Virtual, 14 Oktober 2021 — Kehadiran internet membuat transformasi digital tidak terbendung, tak terkecuali banyaknya keuangan berbasis digital. Mau tidak mau, bank konvensional pun harus menyesuaikan diri dengan membuka layanan digital ataupun bertransformasi menjadi bank digital. Topik ini menjadi perbincangan hangat dalam event webinar bertajuk “Masa Depan Bank Digital Indonesia”. Acara ini diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator yang senantiasa mendukung perkembangan Bank Digital di Indonesia.
OJK menghadirkan berbagai stakeholder dari perbankan agar lebih dapat mendengar insight dan kebutuhan pelaku industri keuangan. Hal ini juga disampaikan oleh Anung Herlianto Ec Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK. “Dalam event ini kita juga memberikan pengetahuan mengenai hal – hal apa saja yang harus disiapkan oleh bank sebelum melakukan transformasi bisnis menjadi Bank Digital,” tambah Anung
Salah satu pelaku industri perbankan yang diundang di acara ini adalah Bank BCA, yang diwakili oleh Presiden Direkturnya sendiri yakni Jahja Setiaatmadja. Jahja menyampaikan bahwa sebelum masa pandemi pun, bank BCA sudah, digitalisasi sudah menjadi pilar strategi bank BCA. Keberadaan aplikasi M-banking BCA di smartphone kita menjadi bukti nyata digitalisasi ini. Meski demikian, BCA tetap akan membuat bank digital sendiri. ”Kita tetap akan buat bank digital meski layanan digital bank BCA sudah kuat, ” ujar Jahja. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menutup miss market dan melengkapi fitur-fitur yang belum ada di aplikasi M-Banking BCA saat ini.
Selain regulator dan pelaku transformasi bank digital, acara ini juga dihadiri oleh Dr Bayu Prawira Hie, sebagai pakar transformasi digital. Ia memberikan banyak pandangan terkait transformasi perbankan digital. Menurutnya, transformasi menjadi hal yang tak terhindarkan. Namun, dalam perjalanannya, tidak semudah itu. Meski sebuah bank punya modal besar dan SDM yang mumpuni, belum tentu transformasi digital mudah dilakukan. Karena ada hambatan budaya, sistem IT hingga SOP yang tidak bisa serta merta diubah. Diperlukan kepemimpinan yang kuat, pengembangan operasi digital yang terukur, hingga customer experience yang nyaman menjadi beberapa poin agar bank-bank konvensional tetap dapat menyambut masa depan perbankan di Indonesia.
Sebagai penyedia layanan keuangan digital, Modalku menyambut baik transformasi bank digital di Indonesia. Apalagi, operasional Modalku juga dilakukan secara digital. Tak jarang Modalku juga melakukan kolaborasi dengan berbagai bank untuk memberikan layanan keuangan yang lebih optimal.
Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!
Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.
Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.
Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.
Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.
Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).