Kemajuan teknologi membuat berbagai aktivitas menjadi semakin mudah, termasuk investasi saham. Kini, broker saham sudah menyediakan aplikasi untuk melakukan transaksi secara praktis hanya dari smartphone. Cara transaksinya memang mudah, namun sudahkah Anda memahami cara menjadi investor saham supaya bisa untung? Simak daftar di bawah ini untuk tahu apakah Anda sudah layak jadi investor saham!
1. Memahami dasar-dasar saham
Sebelum terjun ke dalam dunia saham, seorang investor saham perlu memahami dasar-dasar saham terlebih dahulu. Hal ini termasuk mempelajari sejumlah istilah seperti auto rejection atas (ARA) dan auto rejection bawah, bullish dan bearish, cut loss, dan sebutan lainnya yang bakal berguna dalam investasi saham. Ilmu saham dapat diperoleh melalui Sekolah Pasar Modal, buku saham, website Bursa Efek Indonesia (BEI atau IDX), serta sumber lain yang terpercaya.
2. Memiliki tujuan investasi yang jelas
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa investasi akan memberikan manfaat secara finansial bagi investor. Tapi, apakah Anda sudah mempunyai tujuan investasi yang jelas? Pastikan ada tujuan utama ketika memutuskan untuk menjadi investor saham.
Contoh tujuan investasi yang sering diterapkan adalah mengembangkan aset agar nilai kekayaan bertambah dan untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Kebutuhan masa depan misalnya biaya pernikahan, pendidikan anak, hidup setelah pensiun, dan lain-lain.
Investor mampu menentukan langkah investasi apabila sudah memiliki tujuan yang jelas. Misalnya, apabila tujuan investasi adalah untuk memenuhi biaya hidup pensiun, berarti jangka waktu investasi dapat berlangsung di atas lima tahun.
3. Dapat mengendalikan emosi dengan baik
Saham merupakan instrumen investasi yang bersifat high risk high return. Itu berarti ada kemungkinan memperoleh keuntungan besar, tapi di sisi sebaliknya ada juga risiko kehilangan aset. Pasalnya, pergerakan saham cenderung tidak dapat diprediksi dan lebih cepat dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti emas, deposito, atau obligasi.
Dengan pergerakan yang cepat naik dan turun, sering kali investor saham tersulut emosi untuk segera melakukan transaksi tanpa pertimbangan matang. Dana pun bisa ludes akibat emosi. Sehingga, diperlukan kemampuan mengendalikan emosi agar tidak terjebak dalam kerugian nantinya.
4. Pemasukan lebih besar dibandingkan pengeluaran
Cara menjadi investor saham yang juga perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa jumlah pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Apabila pengeluaran melebihi pemasukan, sebaiknya lakukan manajemen keuangan Anda terlebih dahulu.
5. Bebas dari utang konsumtif
Ada dua jenis cicilan, yaitu cicilan produktif dan konsumtif. Contoh cicilan produktif adalah pinjaman dana untuk modal bisnis. Sedangkan kredit konsumtif digunakan untuk transaksi yang didasari keinginan belaka, bukan kebutuhan. Misalnya, mengambil cicilan untuk membeli gadget terbaru atau pakaian mewah hanya karena gengsi. Pastikan Anda tak mempunyai utang konsumtif jika memang ingin berinvestasi saham.
6. Tidak mudah mengikuti tren
Jika menelusuri media sosial, mungkin Anda pernah menemukan influencer bidang keuangan yang membahas potensi saham. Jangan langsung ikut-ikutan tren tersebut tanpa melakukan sendiri analisis pasar. Bukan tidak mungkin Anda justru malah terjebak pada saham murah yang tidak potensial atau malah saham gorengan.
7. Mampu melakukan analisis pasar
Jenis analisis saham terdiri dari analisis teknikal dan fundamental. Secara sederhana, analisis teknikal saham adalah melakukan observasi terhadap pola berdasarkan data faktual, seperti naik-turunnya harga dan volume transaksi. Analisis teknikal dilakukan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli saham berdasarkan indikator seperti support, resistance, juga moving average.
Sementara itu, analisis fundamental dilaksanakan dengan menelusuri informasi seputar perusahaan terkait. Ini dapat diperoleh dari situs berita untuk mengetahui perkembangan perusahaan, profil perusahaan, juga laporan keuangan.
8. Sudah menyiapkan dana darurat
Sebagaimana kerap disebutkan oleh pakar keuangan, setiap orang yang melakukan investasi harus menyiapkan dana darurat di luar alokasi investasi. Dana yang digunakan untuk investasi idealnya merupakan sisa uang berlebih setelah dikurangi kebutuhan dan dana darurat, supaya tetap aman apabila harga saham turun.
Baca juga: 6 Pinjaman Saat Darurat, Coba Pinjaman Tanpa Agunan
9. Utang produktif tidak lebih dari 30% penghasilan
Ahli ekonomi yang kini jadi senator Amerika Serikat, Elizabeth Warren, memopulerkan alokasi anggaran 50-30-20. Hal ini merujuk pada manajemen finansial, yakni 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan masa depan. Utang produktif termasuk persentase kedua, jadi sebaiknya tidak lebih dari 30 persen penghasilan.
Baca juga: Cerdas Mengelola Utang Bagi Usaha Mikro
10. Tak pernah berhenti belajar untuk menjadi investor saham sukses
Belajar menjadi poin penting dalam cara menjadi investor saham. Selalu ada hal-hal baru yang bisa dipelajari untuk meningkatkan kemampuan. Jadi, giatlah dalam memperoleh wawasan. Untungnya, di era digital kini, Anda bisa dengan mudah belajar saham melalui berbagai channel, misalnya video YouTube, jurnal online, atau podcast keuangan.
Itulah cara menjadi investor saham yang sukses. Apakah tujuan Anda berinvestasi saham adalah untuk menyiapkan modal bisnis? Jika iya, Anda juga bisa melakukan alternatif cara lain, yaitu mengajukan pinjaman dana ke Modalku. Klik tombol di bawah ini untuk mulai pendanaan:
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.