Tahukah Anda bahwa menambah modal sekaligus membantu perekonomian negara bukanlah hal yang mustahil? Anda bisa mencapai tujuan tersebut dengan membeli surat utang negara (SUN).
Diterbitkan oleh pemerintah, pasal 1 angka 1 UU 24/2002 mengatakan SUN adalah salah satu surat berharga negara (SBN) berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah atau valuta asing. Sesuai dengan tenor yang berlaku, pembayaran utang dan pokoknya dijamin oleh Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan pengertian tersebut, wajar saja jika banyak yang menjadikan surat berharga negara ini sebagai produk investasi. Lantas, bagaimana prospek keuntungannya? Perlukah Anda mempertimbangkan untuk membeli SUN?
Jenis-jenis Surat Utang Negara
1. Obligasi Negara Ritel (ORI)
Yang pertama ada ORI, jenis surat utang negara yang dikeluarkan oleh negara untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk meminjamkan dana mereka bagi kebutuhan negara. ORI memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan, dengan atau tanpa kupon (bunga).
Baca juga: Apa itu Obligasi?
Kupon ini menandakan adanya jadwal pembayaran, seperti tiga atau enam bulan sekali. Sedang ORI tak berkupon tidak memiliki jadwal pembayaran, walau pelunasannya akan selesai saat jatuh tempo.
Para pemegang ORI bebas memperjual belikan SUN ini di pasar sekunder sebagai tambahan profit. Bagi investor pemula, ORI bisa menjadi pilihan yang aman dengan risiko rendah.
Pahami dahulu, Mengapa Negara Perlu Berutang?
2. Saving Bond Ritel (SBR)
Tidak seperti ORI, SBR tidak dapat dijual kembali di pasar sekunder karena diperuntukkan untuk individu atau ritel. Keuntungan yang ditawarkan pun seperti tabungan di bank dalam rupa kupon.
Anda yang tertarik memiliki surat utang negara ini hanya bisa membeli SBR saat periode tertentu melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana Domestik. Biasanya surat ini menawarkan jangka waktu selama dua tahun. Seterusnya, surat ini akan disimpan saja atau Anda dapat mencairkannya lebih awal dengan fasilitas early redemption.
3. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN adalah surat utang negara yang bunganya dibayarkan secara diskonto dengan maksimal tenor selama dua belas bulan. Surat ini disebut juga dengan istilah treasury bills di negara lain.
4. Sukuk Tabungan dan Ritel
Sukuk ritel (Sukri) adalah surat utang negara yang berbasis syariah. Imbalan yang diterima dari Sukri dibayarkan tiap bulan dan keuntungannya berasal dari bagi hasil. Jangka waktu tenornya adalah tiga tahun dan dapat dijual lagi di pasar sekunder.
Sedangkan sukuk tabungan (ST) seperti SBR tapi berbasis syariah. Minimal tenornya adalah dua tahun. Karena berlandaskan prinsip Islam, dana investasinya hanya diperuntukkan bidang-bidang yang diizinkan agama Islam. Dan seperti SBR, ST tidak dapat diperjual belikan kembali, tapi ada fasilitas early redemption juga.
Selain surat utang, Anda juga dapat mengembangan dana di platform Modalku. Bunga menarik dan risiko terukur. Klik tombol di bawah ini:
5 Keuntungan Berinvestasi Surat Berharga Negara
1. Pajaknya rendah
Kalau Anda harus membayar pajak deposito sebesar 20% dari jumlah simpanan, surat berharga negara tidak membebankan pajak sebesar itu. Malahan, pajak SBN hanya sebesar 15%. Anda akan bisa menerima profit minimal 6,8% dari jumlah investasi.
2. Memiliki imbal hasil yang menguntungkan
Seperti yang disinggung di poin sebelumnya, Anda bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi dari deposito. Selain karena pajaknya rendah, surat utang negara memiliki pajak bunga yang lebih rendah pula. Selain itu, besaran bunga tiap seri produknya menyesuaikan dengan suku bunga Bank Indonesia.
3. Dapat dicairkan sebelum jatuh tempo
Dengan fasilitas early redemption, Anda selalu bisa mencairkan dana surat berharga negara yang Anda punya sewaktu-waktu. Ini jelas menguntungkan karena Anda tidak perlu menunggu hingga saat jatuh tempo.
4. Keamanan terjamin
Dengan keamanan berinvestasi di surat utang negara, Anda tak perlu khawatir akan mengalami risiko besar. Banyak pihak yang terlibat dalam perencanaan SUN, sehingga kepastian pembayaran imbal hasilnya 100% dijamin oleh negara.
5. Tidak terpengaruh fluktuasi pasar
Imbal hasil yang akan Anda terima untuk SBN ritel (ORI dan Sukri) bersifat fixed, di mana nilainya akan selalu sama. Dibandingkan dengan saham dan aset digital, investasi surat berharga negara berada di luar jangkauan fluktuasi pasar. Sementara itu, imbal hasil SBR dan ST memang tidak fixed karena mengambang, tapi ada batasan terendahnya yang disebut floor.
Berinvestasi surat utang negara sangatlah menguntungkan jika Anda ingin pendapatan yang lebih besar dari reksadana, tetapi tanpa risiko yang terlalu tinggi. Keuntungan yang diperoleh sangatlah memadai untuk menunjang modal bisnis Anda, terutama kalau dipadukan dengan pinjaman dari Modalku.
Ucapkan selamat tinggal pada proses pinjaman modal yang ribet. Anda bisa mendapatkan bantuan dana sampai Rp2 miliar melalui layanan Invoice Financing atau bisa juga lewat Modal Kawan Mikro bagi pengusaha online atau offline dengan bunga kompetitif. Bangun bisnis Anda sekarang juga bersama Modalku! Klik tombol di bawah ini:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi dana.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.