Dalam mengembangkan bisnis, salah satu strategi yang umum digunakan adalah melakukan diversifikasi produk. Singkatnya, diversifikasi merujuk pada pembukaan lini produk baru untuk mendapatkan target pasar yang baru pula. Memangnya, kenapa sebuah perusahaan perlu melakukan diversifikasi untuk produknya?
Tujuan Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk dalam bisnis dilakukan dengan tujuan meningkatkan keuntungan dengan memperluas dan menambah variasi dari market bisnis atau perusahaan. Dalam upaya perluasan market, sebuah perusahaan akan mengembangkan produk baru yang target pasarnya berbeda dengan produk yang sudah ada.
Strategi ini juga mencakup upaya untuk memperluas segmen industri baru bagi suatu bisnis atau perusahaan. Selain itu, masih ada banyak tujuan diversifikasi, seperti yang dijabarkan berikut ini.
Baca juga: Tips Presentasi Produk Anti Gagal
1. Agar bisa beradaptasi
Dinamika teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat membuat para pebisnis harus memutar otak untuk memperpanjang umur bisnis. Agar lebih adaptif, pebisnis harus mampu mengikuti perubahan perilaku konsumen, alat pembayaran, metode pembayaran, sistem transaksi, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, diversifikasi produk bisa menjadi salah satu strategi ampuh agar bisnis bisa beradaptasi sehingga tetap mampu bertahan. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk adaptasi adalah dengan menyediakan produk atau jasa sesuai dengan tren yang ada saat ini.
2. Memberikan nilai tambah
Ketika bisnis Anda memiliki sesuatu yang berbeda dengan bisnis lainnya, tentu hal tersebut bisa menjadi nilai tambah yang bagus. Ketika Anda memiliki lini produk lain, konsumen pun akan merasa bahwa produk-produk Anda yang lain juga meyakinkan. Jadi, melakukan diversifikasi produk bisa membuat orang tertarik untuk mencoba produk Anda satu per satu.
Anda juga dapat meningkatkan nilai tambah produk Anda dengan modal usaha dari Modalku, klik tombol di bawah ini:
3. Menurunkan risiko bisnis
Setiap bisnis pasti punya risiko, seperti persaingan dengan kompetitor, masalah produk, hingga distribusi produk. Dengan menerapkan diversifikasi produk, Anda bisa meminimalisir semua risiko tersebut karena Anda punya banyak “cadangan” produk untuk dipasarkan.
Jenis Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk dibagi menjadi tiga jenis, yakni diversifikasi horizontal, vertikal, dan konglomerasi. Apa saja perbedaannya? Mari kita simak bersama-sama di bawah ini.
1. Horizontal
Diversifikasi horizontal adalah jenis keragaman produk yang tidak berbeda jauh dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Sederhananya, lini produk baru Anda masih sejenis, tetapi berbeda dari segi ukuran, merk, dan target pasarnya. Misalnya, Anda memiliki bisnis minuman kopi, kemudian Anda melakukan diversifikasi dengan menghadirkan produk baru berupa minuman yoghurt. Keduanya masih sama-sama minuman, tetapi jenisnya berbeda.
2. Vertikal
Diversifikasi vertikal adalah taktik diversifikasi dengan menambah fungsi yang berbeda, tetapi masih berkaitan atau saling melengkapi. Misalnya, Anda memiliki bisnis laptop, kemudian Anda juga menjual speaker, flashdisk, hard disk, printer, dan sebagainya.
3. Konglomerasi
Berikutnya, diversifikasi konglomerasi adalah strategi diversifikasi dengan menghadirkan produk yang tidak berkaitan sama sekali dengan produk sebelumnya. Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis permen coklat, tetapi kemudian Anda menghadirkan produk baru berupa sampo dan sabun. Jenis diversifikasi satu ini biasanya dijadikan strategi untuk melebarkan sayap karena ada peluang dan nilai investasi yang potensial.
Contoh Diversifikasi Produk
Lalu, apa saja contoh diversifikasi produk yang biasa dijumpai di sekitar kita?
Ada banyak perusahaan dan merek besar yang sudah melakukan diversifikasi. Pertama, ada Nike yang berusaha menjangkau beberapa cabang olahraga dan tidak terbatas pada pakaian saja. Kemudian, Anda juga bisa melihat diversifikasi Disney, perusahaan besar kelas dunia, yang memiliki bisnis taman hiburan di samping memproduksi film-film animasi.
Beralih ke bisnis makanan, ada McDonalds atau McD yang sering melakukan diversifikasi menu makanannya. Pada awalnya, restoran siap saji ini hanya menjual burger, tetapi lama kelamaan juga menjual ayam goreng, nugget, es krim, pai, salad, dan minuman bersoda. Bahkan, McD Indonesia menghadirkan nasi putih untuk beradaptasi dengan budaya target pasar mereka.
Selain itu, masih ada banyak contoh penerapan diversifikasi produk lain yang bisa Anda jumpai di sekitar Anda. Warung dan toko kelontong di di dekat rumah pun pasti juga melakukan diversifikasi agar mampu bersaing.
Jika Anda ingin mengembangkan bisnis lewat produk, diversifikasi adalah strategi yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, melakukan diversifikasi produk memang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Daripada bingung, ajukan saja kredit usaha ke Modalku!
Modalku adalah platform pendanaan online yang berfokus untuk menumbuhkan banyak UMKM di Indonesia. Di sini, Anda bisa mengajukan kredit yang kemudian bisa Anda gunakan untuk modal usaha tanpa memerlukan jaminan apa pun. Karena sudah mengantongi izin resmi dari OJK, Modalku terjamin aman dan tepercaya! Tunggu apa lagi? Ayo kembangkan usaha Anda dengan klik tombol di bawah ini:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.