Pernahkah Anda mengalami kemacetan yang menjengkelkan? Bagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, kemacetan sudah menjadi bagian dari rutinitas. Macet menimbulkan banyak kerugian dan lebih buruk lagi dapat menyebabkan kelumpuhan arus lalu lintas. Dalam bisnis, “kemacetan” juga sering terjadi karena banyak alasan. Tak jarang, kemacetan bisnis disebabkan oleh kemacetan arus kas. Jika dibiarkan, kemacetan arus kas tidak hanya menjengkelkan, tapi juga akan menjadi bencana bagi bisnis Anda.
Arus kas memegang peranan penting dalam suatu bisnis. Dari catatan arus kas kita bisa mengetahui kondisi terkini suatu perusahaan. Dengan arus kas, kondisi keuangan perusahaan terekam dan terkontrol dengan baik. Anda dapat menjadikan laporan arus kas sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, proses pencatatan arus kas harus dilakukan dengan cermat. Keuangan perusahaan bisa saja mengalami kelumpuhan jika catatan arus kas tidak cermat.
Pentingnya “Polantas” Arus Kas
Untuk mengatasi kemacetan arus kas, diperlukan “polisi lalu lintas” yang handal dan cakap. Polisi lalu lintas atau polantas dalam konteks arus kas adalah akuntan atau divisi keuangan. Jika Anda belum bisa mempekerjakan akuntan karena dana terbatas, maka Anda yang harus menjadi polantas. Peran polantas keuangan sangat vital karena kepiawaiannya akan membuat sebuah bisnis terus berjaya.
Polantas yang handal dan cermat akan melihat gejala kemacetan arus kas, sehingga kemacetan bisa segera teratasi. Salah satu contohnya adalah ketika Anda menghadapi pelanggan yang bandel dan sering telat membayar invoice. Agar arus kas bisnis tidak macet, Anda bisa mengatasi invoice yang terlambat dibayar dengan beragam cara. Misalnya memilih payment due date yang tidak terlalu lama, pengiriman invoice di awal (setelah barang diterima), dan permintaan discounting invoice untuk menghemat anggaran Anda. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan layanan invoice financing di Modalku.
Jika invoice sudah dikirimkan sejak awal dan pelanggan tetap terlambat membayar, ingatkan mereka untuk segera melunasi pembayaran. Kirimkan tagihan baru, termasuk denda keterlambatan dan bunga. Tetap pertahankan nada bersahabat dan ramah agar hubungan bisnis tetap baik. Terakhir, Anda bisa menegosiasi ulang ketentuan pembayaran. Jadikan pelanggan Anda membayar lebih cepat daripada pemasok agar Anda berada pada tenggat waktu yang aman. Jika ketentuan pembayaran dengan pemasok 45 hari, paling tidak Anda harus menetapkan tagihan pada pelanggan lebih cepat daripada ketentuan dengan pemasok. Dengan beragam strategi tersebut, arus kas akan terus lancar dan tidak mengancam kelangsungan bisnis Anda.
Lebih jauh dari itu, sistem lalu lintas keuangan harus dirancang dengan rapi sistematis sejak awal, sehingga kemacetan bisa dicegah dari akarnya. Sebelum kita membahasnya lebih dalam, kita bisa mengenal unsur-unsur arus kas. Analogi lalu lintas digunakan untuk memudahkan kita memahami penjelasan arus kas.
Memahami Arus Kas Melalui Lalu Lintas
Secara sederhana, ada tiga unsur utama dalam arus kas, yakni aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Unsur-unsur tersebut bisa diibaratkan kendaraan atau pengguna jalan. Arus kas sendiri merupakan lalu lintas, sedangkan anggaran per divisi adalah jalan raya. Kendaraan yang aktif melintas di jalan raya harus dipastikan kondisinya layak jalan sehingga terus lancar dan tidak mogok. Setiap aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan harus selalu dalam kondisi baik agar tidak terjadi kemacetan finansial.
Pada lalu lintas, kemacetan terjadi karena ada kendaraan yang rusak/mogok, juga pengguna jalan yang tidak patuh aturan hingga terjadi penyempitan jalan. Arus kas dapat mengalami kemacetan jika ada unsur dalam aktivitas operasional ada yang “mogok”. Misalnya ada pelanggan yang menunggak membayar tagihan. Penyebab lain yang sering terjadi adalah tidak patuh aturan/rambu-rambu. Dalam arus kas, tidak taat aturan bisa diartikan dengan pengalokasian dana yang tidak tepat. Seperti pengendara motor yang masuk jalur tol, dana juga bisa “salah jalur”. Misalnya, anggaran Rp 150 juta yang harusnya untuk pembelian aset kendaraan operasional digunakan untuk bahan baku produk. Meskipun terlihat sepele, praktik ini akan menimbulkan kemacetan finansial yang akan berujung bencana pada bisnis Anda.
Cermati Arus Kas Anda Agar Aplikasi Kredit Lancar
Laporan arus kas bisa menjadi indikator penting bagi kesehatan bisnis Anda. Kemacetan finansial yang nihil akan menjamin kelangsungan suatu perusahaan. Mengapa demikian? Dengan laporan keuangan yang sehat, Anda akan lebih mudah mengajukan pinjaman untuk modal usaha. Arus kas yang sehat sangat mempengaruhi kelayakan kredit (creditworthiness) suatu bisnis.
Menjaga arus kas tetap lancar bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Seperti lalu lintas, arus kas harus terus dipantau secara berkelanjutan agar kemacetan dapat dihindari. Semakin rutin pantauan arus kas, maka keberhasilan perusahaan semakin mudah diraih. Menurut makalah dari Bank of America, suatu bisnis yang melakukan perencaan arus kas bulanan memiliki 80% tingkat kelangsungan hidup, dibandingkan dengan 36% yang merencanakan tahunan.
Tingkatkan Kecepatan Arus Kas
Anda tentu sering melihat polisi yang melambaikan tangan sebagai tanda untuk mempercepat laju kendaraan. Dalam keuangan, tindakan mempercepat arus kas juga lazim dilakukan. Ada dua cara mempercepat arus kas, yaitu mempercepat arus uang masuk dan memperlambat uang keluar.
Percepatan uang masuk bisa dilakukan dengan melakukan penagihan dengan lebih maksimal, seperti menghubungi pelanggan yang terlambat bayar, hingga negosiasi ulang ketentuan pembayaran. Penagihan seringkali tidak dianggap penting, apalagi bagi UMKM. Padahal hal ini sangat penting bagi kesuksesan bisnis. Kirimkan tagihan pada pelanggan segera setelah mengirimkan barang. Jangan lupa untuk menetapkan jatuh tempo pembayaran.
Selain mempercepat arus uang masuk, Anda juga perlu memperlambat aliran uang keluar. Meskipun bisnis sedang berjalan dengan baik, Anda perlu berhati-hati dalam meningkatkan investasi seperti menambah aset bisnis. Memang hal ini akan berdampak baik dalam jangka panjang, tetapi dapat berdampak buruk dalam jangka pendek. Oleh karena itu, jika tingkat urgensinya tidak terlalu mendesak ada baiknya Anda menunda investasi agar arus kas berjalan dengan lebih cepat.
Agar lebih efektif, Anda dapat bernegosiasi ulang dengan pemasok barang. Mintalah agar mereka mau menerima pembayaran selama mungkin. Misalnya dari 30 hari menjadi 45 hari, agar arus kas Anda semakin terlindungi. Dengan cara tersebut, Anda menjadi punya tenggat waktu yang cukup untuk menanti pembayaran pelanggan. Anda juga lebih tidak khawatir jika tagihan Anda terlambat dibayar.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comments 3
Pinjaman jangka waktu 180 hari kemrin sdh bmengisi formulir tp blm selasai
Terima kasih atas komentarnya, ibu 🙂 Apabila formulir pengajuan pinjaman belum selesai, mohon diselesaikan agar kami dapat secepatnya memproses aplikasi Anda 😀
Pingback: Apa Saja yang Bisa Dilakukan dengan Pinjaman Modal Usaha? - Modalku