Investasi merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan, membeli rumah, mobil, membiayai pendidikan anak, atau mencapai kebebasan finansial. Lantas, apa itu investasi?
Jika Anda penasaran tentang apa itu investasi, Anda datang ke tempat yang tepat. Kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai pengertian investasi beserta jenisnya. Yuk langsung saja baca artikel di bawah ini dengan saksama!
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah kegiatan menempatkan modal yang berupa uang atau harta berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau pihak dengan harapan investor atau penanam modal tersebut akan memperoleh keuntungan setelah jangka waktu tertentu. Karena harapannya adalah untuk mendapatkan keuntungan pada masa depan, maka investasi ini disebut juga dengan penanaman modal.
Istilah investasi sendiri berasal dari bahasa Italia, investire, yang berarti menggunakan atau memakai. Umumnya, dana atau aset yang diinvestasikan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh lembaga atau pihak yang mengelolanya. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbalan sesuai dengan ketentuan antara kedua belah pihak.
Investasi biasanya dibagi menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Berikut adalah penjelasannya:
1. Investasi Jangka Pendek
Bagi sebagian orang yang sedang mencari dana tambahan untuk kebutuhan mendesak, seperti: menambah anggaran untuk membeli rumah, mempersiapkan pernikahan, membayar perawatan rumah sakit, dan berbagai kebutuhan lainnya, maka investasi jangka pendek sangat cocok untuk dipilih.
Jika dilihat dari segi permodalan, investasi jangka pendek bisa dimulai dengan modal yang kecil, bahkan tidak sedikit yang memulai dengan modal ratusan ribu rupiah saja. Namun, meski dapat dimulai dengan modal yang kecil, investasi jangka pendek juga memiliki risiko. Investor perlu meluangkan waktu untuk memantau pergerakan saham.
Baca Juga: Pahami Kelebihan dan Kekurangan Sebelum Membuka Tabungan Emas untuk Investasi
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang bertujuan untuk memperoleh dana segar di masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan, baik yang terencana maupun yang darurat, seperti biaya haji atau umrah, biaya perawatan kesehatan, membeli rumah, perkawinan, pendidikan anak, dan sebagainya.
Tujuan dari investasi jangka panjang yang lainnya merupakan untuk mendapatkan pendapatan pasif periodik seperti bunga, dividen, atau bunga sewa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, investor jangka panjang biasanya mulai berinvestasi dengan modal yang cukup besar. Sebenarnya, investasi jenis ini juga bisa dilakukan dengan modal kecil, hanya saja keuntungan yang didapat tidak akan maksimal.
Jenis-Jenis Investasi
Ada berbagai macam jenis investasi yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang sedang populer belakangan ini:
1. Saham
Selain deposito, saham juga menjadi salah satu jenis investasi yang paling diminati. Secara teknis, Anda akan membeli saham di bursa efek, setelah itu Anda akan mendapatkan persentase hak kepemilikan perusahaan yang sahamnya telah Anda beli. Semakin besar persentase saham yang dimiliki, maka semakin kuat pula kekuatan Anda dalam perusahaan tersebut.
Keuntungan berinvestasi saham terdiri dari dua bentuk, yaitu keuntungan dari capital gain dan dividen. Keuntungan dari capital gain dapat dipantau setiap menit, jam, dan hari. Yang artinya, harga saham suatu perusahaan dapat berubah kapan saja.
Sedangkan keuntungan dividen adalah keuntungan yang diperoleh berdasarkan pembagian keuntungan perusahaan. Pembagian dari hasil keuntungan tersebut disesuaikan dengan persentase kepemilikan saham Anda.
Berbeda dengan deposito yang keuntungannya tetap, keuntungan dari investasi saham tidak tetap atau tidak menentu. Namun, Anda akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika perusahaan tempat Anda berinvestasi sedang mengalami perkembangan.
Baca Juga: Ketahui 7 Instrumen Investasi yang Populer di Indonesia
2. Obligasi
Obligasi adalah jenis investasi yang hampir mirip dengan saham. Bedanya, keuntungan yang Anda dapatkan lebih dinamis dan jumlah uang yang Anda dapatkan cenderung lebih pasti.
Misalnya, Anda membeli surat utang seharga Rp5.000.000,- untuk jangka waktu 10 tahun dengan bunga 10%. Namun, sebelum jangka waktu tersebut berakhir, Anda dapat mengambil uang dengan jumlah bunga yang disesuaikan.
Untuk memulai, Anda dapat membeli obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Pasalnya, pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi atau perusahaan.
3. Reksa Dana
Reksa dana adalah investasi di mana dana yang dikumpulkan dari beberapa investor akan digabungkan menjadi satu dan kemudian diinvestasikan di berbagai pasar modal.
Reksa dana dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: reksa dana pasar uang, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana indeks.
4. Deposito
Deposito atau investasi berjangka waktu merupakan salah satu jenis investasi yang banyak diminati karena caranya yang sangat mudah dan tidak berbelit-belit. Jika Anda menabung dalam jumlah dan waktu tertentu, Anda akan mendapatkan bunga sebagai imbalannya.
Keuntungan dari deposito adalah tingkat pengembalian yang tetap, dan bunga yang dijanjikan lebih pasti. Sayangnya, Anda tidak dapat menarik uang sebelum mencapai jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Selain empat jenis investasi di atas, Anda juga bisa berinvestasi dengan berbisnis. Menjalankan bisnis adalah jenis investasi dengan keuntungan yang paling besar, selain itu Anda juga bisa mengatur jalannya keuangan sendiri.Jika Anda membutuhkan modal untuk memulai bisnis, Anda bisa melakukan pinjaman modal kerja pada platform pinjaman online seperti Modalku.
Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.