‘S’ atau aspek sosial dalam ESG adalah topik yang melibatkan hubungan antara bisnis dengan pemangku kepentingan internal dan eksternalnya untuk membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah sosial yang mempengaruhi bisnis. Isu-isu sosial tersebut dapat mempengaruhi interaksi organisasi dengan komunitasnya serta kebijakan maupun praktik organisasi. Mengidentifikasi masalah sosial dan memasukkannya ke dalam strategi organisasi dapat menjadi salah satu langkah untuk memastikan cara yang tepat dan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis, sekaligus menghasilkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Lihat juga tentang makna ‘E’ pada ESG
Apa yang dicakup oleh komponen S pada ESG dalam hal bisnis?
Elemen sosial ESG mencakup berbagai faktor, peluang, dan risiko yang mungkin berdampak pada pemangku kepentingan internal dan eksternal, yang dapat mempengaruhi nilai dan citra bisnis. Perusahaan yang berkaitan dengan keberlanjutan (seperti organisasi standar pelaporan GRI dan organisasi penyedia peringkat keberlanjutan MSCI) menjabarkan elemen ESG melalui kerangka kerja dan standar ESG mereka. Namun, secara umum, mereka melayani tujuan yang sama yaitu bertindak sebagai acuan yang memberikan gambaran tentang bagaimana berbagai elemen ESG harus dipertimbangkan dalam konteks bisnis. Beberapa masalah sosial tersebut mencakup berbagai topik, termasuk:
- Hak Asasi Manusia
- Kepuasan pelanggan
- Pemerataan upah minimum
- Standar tenaga kerja
- Kepuasan dan keterlibatan karyawan
- Inklusi, Keanekaragaman, dan Kesetaraan (IDE)
- Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
- Praktik rantai pasokan yang etis
- Pelatihan & pengembangan tenaga kerja
- Perlindungan & privasi data
Mengapa kita harus mempertimbangkan penerapan kriteria sosial dan bagaimana aspek ‘S’ pada ESG dapat memberikan nilai?
Menerapkan aspek sosial dan mengatasi masalah di perusahaan atau bisnis berpotensi mengarahkan Anda untuk mengubah bisnis menjadi lebih berorientasi pada tujuan. Brand (merek) yang digerakkan oleh tujuan bisnis cenderung melakukan seluruh tindakan dan keputusan untuk mencapai suatu misi yang telah ditentukan. Menentukan tujuan bisnis Anda dapat menjadi sangat penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif jangka panjang dan meningkatkan tingkat kepercayaan antara semua pemangku kepentingan dan investor. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan komunikasi global di 8 negara termasuk Malaysia dan Singapura, ketika konsumen menganggap suatu merek memiliki tujuan yang kuat, mereka 4,1 kali lebih mungkin untuk mempercayai perusahaan dan 4 kali lebih mungkin untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan tersebut mungkin tidak berkaitan langsung dengan profitabilitas, namun dapat mendorong kinerja yang lebih baik.
Menerapkan aspek sosial ESG ke dalam bisnis juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan kinerja keuangan. Secara umum, menurut studi PwC, ESG dapat menciptakan nilai finansial bagi perusahaan dalam jangka panjang, seperti pengurangan biaya, pendapatan baru, akses keuangan, dan produktivitas. Saat karyawan merasa dilibatkan, maka tentunya akan berdampak positif pada produktivitas, moral dan kepercayaan.
Dengan memiliki dampak sosial yang positif, bisnis Anda juga dapat menarik investor. Investasi tanggung jawab sosial (SRI), atau yang dikenal sebagai investasi sosial, adalah investasi yang dianggap bertanggung jawab secara sosial karena sifat bisnis yang dilakukan perusahaan. Pemangku kepentingan seperti investor mengharapkan bisnis untuk mempertimbangkan dampak isu sosial terhadap praktik bisnis, operasi, dan proposisi nilai mereka. Regulator dan pemerintah di seluruh dunia juga telah mulai memasukkan isu-isu sosial ke dalam aturan pembuatan kebijakan dan pengungkapan. Ini adalah beberapa alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan penerapan kriteria sosial ke dalam praktik bisnis Anda.
Bagaimana cara mengimplementasikan ‘S’ pada ESG ke dalam fungsi bisnis Anda?
