#1: Apa itu ‘E’ dalam ESG?

Halo! Apakah Anda sudah pernah mendengar ESG? Pada dasarnya, Modalku sudah membahas topik ini setahun belakangan. Topik yang mengarah pada ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Nah pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Apa itu ESG?

Lihat juga: Modalku Mendukung Implementasi Ekonomi Hijau

Apa itu ESG?

ESG, sebagaimana didefinisikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kepentingan finansial dan non-finansial perusahaan yang berkaitan dengan dampak dan keberlanjutan jangka panjang. Pendekatan ESG bersifat komprehensif dan membutuhkan perencanaan strategis, tujuan terukur serta analisis data khusus. ESG terdiri dari tiga elemen: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Dalam bisnis, ESG seringkali dapat diterapkan sebagai indikator utama untuk memilih investasi dan sebagai laporan dampak operasi bisnis yang berkontribusi positif dalam mengatasi isu-isu global. Isu tersebut meliputi perubahan iklim, kerusakan lingkungan, kesejahteraan global, dan lainnya. Hasilnya, saat ini ESG menjadi faktor yang diterima secara luas untuk dipertimbangkan ketika membuat keputusan investasi. Selain itu, ESG secara progresif difokuskan pada agenda strategis dan operasional bisnis untuk menciptakan suatu nilai.

Jadi, saat ini kita akan mendalami elemen pertama ESG, yaitu Environmental (Lingkungan).

Apa itu ‘E’ dalam ESG?

Lingkungan

“E” dalam ESG mengacu pada aspek lingkungan, yang diantaranya mencakup jumlah energi dan limbah yang dikonsumsi oleh perusahaan Anda, sumber daya yang dibutuhkan, efek yang ditimbulkan terhadap makhluk hidup, alam, dan keanekaragaman hayati, atau singkatnya adalah bagaimana kita memahami risiko lingkungan. Tujuan utama pada aspek ini adalah konservasi alam.

Faktor lingkungan

Ada banyak organisasi yang memecah faktor ESG dengan kerangka kerja pelaporan, standar, dan peringkat, seperti GRI dan SASB. Namun secara keseluruhan, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai pedoman yang memberikan gambaran bagaimana berbagai elemen terlibat dalam proses pelaporan. Berikut ini adalah contoh faktor lingkungan yang perlu kita perhatikan:

  • Polusi
  • Pengelolaan sumber daya dan limbah
  • Emisi karbon
  • Perubahan iklim

Mengapa ‘E’ dalam ESG penting?

Berikut adalah tiga alasan mengapa Anda harus memperhatikan kondisi lingkungan dalam menjalankan bisnis maupun organisasi:

1. Berkelanjutan itu menguntungkan.

Langkah kecil dalam praktik berkelanjutan seperti praktik efisiensi energi, peningkatan efisiensi sumber daya, penggunaan kembali dan daur ulang, serta penerapan pengelolaan limbah yang tepat akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, pengeluaran biaya, dan potensi peningkatan investasi dana. Dengan demikian, mengintegrasikan ESG ke dalam operasi perusahaan tentunya dapat membantu meningkatkan profitabilitas.

2. Reputasi merek yang positif.

Bisnis dan organisasi dengan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dianggap lebih dapat diandalkan. Menurut studi dari Forbes, 87% responden mengungkapkan bahwa perusahaan yang memperhatikan masalah sosial atau lingkungan akan memiliki reputasi yang lebih positif di mata mereka. Mengadopsi kebijakan ESG dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen. Sehingga dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan efek positif pada reputasi merek.

3. Baik untuk lingkungan dan planet kita

Dengan menerapkan strategi ‘E’ ke dalam praktik bisnis, maka aksi dalam mengurangi dampak lingkungan negatif maupun menghadapi tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim akan terasa lebih mudah. Praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan memungkinkan konservasi sumber daya, pencegahan polusi, dan pengurangan emisi gas rumah kaca yang pada akhirnya akan membantu melindungi lingkungan dan planet kita.

Pentingnya ‘E’

Singkatnya, dampak kami terhadap lingkungan diwakili oleh huruf ‘E’ dalam ESG. Faktor ‘E’ mempertimbangkan penggunaan sumber daya alam oleh perusahaan dan dampak operasinya terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat. Sangat penting bagi bisnis untuk mulai menerapkan faktor ‘E’ dalam operasinya. Dengan begitu, maka kita dapat bekerja bahu membahu menuju masa depan yang berkelanjutan.

Nantikan ESG seri kedua kami yaitu “Segera pahami bagian ‘S’ di ESG!”

Grup Modalku berkomitmen untuk mencapai keseimbangan antara faktor ekonomi, lingkungan, dan sosial baik dalam operasi internal maupun aktivitas pendanaan. Kami juga ingin mendukung dan membimbing UMKM yang memberikan kontribusi pada ESG, terlepas dari tahap mana mereka menjalankan dampak dan keberlanjutan dalam bisnisnya.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini. 

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan