Mendorong Keberlanjutan: Bagaimana Penyedia Jasa Keuangan Memberdayakan UMKM untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Seiring dengan berkembangnya fokus bisnis pada perubahan iklim dan keberlanjutan, bank dan penyedia jasa keuangan mengakui pentingnya menambahkan pertimbangan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) ke dalam keputusan investasi dan persetujuan pendanaan mereka.

Untuk memfasilitasi permintaan ini, bank menawarkan pinjaman dengan target ESG, seperti pinjaman ramah lingkungan, pinjaman berkelanjutan, atau pinjaman terkait keberlanjutan. Menurut data Bloomberg tahun 2021, penyaluran pinjaman berkelanjutan telah meningkat pesat sejak 2017, yakni sebesar USD 500 miliar pada tahun 2021. Jasa keuangan non-bank juga menuju ke arah yang sama. Di Grup Modalku, kami memasukkan penilaian ESG ke dalam bisnis dengan membuat kerangka penilaian risiko ESG untuk memperhitungkan risiko lingkungan dan sosial UMKM sebagai bagian dari proses aplikasi pendanaan mereka.

UMKM didorong untuk mempertimbangkan aspek ESG dalam bisnis mereka agar akses ke pendanaan lebih terbuka, baik dari bank maupun jasa keuangan non-bank. Berdasarkan survei internal yang dilakukan oleh Grup Modalku, 60% UMKM Indonesia, Malaysia, dan Singapura menganggap kurangnya pendanaan sebagai tantangan utama mereka saat mengintegrasikan ESG ke dalam operasi bisnis mereka. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kepentingan bersama baik dari lembaga keuangan yang mencari UMKM berorientasi ESG maupun UMKM yang membutuhkan lebih banyak dukungan pendanaan lebih lanjut.

UMKM dapat mengambil manfaat dari penerapan praktik berkelanjutan dan ESG ke dalam bisnis mereka. Sebagai contoh, UMKM agritech di Singapura menerima pendanaan berkelanjutan sebesar SGD 27 juta dengan bunga yang rendah dan menguntungkan karena mematuhi standar Humane Farm Animal Care. Contoh lainnya yaitu perusahaan Asia Tenggara yang bergerak di industri offshore. Perusahaan tersebut mendapatkan pendanaan dengan mengusulkan inisiatif dalam mengurangi emisi karbon dan menerapkan praktik-praktik hemat energi. Hal ini menjadi tolok ukur di mana UMKM dapat memperoleh pendanaan hanya dengan memiliki inisiatif ESG yang terstruktur dan keinginan untuk menerapkan inisiatif tersebut.

Apa yang dicari penyedia jasa keuangan pada UMKM dalam hal ESG?

  1. Memiliki strategi ESG:

UMKM harus mengembangkan strategi ESG komprehensif yang selaras dengan tujuan bisnis mereka. Strategi ini harus berisi tujuan, target, dan inisiatif spesifik yang terkait dengan kelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola. Tujuan ESG yang jelas dan terukur menunjukkan komitmen UMKM terhadap praktik bisnis berkelanjutan, yang dapat mempengaruhi pemberi dana secara positif.

Bank dan penyedia jasa keuangan sering menggunakan kerangka kerja seperti Sustainability Accounting Standards Board (SASB), Global Reporting Initiative (GRI), atau Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) untuk memandu evaluasi kinerja ESG mereka. UMKM dapat merujuk kerangka kerja ini sebagai tolok ukur saat membuat strategi ESG mereka. Kerangka kerja ini membantu UMKM dalam menangani aspek-aspek tertentu dalam tiga pilar ESG serta memastikan keselarasan dengan standar industri.

Sumber: Media Clinic ESG –  Modalku (berdasarkan MSCI Industry Materiality Map)

  1. Penerapan Praktik Berkelanjutan:

UMKM harus menerapkan praktik berkelanjutan di seluruh operasi bisnis mereka. Seperti mengurangi dampak lingkungan dengan mengadopsi teknologi hemat energi, meminimalkan limbah, dan mempromosikan daur ulang. Mereka juga harus fokus pada tanggung jawab sosial dengan menerapkan praktik ketenagakerjaan yang adil, memastikan keselamatan di tempat kerja, serta mempromosikan keragaman dan inklusi. Selain itu, praktik tata kelola perusahaan yang kuat, seperti pengambilan keputusan yang transparan dan akuntabilitas perusahaan harus diterapkan.

  1. Pantau dan Laporkan Kinerja ESG

UMKM harus memantau dan mengukur kinerja ESG mereka secara berkala. Mereka dapat menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk memantau perkembangan tujuan berkelanjutan mereka. Penting bagi UMKM untuk mengumpulkan data yang relevan tentang metrik lingkungan, dampak sosial, dan praktik tata kelola. Melaporkan informasi kinerja ESG secara transparan dapat menunjukkan akuntabilitas dan memungkinkan pemberi dana untuk menilai komitmen UMKM terhadap ESG.

Berikut adalah contoh KPI ESG dengan tujuan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) yang relevan untuk UMKM:

  1. Sertifikasi ESG: 

UMKM dapat mengejar sertifikasi atau label ESG untuk memvalidasi upaya berkelanjutan mereka. Sertifikasi seperti LEED, B Corp, atau ISO 14001 (manajemen lingkungan) dapat memberikan verifikasi independen atas kepatuhan UMKM terhadap ESG. Sertifikasi ini dapat meningkatkan kredibilitas UMKM dan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, meningkatkan kemungkinan mendapatkan pendanaan yang berfokus pada ESG serta meningkatkan kesiapan ekspor mereka.

Bagaimana Grup Modalku dapat Membantu UMKM?

Dalam hal ini, kami ingin menciptakan masa depan yang lebih baik dengan mendukung UMKM yang bergerak menuju keberlanjutan dan mempertimbangkan ESG dalam bisnis mereka. ESG bukan lagi sekedar masalah kepatuhan, melainkan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan bisnis dalam lingkungan bisnis yang berkembang didorong oleh pembangunan berkelanjutan.

Modalku dapat memfasilitasi bisnis para UMKM dengan fasilitas pendanaan yang ditawarkan. Dengan demikian, para UMKM tetap dapat menjaga arus kas tetap sehat serta meningkatkan pendapatan. Beberapa fasilitas pendanaan tersebut antara lain:

  • Invoice Financing dengan pendanaan hingga Rp 2 Miliar dan tenor fleksibel hingga 90 hari.
  • Business Term Loan dengan pendanaan hingga Rp 1 Miliar dan tenor 12 bulan.
  • APF Paylater dengan pendanaan hingga Rp 500 Juta dan tenor hingga 60 hari.

Kesimpulannya, pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi semakin penting bagi UMKM yang mencari pendanaan. Dengan menyelaraskan kerangka kerja ESG, UMKM dapat meningkatkan praktik keberlanjutan mereka, memitigasi risiko, dan memposisikan diri mereka sebagai kandidat yang menarik untuk diberikan pendanaan/pembiayaan. Dengan demikian, UMKM tidak hanya membuka jalan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan akses pembiayaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip ESG.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan kredit modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi dana.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan