Mengapa Asuransi Pendidikan Perlu Dipersiapkan Sejak Dini?

Setiap tahun, biaya pendidikan selalu naik hingga 15% setiap tahun. Angka ini berada di atas inflasi tahunan yang berkisar antara 3-4%. Fakta ini cukup disayangkan mengingat pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap warga negara. Melalui pendidikan, seseorang dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Namun, untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, banyak biaya yang harus dibayarkan.

Meskipun pemerintah sudah memberikan subsidi dan berbagai fasilitas, biaya pendidikan tetap harus disiapkan. Lantas, harus bagaimana?

Menabung Saja Tidak Cukup

Kenaikan biaya pendidikan yang cukup drastis menuntut Anda untuk tidak hanya sekedar menabung. Bukan tidak mungkin, tabungan Anda akan ikut tergerus oleh kebutuhan-kebutuhan lain. Belum lagi jika ada situasi darurat yang memaksa Anda harus menggunakan tabungan tersebut.

Tabungan pendidikan harus terpisah dari tabungan-tabungan lainnya. Anda harus punya anggaran dana darurat di luar tabungan pendidikan. Tabungan traveling, hobi, dan kesenangan lainnya juga harus terpisah dari tabungan pendidikan. Oleh karena itu, Anda bisa memilih produk tabungan pendidikan atau tabungan berjangka yang ada di bank. Dengan menggunakan produk ini, Anda tidak bisa serta merta mengambil tabungan kapanpun. Anda harus menunggu waktu yang sudah ditetapkan untuk mengambil tabungan, misalnya 2 tahun. Bila tidak, Anda akan dikenai denda. Kelemahannya, produk tabungan ini hanya memberikan bunga sekitar 6%, sehingga sulit mengejar kenaikan biaya pendidikan.

Salah satu pilihan menarik untuk menyiapkan dana pendidikan adalah asuransi. Mengapa?

Kembangkan Dana dengan Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan salah satu produk asuransi yang dikenal di Indonesia. Asuransi ini menjamin biaya pendidikan tertanggung (anak) hingga ia menyelesaikan pendidikan. Untuk mendapatkan perlindungan asuransi pendidikan, orang tua sebagai nasabah harus membayar premi sesuai dalam periode tertentu.

Berbeda dengan tabungan, asuransi dapat memberikan bunga sekitar 15-23%. Ini terjadi karena sebagian dana premi dialokasikan untuk investasi, jadi uang Anda tidak “diam”, tapi terus berkembang. Selain akan memberikan dana saat dibutuhkan, asuransi pendidikan juga memberikan perlindungan terhadap beragam risiko. Mulai dari cacat, sakit kronis hingga kematian yang menyebabkan orang tua tidak dapat bekerja lagi sehingga setoran premi terhenti. Dengan kata lain, mengambil asuransi pendidikan sama artinya dengan menabung sekaligus membeli asuransi jiwa dan kesehatan secara bersamaan. Tentu hal ini akan sangat menguntungkan, bukan?  

Ada banyak penyedia asuransi pendidikan. Pilih yang produknya sesuai dengan bujet dan kebutuhan Anda. Dengan adanya unsur investasi dalam asuransi pendidikan, Anda juga menanggung risiko investasi. Oleh karena itu, selalu siapkan rencana cadangan untuk menghadapi risiko terburuk. Pastikan Anda menyadari risiko di produk asuransi yang Anda pilih, dan bahwa produknya sesuai dengan toleransi risiko Anda.

Pilihan Investasi Lainnya

Selain asuransi pendidikan, masih ada instrumen investasi lain yang dapat digunakan untuk mempersiapkan dana pendidikan. Karena asuransi pendidikan juga ada unsur investasi, yang pasti ada risikonya. Maka tidak ada salahnya Anda juga menggunakan instrumen investasi lain. Selalu ingat prinsip diversifikasi, yaitu “jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang”. Dengan prinsip ini, Anda dapat meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Lihat juga: “Menumpuk Pundi, Meminimalkan Rugi dengan Mengenali Risiko Investasi”

Dalam memilih instrumen investasi, Anda perlu mempertimbangkan jangka waktu yang diperlukan. Misalnya, untuk kebutuhan dana sekitar 5 tahun mendatang, Anda bisa menggunakan emas. Contoh: anak Anda sudah tahun kedua SD (sekolah dasar), maka bisa mulai investasi emas untuk biaya masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama). Ada banyak pilihan investasi emas yang bisa Anda pilih, mulai dari emas batangan, perhiasan emas, koin emas, hingga Exchange Trade Fund emas.