Berikut adalah beberapa cara untuk mengintegrasikan aspek sosial ke dalam bisnis atau organisasi Anda.
- Memastikan upah minimum dibayarkan
Tujuan upah minimum adalah untuk melindungi karyawan Anda dari upah rendah yang tidak adil. Mengetahui upah minimum perusahaan dan memastikan bahwa karyawan mendapatkan upah yang adil dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja di lapisan terbawah, sekaligus mengurangi ketimpangan dan mempromosikan inklusivitas sosial.
- Memastikan kesetaraan gaji antara karyawan pria dan wanita
Pria dan wanita yang melakukan pekerjaan yang sama atau melakukan pekerjaan berbeda dengan nilai yang sama harus dibayar dengan jumlah yang setara. Hal ini mungkin terjadi karena adanya diskriminasi dan bias yang sadar dan tidak sadar dalam keputusan perekrutan dan pembayaran. Suatu bisnis dapat membuat perubahan besar, salah satunya dengan memahami ukuran kesenjangan upah antar gender dan meningkatkan jumlah pemimpin perempuan.
- Identifikasi masalah sosial yang relevan dengan bisnis Anda
Coba tanyakan pada diri sendiri, isu sosial apa yang saat ini relevan dengan bisnis dan komunitas yang Anda jalankan. Tujuannya adalah mendukung Anda untuk lebih fokus pada hal-hal yang paling sesuai dengan nilai inti bisnis dan pelanggan. Contohnya L’Oréal, merek kosmetik global yang berbasis di Prancis. L’Oréal menjawab pertanyaan yang mereka tanyakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa riasan tidak cocok dengan semua warna kulit?” dengan mengintegrasikannya ke dalam misi mereka, yakni “Beauty for All”. Hal ini tercermin dari produk skin care, make up dan rambut yang mereka tawarkan, yang mana produk tersebut dapat digunakan semua jenis kulit, warna kulit dan jenis rambut. Hal ini dilakukan dengan memasukkan pertimbangan Inklusi, Keanekaragaman, dan Kesetaraan ke dalam strategi dan nilai-nilai inti perusahaan mereka.
- Investasikan masa depan karyawan Anda dengan melakukan pelatihan & pengembangan
Pelatihan dan pengembangan dapat membantu bisnis Anda mendapatkan dan mempertahankan talenta terbaik, meningkatkan kepuasan kerja dan moral, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lebih banyak keuntungan. Dengan memberikan peluang bagi karyawan untuk menjelajahi topik baru, menyempurnakan keterampilan mereka, serta memperluas pengetahuan mereka tentunya dapat membantu bisnis Anda mengikuti perubahan dalam industri.
Di Grup Modalku, kami bertujuan untuk menerapkan aspek sosial ESG dengan mematuhi standar yang diakui secara internasional dan mengintegrasikannya ke dalam bisnis kami, di mana kami melindungi kepentingan para pemangku kepentingan kami. Beberapa inisiatif tersebut meliputi:
- Mematuhi 10 Prinsip Global Compact PBB, yang mencakup topik tenaga kerja dan hak asasi manusia. Kami memastikan bahwa kami menerapkan prinsip dan praktik yang direkomendasikan oleh UNGC dalam organisasi kami.
- Kami memiliki departemen Inklusi, Keanekaragaman, dan Kesetaraan (IDE) yang juga mempromosikan program pemberdayaan perempuan untuk seluruh karyawan perempuan di Grup Modalku, melalui kampanye seperti rangkaian #MakingHERstory dan inisiatif #IamRemarkable.
- Grup Modalku telah berkomitmen pada platform One Global Women Empowerment (OGWE), sebuah inisiatif oleh B20 Women in Business Action Council (WiBAC) selama kepresidenan G20 Indonesia 2022, yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan melalui pemberdayaan pengusaha perempuan dan perempuan dalam angkatan kerja.
Nantikan seri ketiga kami yaitu “Memahami G pada ESG!”
Grup Modalku berkomitmen untuk mencapai keseimbangan antara faktor ekonomi, lingkungan, dan sosial baik dalam operasi internal maupun aktivitas pendanaan. Kami juga ingin mendukung dan membimbing UMKM yang memberikan kontribusi pada ESG, terlepas dari tahap mana mereka menjalankan dampak dan keberlanjutan dalam bisnisnya.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.