Saat ini, sedang marak gaya hidup tanpa anak atau yang biasa dikenal dengan sebutan “childfree“. Ada banyak alasan mengapa beberapa pasangan memilih opsi tersebut, salah satunya adalah khawatir tidak bisa membesarkan anak dengan baik karena terkendala biaya. Memangnya, sebesar itukah biaya pendidikan dan membesarkan anak? Lantas, apakah childfree adalah solusinya? Simak kelanjutannya berikut ini.
5 Biaya yang Harus Dipikirkan Saat Ingin Punya Anak
Tingginya biaya hidup saat ini membuat masyarakat jadi pikir-pikir ulang untuk memiliki anak. Gampangnya, menghidupi diri sendiri saja pas-pasan, bagaimana jika harus menghidupi anak? Itulah alasan yang mendorong opsi childfree semakin dipilih masyarakat saat ini.
Tak bisa dimungkiri, biaya untuk membesarkan anak memang sangat mahal. Berikut ini adalah rincian biaya yang harus Anda siapkan jika memiliki anak.
1. Biaya melahirkan dan pasca-melahirkan
Estimasi biaya melahirkan di kota besar seperti Jakarta sudah mencapai angka Rp5 juta untuk asumsi kelahiran pervaginam atau yang biasa disebut “lahiran normal”. Jika kondisi ibu dan bayi membutuhkan tindakan khusus seperti operasi caesar, maka biayanya akan mencapai Rp10 juta. Itupun belum biaya obat-obatan dan lain-lain.
Setelah melahirkan, masih ada biaya yang perlu Anda tanggung. Mulai dari biaya check up dokter pasca-melahirkan, imunisasi, peralatan menyusui, hingga syukuran untuk anak. Umumnya, biaya check up dokter adalah sekitar Rp50 ribu hingga Rp300 ribu untuk sekali kunjungan. Lalu, biaya imunisasi bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp1 juta. Sedangkan biaya untuk membeli botol susu, cooler bag, pompa ASI, dan sebagainya berkisar antara Rp100-500 ribu per item.
2. Biaya kesehatan
Sama dengan orang dewasa, bayi yang sudah terlahir ke dunia pun butuh asuransi kesehatan. Produk asuransi mampu memberikan proteksi terhadap beban finansial jika anak tiba-tiba jatuh sakit. Selain itu, Anda juga perlu membayar untuk imunisasi, beli obat-obatan untuk perawatan di rumah, dan produk kesehatan bayi lainnya. Totalnya bisa setara dengan kebutuhan kesehatan orang dewasa.
Anda juga dapat menabung dana kesehatan dengan mengembangkan dana di Modalku, klik tombol di bawah ini untuk mulai mendanai:
3. Biaya kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan bayi sangatlah banyak. Anda harus membeli susu, baju, sepatu, mainan, makanan, hingga stroller bayi. Harga sekotak susu formula di minimarket, misalnya, berkisar antara Rp70-300 ribu. Belum lagi baju-baju dan sepatu bayi yang harganya bisa mencapai Rp100 ribu per item. Bayi pun memiliki pertumbuhan yang pesat sehingga Anda harus rutin beli baju baru yang sesuai ukuran perkembangannya.
4. Biaya pendidikan
Next, ada biaya pendidikan yang jumlahnya tak kalah besar. Anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah tentu harus didaftarkan ke sekolah. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Kabar buruknya, setiap tahun biaya pendidikan cenderung naik 10%.
Umumnya, saat ini biaya masuk TK sudah mencapai angka Rp9 juta, biaya tingkat SD sekitar Rp15 juta, untuk SMP sebesar Rp20 juta, dan untuk SMA sebesar Rp30 juta. Artinya, jika anak saat ini berusia 1 tahun, Anda sudah harus menyiapkan biaya pendidikan Rp11,7 juta untuk TK, Rp24 juta untuk SD, Rp44 juta untuk SMP, dan Rp75 juta saat SMA.
Mau anak bisa sekolah tinggi? Kalau begitu Anda harus siapkan dana sekitar Rp112 juta untuk satu semester kuliah. Angka tersebut belum tersebut biaya kos, biaya hidup, biaya transportasi, dan biaya penunjang lainnya. Tak heran jika biaya pendidikan menjadi biaya terbesar yang harus ditanggung orang tua saat ini.
5. Biaya lain-lain
Belum berhenti sampai di situ saja, masih ada banyak biaya lain yang harus Anda penuhi jika punya anak. Misalnya, biaya untuk beli mainan, makanan, buku dan alat tulis jika sudah bersekolah, jajan, transportasi, perayaan ulang tahun, iuran karyawisata sekolah, hingga biaya pernikahan. Jika ditotal, bukan tidak mungkin nominalnya bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran Rupiah.
Haruskah Childfree?
Menimbang tingginya biaya membesarkan anak, wajar jika akhirnya banyak pasangan yang mempertimbangkan pilihan childfree. Apakah Anda juga mempertanyakan hal yang sama?
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa childfree adalah pilihan hidup seseorang, yang tentu saja tidak salah. Pilihan ini juga kadang diambil berdasarkan kesepakatan masing-masing pasangan. Jika kedua belah pihak setuju, maka tinggal dieksekusi bersama.
Perlu diingat juga bahwa pihak perempuanlah yang merasakan pengalaman paling besar ketika memiliki anak karena harus melalui proses mengandung, melahirkan, menyusui anak, dan seterusnya. Tubuh ibu pun akan berubah total setelah memiliki anak. Jadi, tanyakan soal keputusan memiliki anak kepada istri. Jika ia setuju, maka Anda berdua bisa pertimbangkan untuk punya momongan.
Lantas, bagaimana jika Anda dan pasangan sepakat untuk punya anak, tapi masih khawatir akan besarnya biaya yang harus disiapkan? Ingatlah bahwa banyak jalan menuju Roma, maka banyak jalan pula untuk mempersiapkan biaya tersebut. Salah satunya dengan menjadi pemberi dana di Modalku, mulai dari Rp100 ribu saja! Klik tombol di bawah ini untuk mulai mendanai!
Dana yang Anda berikan akan digunakan untuk mendanai UMKM di Indonesia. Dengan memberi pendanaan melalui Modalku, Anda berkesempatan mendapatkan tingkat bunga hingga 17% per tahun. Tenor pendanaannya pun cukup singkat, mulai dari 1-24 bulan, sehingga cocok sebagai persiapan biaya kebutuhan anak untuk jangka pendek, seperti biaya melahirkan atau masuk playgroup.
Jadi, haruskah Anda childfree jika mengingat besarnya biaya membesarkan anak? Sekali lagi, keputusan ini kembali pada kesiapan dan kesepakatan Anda beserta pasangan. Soal biaya, salah satu persiapannya bisa dilakukan dengan “menabung” sebagai pemberi dana di Modalku yang memberi potensi keuntungan menjanjikan. Namun, jika Anda dan pasangan memutuskan untuk childfree, tentu itu juga bukanlah masalah karena setiap orang berhak menjalani hidup sesuai kehendak masing-masing.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.