Agar bisnis Anda tetap bisa berjalan, bahkan ketika krisis ekonomi melanda, perlu adanya business continuity plan (BCP). Dengan perencanaan ini, Anda jadi lebih siap saat menghadapi suatu tantangan dalam berbisnis, contohnya resesi ekonomi yang kemungkinan bisa melanda Indonesia pada 2023 ini. Memangnya, apa itu business continuity plan?
Apa Itu Business Continuity Plan?
Seperti namanya, business continuity plan adalah perencanaan yang berfungsi sebagai mitigasi bencana, mulai dari bencana alam, krisis ekonomi, pandemi atau wabah, sampai hal sesimpel listrik padam. Perencanaan ini bertujuan supaya perusahaan atau bisnis bisa tetap berjalan meski kondisi di sekitar kurang mendukung.
Ruang lingkup BCP sendiri cukup luas dan kompleks, sebab sumber daya manusia dan aset juga bisa dijadikan sebagai rencana pemulihan. Itulah yang kemudian membedakan perencanaan ini dari disaster recovery plan, yang banyak berbicara tentang metode pemulihan melalui perangkat elektronik.
Kenapa Business Continuity Plan Harus Dibuat?
Tentunya sudah jelas mengapa Anda perlu punya business continuity plan, yakni supaya perusahaan dapat tetap berjalan meskipun ada “badai” melanda sekelilingnya. Tujuan lainnya, yaitu agar bisnis dapat meminimalisasi risiko atau dampak yang muncul. Sehingga, sebuah usaha dapat melakukan pemulihan dari keterpurukan sesegera mungkin.
Manfaat berikutnya jika perusahaan memiliki business continuity plan yang matang adalah dapat melindungi karyawan sekaligus asetnya. Dengan begitu, kepercayaan pelanggan pun dapat dijaga dengan baik jika mengetahui bisnis sigap dalam melakukan langkah penanganan.
Tips Membuat Business Continuity Plan
Lalu, bagaimana cara membuat business continuity plan (BCP) untuk usaha Anda? Berikut langkah-langkahnya yang bisa Anda ikuti!
1. Lakukan analisis risiko dan dampaknya
Mengingat bahwa BCP berperan sebagai panduan ketika bisnis mengalami bencana, maka langkah pertama yang harus dianalisis adalah mengetahui adanya risiko sekaligus dampaknya terhadap bisnis. Dampak tersebut bisa berbentuk revenue dan non-revenue, lalu bedakan tingkatannya menjadi low, medium, dan high. Terakhir, jangka waktu bisnis mengalami dampaknya bisa Anda kategorikan menjadi dua, yakni short atau long term.
2. Buat perencanaan
Setelah tahu kemungkinan risikonya, kini saatnya untuk menentukan rencana penanganannya. Biasanya, pada tahap ini perusahaan akan membuat kebijakan baru berdasarkan jenis masalah yang menimpa bisnis. Kemudian, perusahaan juga mesti mempertimbangkan kebijakan dari pemerintah supaya tetap sejalan.
3. Jangan lupa bentuk tim krisis
Langkah berikutnya yang tak kalah penting untuk mitigasi masalah adalah dengan membentuk tim krisis. Nantinya, tim inilah yang akan memantau pergerakan perusahaan, apakah sudah sesuai rencana atau belum. Supaya merata, alangkah lebih baik bila Anda membentuk tim krisis dari perwakilan setiap divisi dalam perusahaan.
4. Lakukan percobaan nyata
Membuat rencana penanganan masalah akan sulit jika tidak dicoba terlebih dahulu. Maka dari itu, lakukan percobaan dan lihatlah bagaimana hal ini berjalan. Jika perlu, lakukan berulang kali sampai benar-benar tidak ada revisi.
Anda juga perlu mengajak seluruh karyawan untuk memahami tentang rencana ini. Yakinkan mereka untuk melakukannya seolah-olah perusahaan sedang ada dalam bencana. Misalnya, Anda bisa membuat mitigasi kebakaran.
5. Evaluasi hasil percobaan
Setelah uji coba, pastinya Anda beserta tim krisis lainnya perlu melakukan evaluasi hasil percobaan. Apabila masih terdapat kekurangan-kekurangan di berbagai titik, tambahkan langkah tertentu dan lakukan pengujian ulang. Tidak ada salahnya juga untuk meminta masukan dari karyawan di luar tim krisis. Sehingga, perusahaan dapat benar-benar membuat BCP yang matang.
Dengan membuat business continuity plan, Anda bisa siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan datang, salah satunya saat resesi ekonomi akhirnya memengaruhi perekonomian Indonesia. Selain itu, perencanaan lain yang juga harus dipikirkan adalah bagaimana Anda sebagai pebisnis bisa mendapatkan sumber modal usaha agar bisnis tetap berjalan. Tapi, Anda tidak perlu bingung karena ada Modalku!
Modalku merupakan platform pendanaan digital yang telah membantu lebih dari 50.000 UMKM di Indonesia. Sebagai media penyalur antara pendana dengan peminjam, Modalku menawarkan keuntungan bagi dua pihak sekaligus. Jika Anda tertarik untuk mengajukan pinjaman modal usaha yang praktis dan fleksibel, klik tombol di bawah ini:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan kredit modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi dana.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.