Ingin Tetap Bugar saat Berpuasa di Tengah Pandemi? Hindari 3 Hal Ini!

Pandemi COVID-19 telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Work From Home  atau kerja di rumah adalah salah satunya. Dengan Work From Home (WFH)diharapkan penyebaran COVID-19 atau virus corona dapat ditekan. Hingga kini, setidaknya WFH sudah berlangsung kurang lebih 2 bulan. Diperkirakan kita akan melalui WFH sampai Ramadan dan Lebaran.  Tentu hal ini membuat suasana Ramadan tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika biasanya bulan Ramadan identik dengan kegiatan kolektif seperti pengajian, buka puasa bersama (bukber), tarawih bersama, sahur bareng, hingga kegiatan bagi-bagi zakat, infak dan shodaqoh. Tentu di masa COVID-19, kegiatan kolektif tersebut dihindari. Ramadan pun makin sepi dan ambience-nya tentu jauh berbeda. Meski demikian, semangat Ramadan tidak boleh pudar. Ibadah harus terus berjalan meski di rumah saja. Agar semangat Ramadan tetap terjaga dan Anda senantiasa produktif, perhatikan beberapa hal yang perlu dihindari berikut ini:

Lihat juga: “Menyambut Bulan Ramadan 2020, Bagaimana Kinerja Pasar Modal”

Tidur dan Rebahan Sepanjang hari

Meski terkesan mudah, bekerja dari rumah juga justru punya tantangan tersendiri. Misalnya, tidak adanya perbedaan yang jam kerja yang jelas. Terkadang pekerjaan yang dikerjakan di siang hari justru dikerjakan di malam hari. Kegiatan“ berangkat ke kantor” yang hilang karena WFH telah menghilangkan sekat antara mode bekerja dan mode di rumah.

Tentu WFH telah mengubah pola aktivitas kita sehari-hari. Saat berpuasa di siang hari bukan tidak mungkin akan membuat kita malas dan justru rebahan. Karena pekerjaan kantor pun bisa dilakukan di malam hari. Apalagi Anda yang punya kebiasaan ngemil di saat stres akibat tumpukan kerjaan. Saat puasa tentu ini tidak dapat dilakukan. Waktu malam pun jadi pilihan.

Bukan tidak mungkin, akibat begadang di malam hari, siang harinya Anda ngantuk sehingga ingin rebahan sepanjang hari. Tentu hal ini perlu dihindari. Mengapa? Ingat, di tengah pandemi atau tidak, begadang tidak bagus bagi tubuh jika dilakukan terus-menerus. Terlalu banyak begadang tidak baik untuk kesehatan. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, kegiatan berjemur di pagi hari perlu dilakukan untuk mematikan berbagai virus di dalam tubuh. Olahraga kecil di rumah juga akan memperkuat sistem imun di dalam tubuh.

Terlalu banyak tidur dan rebahan sepanjang hari tentu dapat membahayakan. Otot badan akan kaku, dan kepala bisa pusing. Jika Anda karyawan, ingat saat ini Anda tidak cuti, tapi tetap bekerja di rumah. Oleh karena itu, Anda perlu tetap online agar tetap bisa berkolaborasi dengan teman kerja Anda. Apa jadinya jika hanya tidur dan rebahan, tentu pekerjaan dan tanggung jawab akan terbengkalai bukan?

Makan Terlalu Banyak Saat Berbuka

Saat berpuasa, mungkin Anda membayangkan berbagai sajian berbuka. Saat lapar dan dahaga menyerang, wajar jika angan-angan tentang makanan selalu terbayang. Tidak jarang buka puasa menjadi ajang “balas dendam” karena sudah menahan lapar dan haus seharian. Kolak, sop buah, gorengan, lontong, hingga nasi padang ingin dilahap dalam waktu singkat. Namun, tahukah Anda semua makanan itu tidak baik jika dimakan sekaligus.

Berbuka dengan makanan yang terlalu banyak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa diantaranya adalah rasa begah dan muntah. Konsumsi makanan yang terlalu banyak aan membuat lambung mengembang seperti balon. Selain begah, makanan yang melebihi kapasitas juga dapat memaksa tubuh untuk mengeluarkan makanannya lewat muntah. Tentu kedua masalah ini akan menggangu aktivitas ibadah Anda.

Selain itu, terlalu banyak makan saat berbuka juga berpotensi mendatangkan penyakit Gerd (gastroesophageal reflux disease). Lambung yang terlalu penuh akan memicu makanan yang kembali naik ke kerongkongan. Salah satu gejala Gerd yang sering muncul adalah nyeri di ulu hati. Ada rasa sakit atau panas terbakar biasanya muncul pada dada hingga menjalar sampai leher.

Menyegerakan berbuka memang dianjurkan, namun alangkah baiknya jika Anda tidak makan terlalu banyak dalam waktu yang dekat. Tahan hawa nafsu makan Anda. Ingat, bahwa esensi puasa adalah menahan hawa nafsu, tak terkecuali makan yang berlebihan. Makanlah secukupnya dan tidak tergesa-gesa.

Selalu ingat bahwa meski Anda di rumah, Anda tetap harus bekerja dengan pola work from home. Masalah kesehatan apapun dapat menganggu produktivitas Anda. Oleh karena itu, menjaga tubuh agar tetap bugar adalah prioritas.

Melewatkan Sahur

Makan sahur sangat dianjurkan bagi orang berpuasa. Selain dapat memberikan bekal nutrisi saat menjalani puasa, makan sahur juga melatih kedisiplinan untuk bangun lebih pagi dan menjalankan ibadah malam. Memang tidak mudah, harus bangun dini hari untuk makan. Apalagi jika Anda harus menyiapkan dahulu makanan dan minuman.

Meski demikian, masih ada saja orang yang mengabaikan pentingnya makan sahur dengan alasan masih ngantuk. Memang mereka bisa saja tetap kuat menjalani puasa, namun nutrisinya kurang. Inilah mengapa makan sahur sangat dianjurkan. Ingat, puasa Ramadan kali ini ada pandemi COVID-19 yang melanda. Oleh karena itu, diperlukan berbagai nutrisi lebih agar imun di tubuh semakin kuat. Saat kondisi tubuh lemas, penyakit dan virus bisa datang. Bekal nutrisi dari makan sahur akan membantu Anda mendapatkan imun dan antibody. Alhasil, Anda pun dijauhkan dari berbagai virus meski tetap menjalankan ibadah puasa.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda hindari saat berpuasa di masa WFH. Pandemi COVID-19 menjadi alasan kuat untuk tetap menjaga kesehatan. Dengan menghindari ketiga hal di atas, Anda dapat tetap fit selama berpuasa. Semangat Ramadan pun akan terus menyala.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini. Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan