda harus membuat proyeksi keuntungannya secara matang.
Baca Juga: 6 Pilihan Instrumen Investasi di Pasar Modal
2. Private Equity
Jenis investor ini hadir untuk mendanai perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal. Private equity adalah investor yang melakukan investasi secara langsung dalam perusahaan publik atau berstatus terbuka (Tbk.). Investor mempunyai kepemilikan dalam perusahaan dan mendapatkan return hasil investasinya secara berkala.
Perusahaan Anda baru bisa melantai di bursa saham apabila sudah beroperasi selama 5-10 tahun. Investor turut mengelola dana hasil investasinya karena perusahaan telah mencapai tahap akhir pendanaan. Dana tersebut dapat digunakan untuk pengembangan bisnis yang lebih besar, seperti akuisisi bisnis dan kegiatan ekspansi.
4. Inkubator
Inkubator merupakan program atau lembaga keuangan yang memiliki tujuan dalam mendorong pengembangan perusahaan. Jenis investor ini hadir untuk membantu bisnis skala kecil agar mereka bisa mandiri dan terus beroperasi dalam jangka waktu panjang.
Proses pelatihan dari inkubator memakan waktu minimal enam bulan. Layaknya jenis investor lainnya, mereka juga mengharapkan keberhasilan dari perusahaan Anda. Karena itu, inkubator tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga kegiatan mentoring seperti bimbingan, pelatihan, atau pengarahan terkait bisnis. Perusahaan diharapkan agar bisa mencapai profit lebih cepat serta memiliki manajemen yang lebih terarah.
Baca Juga: Trik Membuat Proposal Usaha untuk Meyakinkan Calon Investor
5. Akselerator
Akselerator pada dasarnya mirip seperti program inkubator karena menyediakan program mentoring di samping pendanaan. Perbedaannya, program akselerator hanya berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Jenis investor ini juga menyediakan tempat kerja atau working space untuk membantu urusan legalitas bisnis Anda.
Bisnis Anda harus memiliki rancangan produk agar bisa diwujudkan dalam program akselerator. Kendati demikian, program ini dapat menghubungkan Anda dengan berbagai investor lokal atau internasional yang bisa mendanai bisnis pada masa depan.
Baca Juga: Kiat Menjadi Seorang Investor Handal
6. Angel Investor
Tipe investor terakhir ini kerap menjadi pilihan perusahaan start-up. Angel investor adalah individu pemilik kekayaan melimpah yang mendanai bisnis atau perusahaan orang lain secara mandiri. Mereka juga mengharapkan imbal balik berupa kepemilikan perusahaan, tetapi tidak ikut campur dalam kegiatan bisnis.
Angel investor bisa ditemukan di mana saja, termasuk orang terdekat, keluarga, atau jejaring pengusaha Anda. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan angel investor dari platform online. Ada risiko yang harus ditanggung saat memilih angel investor, tetapi pilihan ini sangat berguna jika Anda baru mendirikan bisnis untuk pertama kali.
Setelah membaca enam tipe investor di atas, manakah yang ingin dipilih untuk mendanai bisnis Anda? Apapun pilihannya, sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bisnisnya. Hitung juga proyeksi keuntungan agar investor makin tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan Anda.
Anda lebih tertarik menjadi angel investor demi memajukan UMKM Indonesia? Cobalah mengikuti program pendanaan online bersama Modalku. Anda bisa mendanai UMKM mulai dari Rp100.000 dan mendapatkan return sampai 17% setiap tahunnya. Yuk, hubungi Modalku melalui WhatsApp di (+62) 878-2325-1976 untuk informasi lebih lanjut mengenai program pendanaan ini.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.