Agar bisa mendapatkan keuntungan di luar penghasilan bulanan, banyak orang memilih untuk berinvestasi. Namun, memilih produk investasi bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, ada berbagai macam penipuan berkedok investasi atau yang lebih umum disebut dengan investasi bodong. Kabar baiknya, investasi bodong bisa dihindari jika Anda jeli mengenalinya. Ini dia ciri-ciri investasi bodong yang perlu Anda kenali.
Menawarkan Keuntungan yang Tidak Wajar
Salah satu ciri-ciri investasi bodong yang paling terlihat adalah adanya penawaran keuntungan dalam jumlah tidak wajar. Bahkan tak hanya jumlahnya, jangka waktunya pun cenderung tidak masuk akal. Dikutip dari okezone.com, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan mendata ada perusahaan yang menawarkan keuntungan mencapai 30% per bulan hingga 60% per tahun.
Penawaran seperti itu memang terdengar sangat menggiurkan, tetapi kenyataannya sangat mustahil. Jika mendapat penawaran seperti itu, coba bandingkan dengan keuntungan dari beberapa produk investasi lain, terutama yang dikenal menghasilkan keuntungan cukup tinggi seperti saham. Dalam setahun, yield tertinggi investasi saham saja tidak lebih dari 30%. Jadi, sangat tidak mungkin rasanya jika suatu perusahaan bisa memberikan keuntungan melebihi jumlah tersebut.
Lebih lanjut: “Mengapa Banyak Orang yang Tertipu dengan Investasi Bodong?”
Legalitas Perusahaan Meragukan
Mengenali ciri-ciri investasi bodong juga bisa dilakukan dengan memeriksa legalitas perusahaan investasi. Jangan mudah percaya hanya karena suatu perusahaan investasi sudah berlabel perseroan terbatas (PT). Secara legal, mereka belum mendapatkan izin resmi untuk menghimpun dan mengelola dana masyarakat. Agar bisa mengelola investasi, perusahaan harus mendapatkan izin legal dari Bank Indonesia (BI), OJK, hingga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Jika perusahaan tidak memiliki ijin legal untuk mengelola dana masyarakat, Anda perlu merasa curiga. Segera laporkan dengan menghubungi call center OJK di nomor 1500655 atau mengirim email ke alamat waspadainvestasi@ojk.go.id.
Pengelolaan Dananya Tidak Jelas
Sebagai investor, Anda perlu tahu ke mana dana Anda dialokasikan. Dengan mengetahui hal ini, Anda juga jadi memahami cara menghasilkan keuntungan. Biasanya penjelasannya pun cukup panjang sehingga baik Anda dan pihak perusahaan harus sama-sama meluangkan waktu. Nah, perusahaan investasi terpercaya pasti akan menjelaskan hal tersebut kepada Anda, bahkan tanpa Anda minta sekali pun.
Hal tersebut tentu berbeda halnya dengan perusahaan investasi bodong yang biasanya tidak menyediakan informasi lengkap dan jelas tentang produknya. Anda bisa mendeteksi hal ini dengan bertanya sedetail mungkin tentang pengelolaan dana. Apabila pihak perusahaan investasi terkesan terus-terusan mengalihkan pembicaraan atau hanya berulang kali membicarakan keuntungan, bisa jadi itu adalah investasi bodong.
Jarang Menyebutkan Risiko Investasi
Semua produk investasi pasti memiliki risiko, baik itu besar maupun kecil. Tentunya hal ini sejalan dengan prinsip keuntungan besar, risiko juga besar. Semakin besar risikonya, maka potensi keuntungan juga semakin tinggi. Meski begitu, tetap saja Anda harus mempelajari risiko yang membayangi pilihan produk investasi. Beberapa jenis risiko yang mungkin terjadi pada investasi adalah risiko suku bunga, risiko fluktuasi harga pasar, risiko inflasi, dan risiko likuiditas.
Oleh sebab itu, apabila Anda menerima penawaran produk investasi yang diklaim tidak memiliki risiko, Anda patut curiga karena kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Agar lebih yakin, coba ajukan berbagai pertanyaan terkait risiko investasi. Jika pihak perusahaan investasi cenderung mengelak, bisa jadi kecurigaan Anda benar.
Lebih lanjut: “Menumpuk Pundi, Meminimalkan Rugi dengan Mengenali Risiko Investasi“
Diperlukan kejelian dalam memilih instrumen investasi. Jika tak hati-hati Anda bisa terjerat investasi bodong. Namun dengan mengenali ciri-cirinya, Anda dapat terhindar. Segera laporkan jika Anda menemukan perusahaan investasi yang terkesan mencurigakan. Semoga bermanfaat!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, platform peer-to-peer (P2P) lending nomor 1 di Indonesia. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.