Mengapa Kita Perlu Melakukan Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun?

Bulan Desember akan berakhir dalam hitungan hari, bagaimana dengan perencanaan keuangan Anda di tahun ini? Apakah sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau justru meleset? Atas dasar kedua alasan inilah Anda perlu melakukan evaluasi keuangan di akhir tahun. Setidaknya, sebelum memasuki tahun baru, Anda dapat melakukan perubahan-perubahan perencanaan keuangan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Melacak dan Menghitung Pengeluaran Selama Setahun

Melewati dua belas bulan penuh tentu bukan hal yang mudah. Ada banyak pemasukan yang didapat, namun besar pula jumlah anggaran yang dikeluarkan setiap bulannya. Dengan melakukan evaluasi keuangan di akhir tahun, Anda akan lebih mudah melacak dan menghitung pengeluaran selama satu tahun penuh. Dengan begitu, Anda akan menemukan pos-pos kebutuhan mana yang paling banyak menguras isi dompet dan memperbaikinya di tahun depan.

Menghitung Jumlah Aset yang Berhasil Dikumpulkan

Selain memudahkan proses pelacakan dan penghitungan pengeluaran, melalui tahapan evaluasi keuangan ini Anda juga dapat menghitung jumlah aset yang berhasil dikumpulkan. Tidak terkecuali yang baru saja dibeli dengan menggunakan bonus akhir tahun. Apabila jumlah aset yang terkumpul masih lebih sedikit dibandingkan dengan pemasukan, maka ada beberapa evaluasi keuangan yang perlu Anda lakukan. Termasuk mengevaluasi nilai investasi, asuransi, dan tabungan.

Evaluasi Investasi, Asuransi, dan Tabungan

Investasi, asuransi, dan tabungan menjadi instrumen penting di dalam perencanaan keuangan seorang individu. Idealnya, Anda perlu mengalokasikan 10% dari pemasukan setiap bulan untuk investasi. Sementara itu, untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan, sediakan pula 15% dana darurat baik dalam bentuk asuransi maupun tabungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama 3 – 6 bulan ke depan.

Apabila saat ini Anda berusia 30 tahun, maka setidaknya Anda wajib memiliki 90% dari aset investasi berupa saham dan 10% dalam bentuk obligasi. Perhitungan ini tentu bersifat fleksibel, sesuai dengan kondisi finansial masing-masing individu.

Pengecekan Rasio Utang

Evaluasi keuangan selanjutnya dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap rasio utang setiap individu. Perhatikan kembali jumlah piutang yang dimiliki, baik dalam bentuk cicilan kartu kredit, KTA, KPR, atau jenis pinjaman lain yang Anda miliki. Berdasarkan prinsip perencanaan keuangan yang sehat, Anda bisa menghitung total pendapatan selama satu tahun penuh, mulai dari gaji, insentif, dividen, ataupun bonus akhir tahun.

Dilansir dari Forbes, pengecekan rasio utang dapat dihitung dengan membagi antara total cicilan per bulan dengan gaji per bulan. Kondisi perencanaan keuangan yang sehat akan menghasilkan angka rasio utang maksimal 35%. Misalnya, apabila Anda memiliki cicilan per bulan sebesar Rp 4 juta dengan gaji bulanan Rp 7 juta, maka rasio utang yang dimiliki adalah 58%. Angka tersebut jelas melebih batas maksimal sehingga manajemen finansial dinilai buruk dan Anda wajib melakukan evaluasi keuangan untuk menurunkan beban piutang tersebut.

Perlukah Menambah Penghasilan?

Bertolak dari hasil pengecekan rasio utang, Anda boleh mempertimbangkan untuk menambah penghasilan dengan pekerjaan atau bisnis sampingan. Dengan begitu, pendapatan setiap bulannya dapat bertambah sehingga presentasi rasio utang tidak melebihi ambang batas maksimal. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan sejumlah pendapatan pada instrumen investasi yang sesuai sehingga menghasilkan keuntungan.

Menentukan Tujuan Keuangan Tahun Depan

Perencanaan keuangan akan sangat memudahkan Anda dalam menentukan tujuan keuangan. Mulai dari rencana pembelian kendaraan bermotor, rumah, dana pernikahan, dana renovasi rumah, dan sebagainya. Untuk itu, dalam evaluasi keuangan Anda juga bisa mempermudah tujuan keuangan apa yang ingin dicapai selama satu tahun ke depan. Apabila sudah terencana dengan baik, maka Anda bisa mewujudkannya dengan menyusun anggaran dan mengalokasikan sebagian dana untuk investasi yang menguntungkan.


Jadi, tunggu apa lagi? Segera lakukan evaluasi keuangan Anda untuk bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih baik di tahun mendatang. Semoga bermanfaat!


Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, platform peer-to-peer (P2P) lending nomor 1 di Indonesia. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman. Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan