Semua pengusaha pasti ingin bisa jualan online paling laris. Namun, hal ini tentu sulit dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang. Apalagi di industri kuliner yang sangat kompetitif. Bagi Anda yang tertarik membuka usaha kuliner baru secara online, jangan langsung takut, ya. Berikut ini ada 7 langkah mulai jualan online paling laris yang bisa jadi panduan bagi Anda.
Buat Business Plan untuk Jualan Online Paling Laris
Langkah pertama untuk mulai jualan online paling laris, termasuk untuk jualan kuliner, adalah merancang business plan terlebih dahulu. Business plan akan menjadi peta bagi Anda dan juga visualisasi ide bisnis Anda. Business plan pun bisa Anda berikan kepada calon investor atau mitra kerja jika dibutuhkan.
Di dalam business plan, Anda harus bisa menjabarkan setidaknya branding, target pembeli, jenis makanan/minuman yang akan dijual, serta proses bisnis yang akan dilakukan setiap harinya. Pikirkan matang-matang dan jika Anda bingung, boleh saja untuk menganalisis business plan kompetitor.
Lihat juga: 6 Ide Jualan Online Paling Laris saat Liburan Kuliah
Hitung Kebutuhan Modal
Kelebihan dari jualan makanan online adalah kebutuhan modal yang tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan usaha offline. Jelas saja Anda tidak perlu menyiapkan modal untuk sewa toko, tetapi jangan keliru juga. Modal yang dibutuhkan untuk memulai jualan online paling laris juga tetap jadi pertimbangan utama Anda.
Coba lakukan riset kecil-kecilan untuk mencari tahu harga perlengkapan dan peralatan yang diperlukan bisnis Anda. Catat semuanya dan hitung kira-kira berapa total modal awal dan modal operasional yang Anda butuhkan. Nantinya, perhitungan modal ini akan membantu Anda menentukan harga produk.
Lihat juga: “5 Cara Mengatur Modal Usaha Online”
Kunci Jualan Online Paling Laris, Patok Harga yang Menguntungkan
Nah, Anda sudah menghitung perkiraan modal usaha, sekarang waktunya menghitung bagaimana usaha Anda bisa cepat balik modal. Tunggu dulu, jangan langsung mematok harga yang terlalu mahal! Jika Anda salah mematok harga, entah itu terlalu mahal atau murah, lapak Anda malah akan sepi pembeli.
Tips jualan makanan online untuk menentukan harga adalah melakukan riset pasar. Caranya, coba keliling ke sekitar rumah Anda untuk melihat harga-harga makanan dan minuman di sana. Jika untuk makanan berat dengan nasi dan lauk saja seharga Rp30 ribu, maka Anda tidak boleh memasang harga Rp25 ribu untuk minuman, misalnya.
Cari Kelemahan dan Kelebihan Kompetitor
Jangan mengabaikan kompetitor yang ada. Justru kompetitor bisa menjadi faktor jualan online paling laris jika Anda manfaatkan dengan benar. Anda boleh saja datang ke usaha kuliner kompetitor untuk benar-benar melihat, seperti apa menu yang ditawarkan, bagaimana rasanya, dan berapa rentang harga yang dipatok.
Lalu, perhatikan juga sistem operasionalnya, apakah semua makanan dimasak di tempat atau hanya tinggal dibungkus saja. Catat segala kelebihan dan kekurangan kompetitor Anda. Dengan begitu, diharapkan usaha kuliner Anda bisa memberikan apa yang tidak bisa diberikan kompetitor.
Lihat juga: “Strategi Menyikapi Persaingan Ketat dalam Bisnis F&B”
Pasarkan di Media Sosial
Jika ingin jualan makanan online, maka media sosial harus jadi sahabat Anda. Bahkan, Anda pun bisa mulai jualan online paling laris dari media sosial seperti Facebook dan Instagram. Di kedua platform media sosial ini, ada banyak sekali fitur bisnis yang bisa Anda gunakan lho.
Anda bisa memanfaatkan akun Instagram for Business yang memudahkan calon pembeli menghubungi Anda, atau Facebook Ads yang menargetkan iklan ke target pasar Anda. Berjualan makanan online mengharuskan Anda untuk sering mengunggah foto atau video dengan visual yang ciamik, supaya audiens tertarik untuk merasakan kelezatan makanan yang Anda jual.
Sebar Promo agar Jualan Online Paling Laris
Tips ini khusus bagi yang baru mulai jualan online. Anda masih belum punya basis pelanggan yang solid, sehingga harus bergantung pada pembeli baru. Agar bisa menarik lebih banyak pembeli baru, sebarkan promo seperti diskon, beli 1 gratis 1, atau cashback. Boleh juga menggunakan strategi penjualan menarik lainnya, mulai dari giveaway di media sosial, kontes foto makanan, atau promo setiap kali mau launching menu baru.
Unggul dengan Produk Kuliner yang Inovatif
Anda tidak boleh cepat puas jika ingin usaha kuliner Anda terus eksis. Selalu pelajari tren kuliner terbaru, terutama yang lagi viral di luar negeri. Ini karena tren luar negeri baru akan muncul di Indonesia setelah hitungan bulan, jadi usaha Anda harus gesit menangkap peluang. Terus kembangkan menu yang ada, tambahkan juga menu-menu baru yang kekinian. Bukan hanya untuk menarik lebih banyak pembeli, tetapi juga menjaga pelanggan agar tidak bosan.
Itu dia beberapa langkah jualan online paling laris yang bisa dilakukan bagi siapa saja yang tertarik memulai usaha kuliner. Jika Anda membutuhkan tambahan modal, andalkan saja Modalku yang siap untuk memberikan dana hingga miliaran rupiah. Modalku terdaftar, berizin, dan diawasi oleh OJK Indonesia, jadi sudah pasti legal!
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)