Salah satu tujuan berdirinya bisnis tentu untuk memperoleh keuntungan. Maka dari itu, tidak heran bila arus kas yang buruk pada sebuah perusahaan dapat membuat bisnis berada di posisi sulit, apalagi di tengah resesi. Cash flow juga penting karena ini menunjukkan performa perusahaan, baik di mata karyawan maupun investor. Lalu, bagaimana cara menjaga arus kas bisnis ketika kondisi ekonomi dunia sedang kurang stabil?
6 Cara Menjaga Arus Kas
Kondisi ekonomi boleh terpuruk, tapi bukan berarti bisnis Anda harus mengalami hal serupa. Sri Mulyani sendiri selaku Menteri Keuangan RI menegaskan bahwa keadaan finansial Indonesia masih kuat. Maka dari itu, belum terlambat jika Anda melakukan enam cara menjaga arus kas seperti di bawah ini.
1. Evaluasi kondisi keuangan saat ini
Cara menjaga arus kas yang pertama sebelum melakukan langkah berikutnya adalah dengan mengevaluasi kondisi keuangan bisnis saat ini. Cari tahu berapa budget yang tersisa, berapa income yang Anda peroleh setiap bulannya, dan berapa pengeluaran yang rata-rata mesti Anda bayar. Dengan melihat hal ini, Anda jadi tahu berapa lama perusahaan Anda dapat bertahan jika terjadi pailit.
Kemudian, Anda pun dapat lebih aware akan berbagai penyebab yang membuat cash flow Anda kurang baik. Supaya terbebas dari situasi tersebut, Anda bisa mulai mendisiplinkan pengiriman faktur, menghindari piutang, dan melunasi utang secepat mungkin.
2. Cek margin keuntungan
Berikutnya, Anda juga perlu mengecek margin keuntungan. Dengan menganalisis hal ini, Anda pun jadi tahu mana saja produk atau jasa Anda yang paling laris di pasaran. Anda bisa menambah budget produksi di sana dan meminimalkan bugdet produksi pada hal lain yang kurang laku.
Jika Anda menemui ada satu produk atau layanan yang kurang diminati oleh konsumen, Anda bisa menempuh jalan untuk mempromosikannya lebih giat lagi atau langsung menggantinya dengan produk baru. Tentunya keputusan ini bergantung kondisi finansial bisnis Anda.
3. Kurangi pengeluaran
Di tengah krisis ekonomi, tentunya pengeluaran menjadi hal yang sebisa mungkin dihindari atau diminimalisir, sebab resesi berarti daya beli cenderung menurun dari biasanya. Sehingga, meminimalkan total pengeluaran perusahaan tentu menjadi jalan tengah yang harus ditempuh bila tak ingin terlibat utang atau gulung tikar.
Langkah mengurangi pengeluaran yang bisa Anda lakukan di perusahaan adalah dengan menerapkan sistem kerja hybrid atau WFH (Work from Home). Dengan begini, biaya-biaya operasional seperti listrik, WiFi, dan air pun dapat diminimalkan. Anda juga bisa menghemat pengeluaran dengan cara mengurangi benefit yang diberikan kepada karyawan perusahaan.
4. Siapkan perkiraan arus kas bisnis
Selain mengevaluasi kondisi keuangan kantor, Anda juga perlu membuat prediksi arus kas di masa yang akan datang. Bahkan, jika memungkinkan, buatlah perkiraan finansial pada 6 sampai 18 bulan berikutnya. Dengan begini, Anda jadi lebih paham mengenai potensi bisnis dan bagaimana Anda dapat mengontrol cash flow perusahaan.
Untuk mendapatkan prediksi cash flow yang optimal, gunakan jasa akuntan yang sebelumnya sudah mengetahui lika-liku perusahaan. Namun, jika dirasa hal ini terlalu memakan budget, Anda bisa memaksimalkan kemampuan Anda atau tim di divisi finansial.
5. Siapkan budget untuk investasi
Hakikat bisnis untuk memperoleh keuntungan tentunya bukan untuk memperkaya pemilik perusahaan tersebut. Sebuah bisnis juga harus mampu menyisihkan profit-nya untuk digunakan sebagai modal pengembangan usaha. Salah satu cara yang bisa Anda tempuh adalah dengan mulai berinvestasi.
Ya, dengan berinvestasi, Anda tak hanya menabung untuk menjaga dana bisnis. Namun, Anda juga bisa memperoleh keuntungan dari bunga yang ditawarkan. Pada dasarnya, investasi ini sama konsepnya dengan deposito. Akan tetapi, pencairan dana lebih fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja.
6. Percepat arus masuk dan keluar
Saat pengeluaran bisnis Anda cukup cepat, tentunya Anda mesti menjaga agar pemasukan juga berlangsung tidak kalah cepat. Sebab, dengan begini, artinya bisnis Anda memiliki pemasukan dan pengeluaran yang seimbang. Bahkan, akan lebih baik jika pengeluarannya tidak segesit arus pemasukan Anda.
Menjaga arus kas memang merupakan prioritas di tengah kondisi krisis seperti sekarang ini. Jika Anda sudah melakukan keenam cara di atas dan membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis, jangan lupa ajukan pinjaman tanpa agunan ke Modalku! Prosesnya cepat, syaratnya praktis, dana pun bisa segera cair. Klik tombol di bawah ini untuk ajukan kredit:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan kredit modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi dana.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.