2

Part 1: Berinvestasi di Bisnis Teman, Pilihan Menarik dan Bermanfaat

Berinvestasi tidak hanya bisa dilakukan di instrumen seperti deposito dan saham, tapi juga bisa melalui penanaman modal di bisnis teman. Berinvestasi di bisnis teman memiliki beberapa keunggulan. Bila Anda sudah mengenal baik karakteristik dan cara pikir teman, maka ada asas kepercayaan di investasi Anda.

Meski begitu, tidak berarti Anda bisa santai. Pasalnya, uang tetaplah uang yang jika hilang akan susah kembali. Untuk memastikan uang tetap berputar, lakukan riset pada ide bisnis dan rencana pengelolaan modal dalam bisnis teman Anda. Jika hasilnya bagus, lanjutkan. Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, jangan memaksakan diri. Untuk membantu Anda dalam berinvestasi melalui bisnis teman, berikut ini beberapa tips mudah yang bisa dicoba.

Temukan “Ladang” yang Tepat untuk Menanam Uang 

Salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi adalah memilih “ladang” yang tepat. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah investasi tersebut benar-benar menguntungkan atau tidak. Selain itu, proses ini juga akan membantu Anda untuk tidak salah memilih instrumen investasi yang bisa menimbulkan masalah lain di kemudian hari.

Begitu pula saat Anda akan berinvestasi pada bisnis teman. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Posisi mereka bukan lagi sebagai teman, tetapi sebagai seorang operator. Ya, mereka menjadi operator bagi dana yang Anda berikan sebagai modal. Seorang operator bisnis harus punya perencanaan yang matang. Mereka harus tahu apa saja yang akan dilakukan dengan modal tersebut dan bagaimana rencana pengembaliannya. Semuanya harus bisa dipaparkan dengan jelas.

Lebih lanjut: “Memilih Instrumen Investasi Sesuai Kebutuhan”

Bagaimana Cara Memulai Investasi di Bisnis Teman?

Oke, katakanlah sekarang Anda sudah yakin untuk menanamkan modal pada bisnis teman. Lalu, bagaimana cara memulai investasinya? Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

  • Menentukan jenis usaha

Sebelum menanam modal, tentukan jenis usaha yang akan menjadi “ladang” Anda. Pilihlah jenis usaha yang sudah benar-benar dipahami oleh teman Anda selaku operator bisnis. Dengan memahami bidang usaha yang digeluti, operator bisnis akan lebih mudah menentukan langkah ke depannya.

  • Jangan lupa tentukan target

Berbisnis dengan teman bisa jadi sangat rawan. Ini dikarenakan Anda sudah saling mengenal sehingga cenderung menyepelekan urusan-urusan bisnis yang penting, seperti target usaha. Pastikan Anda telah menentukan target yang jelas sebelum menjalankan usaha supaya tidak salah langkah di kemudian hari.

  • Bagaimana sistem bagi hasilnya?

Hal ini sering kali menjadi penyebab gagalnya usaha antar teman. Agar usaha teman dan persahabatan kalian bisa awet, bicarakan hal ini di awal membangun bisnis. Anda juga harus tahu perbedaan antara dividen dengan gaji. Sebagai penanam modal, Anda berhak atas dividen sesuai modal yang disetorkan. Ini berbeda dengan gaji yang dihitung sesuai dengan desk job.

  • Ragu? Investasi saat ekspansi

Menanam modal untuk membangun usaha mungkin akan sangat berisiko meskipun usaha tersebut milik teman Anda sendiri. Untuk menghindari risiko ini, Anda dapat memilih untuk menanam modal saat bisnis sedang berkembang atau berekspansi, bukan saat teman membangun usaha dari nol. Menanam modal di saat ekspansi akan lebih minim risiko karena Anda sudah punya ukuran yang jelas tentang kemampuan bisnis teman.

Lebih lanjut: “Menjadi Pemilik Modal yang Bijak dalam Berinvestasi 


Berinvestasi pada bisnis teman memiliki sisi positif dan juga negatif. Seperti investasi manapun, Anda tetap perlu melakukan riset dan menyesuaikan investasi dengan kebutuhan keuangan Anda.

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, platform peer-to-peer (P2P) lending nomor 1 di Indonesia. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Comments 2

  1. Pingback: Part 2: Ketahui Juga Risiko Berinvestasi Di Bisnis Teman - Modalku

  2. Pingback: Siapa Bilang Investasi Harus Bermodal Besar? - Modalku

Tinggalkan Balasan