Anda juga bisa memilih obligasi negara untuk biaya pendidikan tiga tahun mendatang. Instrumen ini risikonya minim karena dijamin oleh negara. Selain obligasi, Anda juga bisa memilih reksa dana. Untuk dana pendidikan, Anda perlu memilih reksa dana yang bersifat konservatif seperti reksa dana pendapatan tetap. Penempatan aset reksa dana pendapatan tetap berada di obligasi dengan fluktuasi pasar yang relatif rendah, namun keuntungannya bisa lebih dari inflasi biaya pendidikan. Instrumen ini bisa digunakan untuk memenuhi biaya pendidikan 5 tahun mendatang.

Untuk kebutuhan dana pendidikan jangka panjang, seperti biaya kuliah, Anda bisa menggunakan instrumen saham. Untuk investasi saham, Anda bisa memilih saham-saham blue chip yang sudah teruji dan cenderung mengalami kenaikan. Blue chip merupakan saham dari perusahaan yang memiliki pendapatan stabil dan memiliki aset yang besar, serta perusahaannya dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu, Anda juga bisa berinvestasi properti, karena harganya terus naik tiap tahunnya. Tidak hanya dengan jual beli properti, Anda dapat menggunakan aset properti untuk disewakan. Bayangkan jika Anda sudah menyewakan properti sejak anak usia SD. Dana pendidikan bisa sudah tersedia saat dia mulai kuliah. 

Lihat juga: “Cara Menabung Saham untuk Fresh Graduate”

Kapan Saat yang Tepat Mulai Siapkan Asuransi Pendidikan?

Setelah membahas tentang asuransi dan instrumen untuk mempersiapkan dana pendidikan, kita perlu tahu kapan saat yang tepat untuk mulai persiapan. Asuransi pendidikan perlu dimulai pada saat yang tepat. Dengan lebih cepat memulai, premi yang didapat memang lebih murah namun belum tentu menguntungkan, sebab Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk instrumen investasi dengan bunga yang lebih tinggi. Namun, jika terlalu dekat, Anda harus membayar premi yang lebih mahal.

Sebelum menentukan waktu yang tepat untuk membeli asuransi, Anda perlu menghitung terlebih dahulu rincian biaya-biaya pendidikan yang dibutuhkan. Proyeksikan biaya masuk kuliah, uang semester, hingga biaya hidup. Misalnya, uang pangkal dan uang semester yang diperkirakan saat anak Anda mulai kuliah (Ingat! Inflasi biaya pendidikan sekitar 15% per tahun). Jangan lupa perhitungkan juga inflasi harga-harga kebutuhan pokok saat anak Anda mulai kuliah (inflasi tahunan mencapai 3-4%).

Setelah mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan, Anda bisa mulai memilih produk asuransi, instrumen investasi, dan jangka waktu yang diperlukan untuk mempersiapkannya. Makin awal Anda memulai, makin ringan premi yang harus Anda bayarkan. Misalnya saat anak Anda berumur 1 tahun, Anda sudah mulai asuransi untuk biaya kuliah, maka ada waktu 17-18 tahun untuk membayar premi.

Anda juga bisa memilih asuransi yang bisa diklaim di setiap awal jenjang pendidikan. Semua terserah Anda. Jika Anda merasa mampu membayar pendidikan dasar hingga menengah dengan tabungan, maka fokuskan asuransi pendidikan untuk biaya kuliah. Karena biaya kuliah cenderung sangat tinggi, dan kenaikannya signifikan.


Kenaikan biaya pendidikan tiap tahun tidak perlu ditakuti. Dengan asuransi pendidikan yang disiapkan sejak dini, pendidikan anak-anak Anda akan tetap terjamin. Selain asuransi, Anda juga bisa pilih tabungan atau instrumen investasi lainnya. Kenali produk mana yang paling cocok untuk Anda. Makin awal Anda beli asuransi, makin ringan beban biaya yang Anda tanggung.

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.

Modalku secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Subscribe

* indicates required

Tinggalkan Balasan