Kuliner menjadi salah satu bidang bisnis yang sepertinya tidak akan pernah mati. Selama orang butuh makan, mereka akan selalu mencari produk makanan untuk mengisi perut. Tidak mengherankan jika banyak orang memutuskan untuk mulai menjalankan usaha kuliner, khususnya saat pandemi kini. Ketidakpastian ekonomi membuat mereka harus kreatif menambah pemasukan dan bisnis kuliner dapat menjadi cara yang cukup efektif.
Walau memiliki peluang cukup menjanjikan, menjalankan bisnis kuliner di masa pandemi tetap memerlukan strategi. Agar dapat bersaing dan bertahan lama menjalankan usaha kuliner, bahkan hingga pandemi usai, berikut sejumlah tips yang sebaiknya Anda perhatikan.
Baca juga: ” 6 Usaha Makanan Paling Laris Selama Pandemi“
Tentukan Menu yang Akan Dijual
Menu tentu menjadi primadona dalam bisnis kuliner apa pun. Orang akan memutuskan untuk membeli produk makanan Anda apabila menu yang ditawarkan mampu menggugah selera atau sesuai kebutuhan mereka. Karenanya, walaupun niat awal Anda adalah menjalankan bisnis kuliner di masa pandemi, sebaiknya pikirkan peluang dalam jangka panjang juga.
Sebaiknya hindari menjual menu atau produk makanan hanya karena sedang tren. Memang, saat tren berlangsung, kemungkinan permintaan akan tinggi. Namun, tidak ada yang tahu sampai kapan tren tersebut berlangsung. Saat tren meredup, besar kemungkinan perhatian orang akan beralih pada tren makanan lain yang bisa jadi tidak sesuai dengan scope kemampuan memasak Anda.
Karenanya, cari tahu kebutuhan target konsumen. Salah satu contoh menu yang kini sedang tren dan berpotensi akan bertahan cukup lama adalah healthy snack seperti salad. Pandemi membuat orang lebih memperhatikan kesehatan mereka. Kemungkinan besar mereka akan terus melakukannya demi terhindar dari virus COVID-19 maupun penyakit lain. Menyediakan makanan sehat dapat membantu mereka mewujudkan itu.
Baca juga: “Bingung Cara Jualan Online Menggunakan E-commerce? Simak Tips Berikut!”
Tetapkan Harga Pasar
Sudah menentukan menu untuk usaha kuliner saat pandemi? Saatnya cari tahu kompetitor- kompetitor yang juga menjual menu serupa dengan Anda. Catat hal-hal penting yang Anda temukan, mulai dari kualitas produk, cara pengemasan, strategi promosi, dan yang tak kalah penting adalah harga.
Dengan harga yang dibanderol kompetitor, apakah nilainya sepadan dengan kualitas produk yang ditawarkan? Dari sini, Anda bisa mulai menentukan harga untuk menu makanan Anda sendiri. Jika memang produk Anda memiliki kualitas lebih baik dari kompetitor, tak ada salahnya mematok harga yang sedikit lebih tinggi. Namun, Anda harus bisa meyakinkan konsumen bahwa produk Anda memang lebih baik.
Selain itu, hindari mematok harga terlalu tinggi dan tidak masuk akal. Pandemi memang merupakan masa yang sulit, terutama dalam hal finansial. Walau begitu, janganlah ambil kesempatan dalam kesempitan.
Rajin Promosi Online dan Offline
Setelah produk makanan atau minuman siap untuk dijual, kini lakukan promosi secara rutin. Di era digital kini, promosi online bisa dilakukan secara mudah melalui media sosial seperti Instagram. Namun, jangan sampai asal-asalan melakukannya. Luangkan waktu untuk merancang image produk seperti apa yang ingin Anda tampilkan di ranah online. Selain media sosial, Anda juga bisa berjualan melalui platform marketplace atau online food delivery untuk memperluas jangkauan.
Di samping promosi online, promosi offline juga tak boleh berhenti. Bahkan sebaiknya sebelum go online, coba kirimkan produk usaha kuliner Anda ke beberapa orang terdekat. Minta testimoni mereka; apakah rasanya sudah pas? Bagaimana dengan kemasannya? Kira-kira apa yang perlu Anda tingkatkan lagi?
Baca juga: “7 Cara Memulai Bisnis Online Baru Lewat Instagram“
Terbuka Terhadap Inovasi
Dari testimoni yang didapatkan tersebut, Anda bisa melakukan perbaikan terhadap produk makanan atau minuman yang dijual. Namun, jangan berhenti sampai di situ saja. Bagaimana pun juga, target konsumen utama Anda adalah orang-orang yang tidak Anda kenal sehingga feedback dari mereka pasti akan jauh lebih beragam.
Beberapa feedback atau testimoni mungkin akan terdengar pedas. Walau begitu, jangan merasa kecil hati. Justru dari testimoni tersebut tersimpan peluang besar untuk terus berinovasi. Jadi, cobalah untuk selalu terbuka terhadap segala bentuk masukan, testimoni, maupun kritikan. Dengan terus berinovasi, bisnis kuliner di masa pandemi pun bisa terus berkembang.
Tetap Utamakan Protokol Kesehatan
Selama pandemi, orang-orang cenderung lebih berhati-hati dalam membeli apa pun, termasuk makanan. Mereka butuh diyakinkan bahwa seluruh proses produksi makanan benar-benar bersih, sehat, dan aman. Karenanya, jangan lupakan protokol kesehatan selama menjalankan bisnis kuliner di masa pandemi. Masker harus selalu terpasang dalam segala situasi.
Sebelum memasak atau menyentuh makanan, pastikan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih. Akan lebih baik jika Anda juga memakai sarung tangan plastik setelahnya untuk menjaga kontak langsung dengan makanan. Anda bisa mendokumentasikan proses ini untuk menunjukkan bahwa usaha kuliner Anda benar-benar aman karena taat protokol kesehatan.
Menjalankan usaha kuliner dapat menjadi cara efektif untuk menambah pemasukan selama masa pandemi. Untuk bantuan modal usaha, Anda bisa memercayakan Modalku sebagai platform pendanaan digital bagi UMKM dengan fasilitas dan layanan pinjaman. Semoga Modalku dan kelima tips di atas dapat membantu Anda untuk menjalankan bisnis tersebut hingga terus bertahan dan berkembang. Good luck!
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.