3

Kurangnya Pendanaan Bagi UKM Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, 57 juta UKM di Indonesia pada tahun 2014 ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Tetapi jumlah tersebut rawan berkurang karena masalah klasik yaitu pendanaan masih menjadi momok tersendiri bagi para pelaku UKM. Khususnya para pelaku UKM yang masih baru, mereka mempunyai passion yang tinggi tetapi pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan masih minim. Akibatnya para pelaku UKM baru ini malah lebih besar kemungkinannya untuk bangkrut. Sekarang kita akan membahas bagaimana sebenarnya masalah kurangnya pendanaan dan bagaimana mengatasinya.

Lembaga keuangan masih menjadi “dewa”

Bagi sebagian besar pelaku UKM baru maupun lama, lembaga keuangan masih menjadi “dewa”. Asumsi tersebut malah terlihat berbahaya karena mindset mereka tidak akan terbuka untuk mendapatkan alternatif pendanaan lain selain pinjaman dari bank. Padahal sejatinya banyak sekali alternatif selain meminjam melalui lembaga keuangan.

Jika membahas mengenai lembaga keuangan, tentu semua tahu bahwa prosedur pengajuan pinjaman relatif rumit. Walaupun jumlah yang ditawarkan cukup besar, tetapi kebanyakan bank akan memberikan cara peminjaman yang lama dan berbelit. Apalagi mengingat sebagian besar pelaku UKM di Indonesia ini tidak memiliki keahlian yang bagus untuk membuat proposal.

Kurangnya pelaku UKM yang melek teknologi

Seperti dibahas di beberapa artikel di Modalku, sebenarnya ada banyak sekali alternatif pendanaan untuk pelaku UKM. Salah satunya adalah FinTech yang membuat solusi kepada para pelaku UKM untuk mendapatkan pendanaan. Peer-to-peer lending yang dimiliki oleh Modalku juga menjadi solusi alternatif pendanaan yang sangat menguntungkan.

Beberapa hal yang harus dimiliki adalah melek teknologi. Para pelaku UKM di Indonesia masih belum bersahabat dengan teknologi. Padahal FinTech di Indonesia akan sangat membantu para pelaku UKM mendapatkan pendanaan. Proses online yang dimiliki FinTech juga sebenarnya lebih user-friendly. Di sini peran pemerintah harus lebih aktif lagi untuk memperkenalkan teknologi kepada UKM.

Sosialisasi pengelolaan dana

Setelah membahas bagaimana cara mendapatkan alternatif pendanaan, akan sia-sia jika para pelaku UKM ini tidak bisa mengelola dana tersebut. Banyak sekali lembaga keuangan yang tidak memberikan sosialisasi pengelolaan dana setelah para pelaku UKM mendapatkan dana. Padahal pengelolaan dana ini adalah salah satu hal yang wajib dimengerti oleh semua pelaku UKM.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan bunga menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Comments 3

  1. Pingback: Mengenal Aplikasi FinTech yang Membantu UKM – Modalku

  2. Pingback: 5 Cara Membangun Bisnis Kecil – Modalku

  3. Pingback: 5 Cara Membangun Bisnis Kecil - Modalku

Tinggalkan Balasan