4

Mengelola Portofolio Investasi Anda

Dalam investasi, ada satu istilah yang disebut dengan portofolio. Portofolio inilah yang akan menentukan imbal hasil (bunga) dari investasi secara optimal. Karenanya, Anda disarankan untuk tidak menyeragamkan portofolio investasi Anda. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan portofolio investasi? Bagaimana cara mengelola portofolio investasi yang tepat? Berikut ulasannya.

Apa yang Dimaksud dengan Portofolio Investasi?

Secara sederhana, portofolio merupakan kumpulan aset investasi. Bentuknya pun bermacam-macam, bisa berupa properti, deposito, saham, emas, obligasi, dan instrumen investasi lainnya. Jika Anda melakukan investasi saham, ada pula istilah portofolio saham, yakni kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang dimiliki perorangan atau perusahaan.

Agar investasi bisa menghasilkan bunga yang optimal dan sesuai keinginan, dibutuhkan yang namanya manajemen portofolio, yakni pengelolaan kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan risiko. Di sinilah biasanya Anda dianjurkan untuk melakukan diversifikasi, yakni dengan tidak meletakkan seluruh uang Anda ke satu instrumen investasi saja.

Perhatikan Modal dan Tujuan

Dalam menentukan portofolio investasi, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu capital (modal), objective (tujuan), dan risk (risiko). Bagi yang memiliki modal kecil, tidak dianjurkan untuk memilih investasi saham karena tingkat likuiditasnya cenderung rendah. Modal kecil juga membuat pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena secara otomatis, biaya yang dibutuhkan semakin besar.

Setelah mempertimbangkan modal, cek kembali tujuan Anda berinvestasi. Misalnya, Anda punya tujuan untuk mengumpulkan dana tabungan anak masuk kuliah. Sedangkan kini anak Anda baru saja masuk SMA. Artinya, Anda punya waktu tiga tahun untuk mengumpulkan uang melalui investasi. Anda bisa mencoba berinvestasi reksadana. Investasi satu ini memiliki jenis yang cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan jangka waktu pencapaian tujuan Anda

Jangan Lupa Cek Profil Risiko Diri Sendiri

Faktor selanjutnya adalah risiko. Faktor risiko mengacu pada profil risiko, yakni seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan risiko. Nah, profil risiko berhubungan erat dengan karakteristik investor. Dalam dunia investasi, ada tiga jenis profil risiko yang perlu Anda ketahui, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Investor konservatif cenderung menghindari risiko sehingga ia memilih jenis investasi yang aman. Biasanya, tipe investor konservatif adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan atau pemula yang baru terjun ke dunia investasi.

Sedangkan, investor tipe moderat memiliki toleransi risiko dengan tingkat sedang. Orang-orang yang melakukan jual-beli saham dalam 1-3 bulan termasuk dalam tipe moderat ini. Mereka mengharapkan imbal hasil yang lebih besar daripada deposito.

Sementara itu, investor tipe agresif memiliki toleransi risiko yang tinggi karena mereka mengharapkan imbal hasil yang besar. Karakteristik mereka adalah cenderung aktif dan berani mengambil risiko. Umumnya, investor tipe agresif sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam dunia investasi dan mengenal berbagai alternatif investasi yang terkini. Mungkin juga investor ini lebih muda sehingga ia lebih berani mengambil risiko karena masa produktifnya masih lama.

Tidak dapat dihindari bahwa semakin besar bunga yang dihasilkan suatu jenis investasi, semakin tinggi pula tingkat risikonya. Di sisi lain, risiko juga sejalan dengan tingkat pengetahuan dari investor. Semakin tinggi jam terbang dan pengetahuan yang dimiliki investor, semakin kecil risikonya. Dengan berpatokan pada faktor modal, tujuan, dan profil risiko, Anda bisa menentukan portofolio investasi dengan tepat.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Comments 4

  1. Pingback: Part 1: Kiat-kiat Mempersiapkan Pensiun - Modalku

  2. Pingback: Part 1: Kiat-kiat Mempersiapkan Dana Pensiun - Modalku

Tinggalkan Balasan