Cara Seimbangkan Kebutuhan Sekunder dan Primer

kebutuhan primer

Dalam hidup, ada kebutuhan yang perlu kita dapat setiap harinya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Ada pula kebutuhan kedua yang sifatnya tidak mendesak, seperti liburan dan gadget. Kebutuhan pertama disebut kebutuhan primer, sedangkan kebutuhan kedua itu disebut sebagai kebutuhan sekunder. 

Umumnya, Anda harus mendahulukan kebutuhan primer dulu baru sekunder. Tapi, keseimbangan antara keduanya sangatlah penting untuk menjaga well-being atau kesejahteraan Anda. Jadi, bagaimana caranya menyeimbangkan kebutuhan sekunder dengan primer tanpa melukai kesehatan finansial?

5 Cara Menyeimbangkan Kebutuhan Sekunder dan Primer

Supaya bisa menyeimbangkan kebutuhan sekunder dan kebutuhan primer, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut, ya. 

1. Ketahui jenis kebutuhan Anda dulu

Kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Jadi, Anda perlu mengklasifikasikan apa saja kebutuhan primer dan sekunder Anda. Seperti contoh, handphone mungkin untuk sebagian orang merupakan kebutuhan sekunder. Namun, bukan berarti hal itu berlaku sama pada setiap orang. Sebab banyak orang yang menggunakan handphone dalam pekerjaannya. Jadi, handphone dalam kasus seperti ini adalah kebutuhan primer. 

Biasanya kebutuhan sekunder yang pada umumnya merata bagi semua orang adalah hobi dan liburan. Pasalnya, tanpa merealisasikan kebutuhan ini tidak ada dampak yang signifikan. Namun, dengan merealisasikan hal ini keinginan Anda dapat terpenuhi. Jadi, kalau budget mencukupi, maka tidak ada salahnya memenuhinya, ya. 

2. Gunakan rumus 50/30/20 untuk budgeting  

Dalam memenuhi segala kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun kedua semuanya membutuhkan dana. Oleh sebab itu, budgeting adalah langkah yang tepat jika Anda ingin bijak dalam mengelola keuangan. 

Rumus budgeting sederhana yang bisa Anda terapkan adalah 50/30/20. Apa itu? Rumus ini adalah rumus untuk mengklasifikasikan pengeluaran Anda. dimana 50% pendapatan bisa Anda gunakan untuk kebutuhan primer. Sementara 30% baru bisa digunakan untuk kebutuhan sekunder. Nah, dengan rumus ini Anda masih bisa menabung dengan sisa persentasenya, yaitu sebanyak 20% pendapatan. 

Misal, Anda punya gaji 5 juta rupiah. Berarti, Anda bisa menggunakan 2,5 juta untuk kebutuhan primer, 1,5 juta untuk kebutuhan sekunder, dan 1 juta untuk menabung. Mudah, kan? 

3. Kurangi pengeluaran di bagian tertentu

Terkadang, saat baru mendapat gaji kita terkadang impulsif dan tanpa sadar sudah mengeluarkan terlalu banyak uang untuk kebutuhan jenis ini. Oleh sebab itu, mengklasifikasi jenis kebutuhan sangat penting untuk menghindari hal ini. 

Jika dirasa pengeluaran untuk kebutuhan sekunder Anda di waktu sebelumnya sudah melebih batas, maka penting bagi Anda untuk mengaturnya kembali dengan mengeliminasi beberapa kebutuhan jenis ini. Jadi, pengeluaran antara kebutuhan sekunder maupun primer tetap pada track awal. 

4. Tetap disiplin dan kendalikan diri

Perilaku impulsif yang tidak dikontrol bisa berakhir menjadi perilaku konsumtif yang tentunya bisa berdampak buruk di kemudian hari, loh. Oleh sebab itu, penting untuk merencanakan anggaran bulanan dan tetap berada di track itu. 

Untuk membuat Anda lebih disiplin lagi dalam keuangan, jangan mudah terpengaruh tren atau orang lain. Terkadang, saat ada barang yang sedang viral, kita jadi tertarik untuk membeli barang serupa padahal sebetulnya tidak membutuhkan barang tersebut. Supaya lebih aman lagi, pantau dengan rutin pengeluaran Anda. Dengan demikian, hal ini nantinya bisa jadi kebiasan positif ke depannya. 

5. Evaluasi keuangan secara teratur

Mengingat keadaan finansial terkadang tidak selalu sama setiap waktunya, maka melakukan evaluasi rutin terhadap anggaran akan sangat bermanfaat. Jadi, Anda bisa menyesuaikan kembali rencana anggaran dengan keadaan real time. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari keinginan yang tidak terlalu penting.  

Dalam kasus lain, jika Anda sedang mendapatkan pendapat lebih, maka Anda bisa mengevaluasi pendapatan tambahan itu baiknya dihabiskan untuk kebutuhan primer, sekunder, atau ditabung saja. Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah secara terus menerus mengelola keuangan dengan baik. 

Langkah-langkah di atas akan sangat berguna bagi Anda yang ingin mencapai keseimbangan pengeluaran kebutuhan primer maupun sekunder. Dengan keseimbangan pengeluaran yang baik, maka Anda dapat menabung untuk memenuhi kebutuhan mendesak di kemudian hari. Namun, jika Anda membutuhkan bantuan kebutuhan mendesak, Modalku dapat membantu Anda dengan layanan pinjaman nya. Aksesnya sangat mudah dan pastinya aman. Kunjungi Modalku segera untuk mendapatkan bantuan, yuk!


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan