Part 2: Ketahui Juga Risiko Berinvestasi Di Bisnis Teman

Meskipun menanam modal pada bisnis teman, tidak berarti investasi Anda aman 100% apalagi investasi yang menguntungkan. Perlu diingat, setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko. Dari mulai investasi jangka pendek, hingga jangka panjang tidak ada yang benar-benar bebas dari risiko. Bahkan, investasi yang menguntungkan dan menawarkan bunga tinggi justru punya risiko lebih tinggi. Apa yang bisa Anda lakukan hanyalah meminimalisir risiko tersebut sehingga tidak akan mendapatkan kerugian besar di kemudian hari.

Kembali lagi pada menanamkan modal di bisnis teman. Bentuk investasi yang satu ini bisa dibilang minim risiko, tetapi bukan berarti tidak berpotensi rugi. Bagaimana pun juga, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Bukan tidak mungkin bisnis teman Anda gagal. Ada juga risiko terjadinya konflik yang kemudian bisa mengakibatkan retaknya hubungan persahabatan Anda.

Supaya Anda terhindar dari kerugian-kerugian tersebut, ada baiknya untuk memahami risiko-risiko berinvestasi pada bisnis teman. Apa saja risiko menanam modal di bisnis teman yang perlu Anda ketahui? Simak uraiannya di bawah ini.

Lebih lanjut: “Berinvestasi di Bisnis Teman, Pilihan Menarik dan Bermanfaat dan “Menumpuk Pundi, Meminimalkan Rugi dengan Mengenali Risiko Investasi”

Distribusi Tugas yang Tidak Jelas

Setiap elemen dalam bisnis tentu memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, biasanya hal ini disebut dengan jobdesc. Begitu pula saat Anda berbisnis dengan teman. Anda wajib mengetahui dengan pasti apa tugas dan kewajiban yang harus dilakukan dalam bisnis tersebut. Terlebih karena Anda bertindak sebagai pemberi dana untuk modal usaha.

Tetapi karena rekan bisnis adalah teman sendiri, seringkali distribusi tugas menjadi tidak jelas. Pola hubungan pertemanan yang tidak formal, fleksibel, dan santai memengaruhi pola hubungan dalam bisnis. Hal akan mengurangi profesionalitas dalam berbisnis. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis dengan teman, rundingkanlah dengan teman bagaimana posisi Anda dalam bisnis tersebut. Ketahui dengan pasti apakah fungsi Anda dalam bisnis tersebut hanya sebagai pemberi modal saja atau justru ada kewajiban lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik, terutama yang berkaitan dengan pembagian keuntungan usaha.

Pembagian Keuntungan Kurang Rinci, Indikator Investasi yang Menguntungkan akan Gagal

Sekarang kita masuk pada bagian yang dianggap paling rentan konflik, yaitu pembagian keuntungan. Uang kerap kali menjadi penyebab dalam berbagai konflik, termasuk dalam konflik bisnis. Dalam berinvestasi di bisnis teman, konflik ini kemungkinan besar bisa terjadi. Konflik bisa terjadi apabila Anda dan teman tidak memiliki rincian yang jelas terkait dengan pembagian keuntungan usaha. Jika tak bijak menyikapinya, Anda akan kehilangan hasil investasi yang menguntungkan.

Konflik bisnis dapat diantisipasi dengan menentukan besaran keuntungan sebelum mulai usaha. Lebih-lebih Anda dalam juga berposisi sebagai pemberi dana. Sebagai pemberi dana, Anda berhak atas dividen sesuai dengan setoran modal yang diberikan. Namun, hal ini tentu akan sulit dipenuhi jika usaha baru berdiri. Oleh karena itu, Anda juga perlu menegosiasikan mekanisme pembagian keuntungan secara rinci.

Batasan Profesionalitas yang Kabur

Salah satu pertimbangan untuk merintis usaha dengan teman adalah karena Anda sudah memahami karakter dan cara berpikir mereka dengan baik. Kedua hal ini bisa dijadikan estimasi mengenai masa depan bisnis yang dirintis. Apabila perspektif Anda demikian, berbisnis dengan teman memang terlihat lebih minim risiko. Namun, di sisi lain ada kalanya hal ini justru berbalik menjadi kekurangan. Bagaimana bisa?

Di saat Anda sudah mengenal karakter dan cara berpikir rekan bisnis, bisa jadi akan muncul kecenderungan untuk meremehkan atau menyepelekan. Misalnya, teman terlambat membagikan dividen dan laporan keuangan, tetapi mereka tidak segera menyerahkannya pada Anda. Alasannya adalah karena mereka tahu karakter Anda yang pemaaf sehingga merasa tidak perlu untuk tepat waktu.

Hal ini tentu berbahaya untuk kelangsungan bisnis. Setiap keputusan penting akan menjadi remeh karena ditangani dengan tidak profesional, meeting pun bisa berubah menjadi ajang hang out tiba-tiba. Untuk itu, Anda dan rekan perlu disiplin dalam membagi peran sebagai teman dan rekan kerja. Memang sulit karena mungkin Anda belum terbiasa, tetapi berusahalah agar Anda tetap dapat meraup hasil dari investasi yang menguntungkan.


Selama ini, investasi bagi hasil pada bisnis teman dianggap sebagai sebuah investasi yang menguntungkan dan minim risiko. Ya, minim risiko, bukan berarti tanpa risiko. Supaya Anda bisa meminimalisir risiko tersebut, gunakan tips di atas.


Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan